Mahasiswa FIS-H UNJ Ikuti Workshop Green Leadership Academy di Pekanbaru

Pekanbaru, 20 September 2025 — Dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Jakarta, Annisaa Nasywa dan M. Hafiz Yahpi, menghadiri Workshop Green Leadership Academy yang diselenggarakan oleh Tumbuh Institut bekerja sama dengan Partai Hijau Riau. Kegiatan bertema “Generasi Pemimpin Hijau” ini berlangsung pada 19–20 September 2025 di Hotel Pangeran, Pekanbaru, dan diikuti oleh 50 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Kedua mahasiswa UNJ didampingi oleh dosen Program Studi Sosiologi, Dr. Robertus Robert, M.A., yang tidak hanya mendampingi peserta, tetapi juga menjadi salah satu pemateri dalam workshop tersebut.

Workshop dibuka dengan Tari Persembahan, dilanjutkan dengan sambutan dari Hengky Primana, Founder Partai Hijau Riau, dan Rocky Gerung, Founder Tumbuh Institut. Turut hadir Kapolda Riau, Irjen. Pol. Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum., yang memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Materi pertama disampaikan oleh Rocky Gerung yang membahas Rasionalitas Komunikatif dan Demokrasi Deliberatif. Ia menekankan tiga isu utama yang harus dikuasai oleh pemimpin masa depan, yaitu keamanan global, lingkungan hidup, dan solidaritas kemanusiaan.

Selanjutnya, Kapolda Riau menyampaikan materi tentang pentingnya keberpihakan pemimpin terhadap lingkungan hidup. “Setiap pemimpin harus berpihak pada lingkungan hidup yang mereka tinggali, demi menjaga hubungan baik antara manusia dan alam,” ujarnya.

Materi terakhir pada hari pertama disampaikan oleh Dr. Robertus Robert, M.A., yang membahas konsep ekosipasi—sebuah gagasan tentang hubungan manusia dan alam sebagai kritik terhadap emansipasi yang merusak lingkungan. Hari pertama ditutup dengan gala dinner di restoran Hotel Pangeran.

Pada hari kedua, materi dibuka oleh Muhammad Luthfi, Pimpinan Tumbuh Institut, yang memberikan pelatihan tentang penyusunan policy brief agar mudah dipahami dan diterima oleh pembuat kebijakan. Kemudian, Bivitri Susanti menyampaikan materi tentang advokasi isu sosial dan lingkungan, serta pentingnya sikap mahasiswa terhadap ketidakadilan.

Materi terakhir disampaikan oleh Haris Azhar, aktivis HAM, yang membahas wawasan tentang politik, ekonomi, organisasi, dan ideologi. Ia memberikan pemahaman mengenai strategi politik yang perlu dibangun oleh seorang pemimpin.

Selain menerima materi, peserta juga melakukan praktik lapangan dengan mengunjungi Tabung Harmoni Hijau Riau, milik Kapolda Riau. Tempat ini berfungsi sebagai bank pohon dan memiliki fasilitas peternakan kambing serta budidaya ikan. Para peserta juga berkesempatan menanam pohon sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan.

Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Rumah Singgah Tuan Kadi, situs bersejarah yang memiliki nilai budaya penting bagi masyarakat Pekanbaru.

Penulis: Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Editor: WPS

Share this article

© 2025 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum – Universitas Negeri Jakarta