FISH UNJ Perkuat Moderasi Beragama Bersama Balai Litbang Agama Jakarta

Jakarta, 18 November 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta untuk memperkuat moderasi beragama di perguruan tinggi. Kegiatan bertema “Seminar Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Umum: Memaknai Beragama Moderat dan Maslahat bagi Tenaga Kependidikan” berlangsung di Ruang Serbaguna Gedung K, Kampus A UNJ.

Acara dihadiri oleh Prof. Dr. Ari Saptono, SE., M.Pd., Wakil Rektor III Bidang Keuangan dan Sumber Daya UNJ; Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., Dekan FISH UNJ; Dr. Elisabeth Nugrahaeni P. S., M.Si., Wakil Dekan III FISH UNJ; Dr. Sari Narulita, Lc., M.Si., Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam; serta civitas akademika FISH UNJ. Hadir pula Dr. Samidi, S.Ag., M.S.I., Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, beserta jajaran perwakilan.

Dalam sambutannya, Dr. Samidi menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang kondusif dan toleran. “Penguatan moderasi beragama di perguruan tinggi harus menumbuhkan toleransi yang kuat agar moderasi beragama benar-benar menjadi nilai yang hidup dan maslahat bagi tenaga kependidikan,” ujarnya.

Prof. Dr. Ari Saptono menambahkan bahwa perluasan sasaran moderasi beragama sangat penting. “Ruang akses civitas akademika harus terbuka, bukan hanya bagi satu komunitas, tetapi lintas agama dan lintas suku, agar kampus menjadi ruang bersama yang inklusif,” tuturnya.

Pembukaan resmi dilakukan oleh Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Balai Litbang Agama Jakarta dan FISH UNJ sebagai bentuk komitmen bersama memperkuat moderasi beragama di perguruan tinggi.

Selain penandatanganan kerja sama, kegiatan ini diisi dengan seminar interaktif bertajuk “Penanaman Nilai Integritas Moderasi Beragama bagi Tenaga Kependidikan Berbasis Studi Kasus di Masyarakat”. Dr. Muhammad Abdullah Darraz dari Majelis Ulama Indonesia memaparkan tantangan moderasi beragama di kampus dan masyarakat. “Kunci aplikatifnya terletak pada transformasi kurikulum yang tidak hanya mengajarkan toleransi, tetapi juga literasi digital berwawasan kebangsaan serta penguatan peran influencer moderat,” jelasnya.

Seminar ditutup dengan sesi diskusi interaktif. Peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi gagasan terkait penerapan nilai moderasi beragama dalam budaya kerja tenaga kependidikan. Melalui kegiatan ini, diharapkan tenaga kependidikan UNJ dan pemangku kepentingan memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang moderasi beragama, sehingga mampu menerapkannya secara konsisten. Kegiatan ini juga menjadi langkah strategis memperkuat kolaborasi institusional dan mendorong terciptanya budaya akademik yang inklusif, toleran, dan harmonis.

Penulis: CKG dan ANA
Editor: WPS
Tim FISH Media Center

Share this article

© 2025 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum – Universitas Negeri Jakarta