FISH UNJ Gelar Pelatihan Guru di SMK Bina Vokasi Nusantara, Bogor

Bogor, 5 Juli 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui pelatihan bagi para guru di SMK Bina Vokasi Nusantara (SMK Bivnus), Kabupaten Bogor. Kegiatan ini mengusung tema “Mengabdi dan Berdampak untuk Masyarakat” dan bertujuan untuk memperkuat kompetensi profesional guru melalui penguasaan model-model pembelajaran.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 5 Juli 2025 ini dipimpin oleh Dr. Yasnita, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Pelaksana sekaligus narasumber. Ia didampingi oleh tim pelaksana yang terdiri atas Nur Rini Tri Desvania, Chiquitita Nikita Budi Putri, Henu Ari Wijanarko, dan Ibrahim Caesarromeo Sasongko.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan SMK Bivnus menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menyambut baik kerja sama dengan FISH UNJ. Kegiatan dimulai pukul 09.30 dan berakhir pukul 14.30 WIB.

Acara dibuka oleh Ibrahim selaku moderator, dilanjutkan dengan sesi ice breaking untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan meningkatkan semangat peserta. Para guru tampak antusias mengikuti permainan yang dirancang untuk membangun fokus dan kebersamaan.

Memasuki sesi pelatihan, Dr. Yasnita membuka dengan pertanyaan reflektif: “Ketika sekolah dulu, guru apa yang paling berkesan dan pengalaman belajar apa yang diberikan?” Para peserta diminta menjawab satu per satu, dan jawaban mereka menunjukkan bahwa guru yang berkesan adalah mereka yang memiliki cara dalam menyampaikan materi secara efektif dan menyenangkan.

Pertanyaan tersebut menjadi pengantar untuk sesi utama pelatihan bertajuk “Penguatan Kompetensi Profesional Guru SMK Bina Vokasi Nusantara Kabupaten Bogor Melalui Pelatihan Penguasaan Model-Model Pembelajaran.” Dalam sesi ini, narasumber menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah strategi penyampaian materi agar lebih mudah dipahami, berkesan, dan berdampak jangka panjang bagi siswa.

Dr. Yasnita memaparkan enam tahapan dalam memilih model pembelajaran yang tepat:

 

  • Identifikasi tujuan pembelajaran
  • Memahami karakteristik peserta didik
  • Memperhatikan materi dan kompetensi dasar
  • Menyesuaikan dengan fasilitas dan waktu
  • Menganalisis gaya mengajar guru
  • Mengombinasikan beberapa model pembelajaran

Salah satu fokus pelatihan adalah membedakan antara Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL). PBL digunakan untuk memecahkan masalah, sedangkan PJBL digunakan ketika pemecahan masalah menghasilkan produk. Untuk memperkuat pemahaman, peserta dibagi ke dalam kelompok dan diminta merumuskan masalah yang ada di sekolah, seperti sikap intoleran, kesulitan ekonomi, dan perilaku membuang sampah sembarangan. Setiap kelompok kemudian mendesain solusi dan produk yang relevan, dengan pendampingan langsung dari narasumber.

Setelah diskusi kelompok, masing-masing tim mempresentasikan hasilnya dan mendapatkan umpan balik dari narasumber. Kegiatan ditutup dengan evaluasi dan testimoni dari peserta. Para guru menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi pengembangan profesional .

Share this article

© 2025 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum – Universitas Negeri Jakarta