JAKARTA, 2 Juni 2025 — Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil menyelenggarakan Seminar Nasional dan Call for Papers bertema “Membumikan Pancasila” di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika, Lantai 2, UNJ. Acara bergengsi ini menandai komitmen berkelanjutan dalam memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila di era digital dan global. Kolaborasi Strategis Tiga Institusi Pendidikan Terkemuka Seminar nasional ini terlaksana berkat sinergi strategis antara PPKn UNJ, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KNI). Kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan pengembangan keilmuan, memperluas jejaring kerja sama akademik, dan memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam konteks penguatan ideologi kebangsaan. Acara dibuka dengan sambutan dari para pejabat struktural UNJ, dipimpin oleh Dr. Firdaus Wajdi, S.Th.I., M.A., Ph.D (Dekan FISH UNJ) dan Prof. Ahman Sya (Ketua Senat UNJ). Turut hadir memberikan dukungan penuh Dr. Kurniawati, M.Si (Wakil Dekan I), Dr. Aris Munandar, M.Si (Wakil Dekan II), Dr. E. Nugrahaeni P., M.Si (Wakil Dekan III), serta para Guru Besar dan Dosen PPKn FISH UNJ. Seminar dibuka dengan keynote speech oleh Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si yang diwakili Mayjen TNI (Purn) Nasir Madjid, S.E. dengan tema “Pancasila dan Ketahanan Nasional”. Materi pembuka ini menekankan relevansi Pancasila sebagai fondasi ketahanan bangsa di tengah dinamika geopolitik global. Sesi Pertama: Refleksi Hak, Kewajiban, dan Integrasi Sosial Sesi pertama dimoderatori Dr. Yasnita, M.Si dengan tiga narasumber kompeten: Dr. Ichwani Siti Utami, M.Pd mengangkat tema “Refleksi atas Hak dan Kewajiban Warga Negara”, membahas keseimbangan peran negara dalam menjamin hak warga serta kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dr. Mariatul Kiptiyah, M.Pd menyampaikan materi “PKn sebagai Pilar Integrasi Sosial di Tengah Keberagaman”, menyoroti pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai perekat bangsa dalam masyarakat majemuk Indonesia. Dr. Yuyus Kardiman, M.Pd memaparkan “Pancasila dan Keadilan Sosial”, menekankan implementasi Pancasila sebagai falsafah hidup untuk mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial. Sesi ini mendapat respons antusias dengan empat pertanyaan dari peserta, terdiri dari dua pertanyaan peserta daring dan dua dari peserta luring, menunjukkan tingginya engagement akademik. Sesi Kedua: Implementasi Pancasila dalam Kebijakan dan Gotong Royong Dipandu moderator Syifa Syarifa, S.Pd, M.Sc, sesi kedua dibuka Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.Ag dengan tema “Ide Pancasila dalam Kebijakan Publik”, menyoroti urgensi internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap formulasi kebijakan negara. Dilanjutkan presentasi dari: Dr. I Putu Windu Mertha Sujana, S.Pd., M.Pd (Koordinator Prodi PPKn Universitas Pendidikan Ganesha) mengangkat “Membumikan Pancasila melalui Gotong Royong”. Beliau mengkomparasikan nilai gotong royong masyarakat Betawi dan Bali sebagai manifestasi konkret implementasi Pancasila di tingkat grassroots. Dr. Wahyudin Noe, M.Pd (Koordinator Prodi PPKn Universitas Khairun) membahas “Pancasila dan Masyarakat Multikultural”, menganalisis keunikan masyarakat Indonesia yang terbangun atas fondasi perasaan dan tujuan bersama meski dalam keberagaman. Partisipasi Luas dan Publikasi Ilmiah Bereputasi Seminar ini dihadiri peserta dari berbagai kalangan: mahasiswa S1 dan S2 PPKn, dosen, guru, serta praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia, mencerminkan jangkauan nasional acara ini. Kegiatan ditutup dengan presentasi makalah dari peserta Call for Papers. Setiap naskah akan melalui proses review dan revisi berkelanjutan sebelum dipublikasikan dalam prosiding seminar dan jurnal ilmiah bereputasi, berkontribusi pada pengembangan kajian Pancasila kontemporer. Seminar Nasional “Membumikan Pancasila” ini mencerminkan komitmen strategis UNJ dan BPIP dalam memperkuat ideologi Pancasila melalui transformasi pendidikan tinggi. Acara ini menjadi platform kolaboratif yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan mahasiswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan di era digitalisasi dan globalisasi. Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (433) Internasionalisasi (18) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (7) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (7) Prestasi (1) Prodi (10) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (9) Berita Terbaru
Asesmen Lapangan Akreditasi Program Studi S1 Pendidikan Sejarah UNJ: Evaluasi Menyeluruh Berbagai Aspek
Jakarta, 26-27 Februari 2025– Program Studi S1 Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), baru saja menyelesaikan asesmen lapangan untuk akreditasi. Kegiatan ini berlangsung di Gedung K FISH UNJ dan Gedung Dewi Sartika UNJ, dengan menghadirkan tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yaitu Prof. Dr. Bahri, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Negeri Makassar dan Prof. Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd. dari Universitas Negeri Medan. Tim asesor disambut secara resmi oleh Wakil Rektor dan perwakilan pimpinan universitas. Setelah seremonial pembukaan di Ruang 212 Gedung K, asesmen dimulai dengan diskusi mendalam antara asesor dan pimpinan unit pengelola program studi. Berbagai aspek dinilai, termasuk kebijakan pengembangan program studi, sistem tata pamong, manajemen, serta capaian akademik dan rencana pengembangan ke depan. Dalam asesmen ini, asesor bersama Koordinator Program Studi (Kaprodi), Tim Laporan Evaluasi Diri (LED), dan Tim Penjaminan Mutu membahas kriteria akreditasi, seperti visi-misi program studi, sistem pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, dilakukan diskusi khusus dengan dosen dan tenaga kependidikan mengenai kinerja akademik, administrasi, serta dukungan fasilitas dan layanan bagi mahasiswa. Agenda asesmen lapangan berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, kegiatan meliputi sesi konfirmasi kebijakan pengembangan, tata kelola, dan capaian akademik program studi. Selain itu, dilakukan sesi diskusi dengan dosen, tenaga kependidikan, serta pelaksana penjaminan mutu internal. Asesor juga melakukan observasi langsung terhadap proses pembelajaran di kelas. Pada hari kedua, asesmen dilanjutkan dengan sesi microteaching bersama dosen dan mahasiswa, serta diskusi dengan alumni dan pengguna eksternal untuk mendapatkan masukan terkait kualitas lulusan. Tim asesor juga meninjau berbagai fasilitas akademik dan pendukung, termasuk laboratorium, perpustakaan, dan ruang dosen. Kegiatan diakhiri dengan penyampaian feedback serta penandatanganan berita acara asesmen lapangan. Dengan terlaksananya asesmen lapangan ini, diharapkan Program Studi S1 Pendidikan Sejarah UNJ dapat memperoleh hasil akreditasi terbaik, sekaligus terus meningkatkan kualitas akademik dan pengelolaan pendidikan tinggi di masa depan. Penulis: MAHN, GIC Editor: WPS Tim FISH Media Center Share this article Pencarian Kategori Berita Berita (428) Internasionalisasi (3) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (3) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (4) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (1) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (6) Berita Terbaru
Menuju World Class University : Prodi Pendidikan Agama Islam FISH UNJ Sambut Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal Sebagai Adjucnt Professor dan Gelar Public Lecture “Contemporary Ijtihad
Menuju World Class University : Prodi Pendidikan Agama Islam FISH UNJ Sambut Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal Sebagai Adjucnt Professor dan Gelar Public Lecture “Contemporary Ijtihad” Jakarta, 25 Februari 2025 – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara public lecture bertajuk “Contemporary Ijtihad” di Maftuchah Yusuf Hall, Gedung Dewi Sartika, lantai 2, kampus UNJ. Acara ini menghadirkan Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal, seorang ahli Fiqh Perbandingan dari Hamad Bin Khalifa University, Qatar. Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta akademisi dari berbagai disiplin ilmu. Rangkaian acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran (Tilawah), menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya,” lagu kebangsaan Qatar, dan Mars UNJ. Sambutan diberikan oleh Dr. Andi, Wakil Rektor IV UNJ. Sesi inti acara ini adalah penyampaian materi oleh Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya ijtihad dalam hukum Islam kontemporer. Ijtihad, menurutnya, harus didasarkan pada sumber hukum yang kuat, yaitu Al-Quran dan Hadis. “Seorang mujtahid (ahli ijtihad) harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip ijtihad, kaidah-kaidah dasar, serta lima aspek penting lainnya agar ijtihad tersebut dapat dipahami dan diterima oleh banyak orang,” ujar Profesor Gammal. Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Profesor Gammal adalah pentingnya penguasaan bahasa Arab bagi seorang mujtahid. Beliau menjelaskan bahwa banyak sumber hukum Islam, seperti Al-Quran dan Hadis, ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang bahasa Arab sangat penting agar seorang mujtahid dapat memahami makna asli dari sumber-sumber tersebut dan menghasilkan ijtihad yang tepat. “Memahami hukum syariat tidak akan sempurna jika tidak memahami bahasa Arab,” tegasnya. Beliau juga mencontohkan bagaimana perbedaan dalam pemahaman bahasa dapat menyebabkan perbedaan dalam interpretasi hukum, seperti kisah Umar bin Khattab tentang takhawuf. Profesor Gammal juga memberikan motivasi kepada para peserta seminar untuk mempelajari bahasa Arab dengan lebih baik. Beliau menyayangkan bahwa masih banyak umat Muslim di Indonesia yang belum menguasai bahasa Arab dengan baik, padahal bahasa tersebut dianggap relatif mudah. “Salah satu universitas di China bahkan memiliki mahasiswa non-Muslim yang bisa berbahasa Arab lebih baik dari kita,” ujarnya, memotivasi para peserta untuk lebih giat belajar bahasa Arab. Profesor Gammal juga menekankan bahwa ijtihad bukan hanya sekadar sebuah bentuk, tetapi lebih kepada pemahaman yang mendalam. Seorang mujtahid harus memiliki pengetahuan yang luas tentang fiqih, ushul fiqh, kaidah-kaidah hukum, serta konteks sosial yang relevan. “Seorang mujtahid harus seperti pesawat dengan sayap kanan dan kiri,” ujarnya, mengibaratkan pentingnya pemahaman multidisipliner bagi seorang mujtahid. Selain mengisi kegiatan Public Lecturer UNJ, Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal,datang sebagai Adjunct professor di Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Prodi Bahasa Arab. Ia akan memberikan kuliah dan melakukan FGD dengan dosen dosen untuk melakukan penelitian bersama dan publikasi, selanjutnya beliau akan mengisi kuliah online. Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama yang melibatkan Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal, para pejabat Universitas Negeri Jakarta (UNJ), serta seluruh peserta seminar. Momen tersebut menjadi simbol kerja sama yang erat antara pihak universitas dan para peserta dalam upaya memperluas wawasan serta pengetahuan melalui seminar yang penuh dengan diskusi ilmiah dan inspiratif. [] Share this article Pencarian Kategori Berita Berita (428) Internasionalisasi (3) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (3) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (4) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (1) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (6) Berita Terbaru
Gandeng Jasa Marga, Prodi D3 Humas UNJ Sukses Gelar Seminar Nasional
Kegiatan “Cul ‘tour’e: World Cultural Diversity”
Jakarta 6/1/2020 – Dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Geografi Pariwisata II, Mahasiswa Perjalanan Wisata 2018 Universitas Negeri Jakarta mengadakan sebuah kegiatan berupa pameran kebudayaan. Kegiatan yang memiliki nama “Cul ‘Tour’e” ini ditunjukan untuk umum, mulai dari warga Universitas Negeri Jakarta itu sendiri, mahasiswa universitas lain, dan siswa siswi SMA/SMK disekitar DKI Jakarta. Kegiatan yang mengusung tema kebudayaan dunia ini diadakan pada Kamis, 19 Desember 2019 pukul 08.00 sampai dengan 12.00 dan berlokasi di Aula UPT Universitas Negeri Jakarta. Bentuk kegiatan acara ini yaitu berupa pameran budaya dalam bentuk booth yang diisi dengan negara yang berbeda, diantaranya Australia, Korea Selatan, Belanda, Afrika Selatan, Jepang, China, Yunani, Hongaria, Turki, Inggris, Spanyol, Rusia, dan satu perusahaan Euro Management. Selain pameran budaya, juga terdapat infromasi lainnya dari masing masing negara, misalnya seperti informasi pariwisata, beasiswa, dan makanan tradisional dari negara tersebut. Tidak hanya pameran kebudayaan, juga terdapat beberapa acara lainnya yang cukup menghibur seperti Flashmob dan live music dari panitia Cul ‘Tour’e 2018. Sekitar 100 orang hadir dalam acara ini, yang terdiri dari mahasiswa umum Universitas Negeri Jakarta, Mahasiswa Perjalanan Wisata angkatan 2019, dan Siswa Siswi SMK di sekitar Jakarta. Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti acara. Booth yang tersedia ramai dikunjungi, terutama oleh siswa dan siswi SMK. Belajar kebudayaan dunia dengan cara pameran seperti ini bisa dibilang cukup efektif dan membuat mereka menjadi lebih aktif untuk menggali informasi. Peserta juga terlihat sangat senang, terbukti dengan ramainya sorak dari mereka pada saat kegiatan flashmob berlangsung dan bahkan beberapa dari mereka ikut naik ke panggung pada sesi penampilan live music. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Dr. Kinkin Yuliaty S. P., M.Si. “Acara ini cukup menarik dan pameran yang diadakan sangat informative. Terlebih lagi program studi Perjalanan Wisata adalah bagian dari vokasi, maka dengan mengadakan kuliah praktik seperti ini sangat sesuai karena dapat melatih kemampuan mahasiswa dan mahasiswinya di dunia kerja nanti.” Ungkap Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial, Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak kampus, terutama Perwakilan Dekanat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Selain memberikan kesan yang positif, beliau juga berharap agar acara ini dapat dilaksanakan dengan rutin setiap tahunnya. Tidak lupa juga yaitu sambutan dari Koordinator Program Studi Perjalanan Wisata Universitas Negeri Jakarta itu sendiri. Menurutnya, meskipun ini merupakan acara perdana dari angkatan 2018, bisa dibilang sudah cukup baik dilihat dari lancarnya acara pada saat hari kegiatan.
Meneropong Masa Senja: Sidang Promosi Doktor Yasnita, S.Pd., M.Si.
Jakarta 6/1/2020 – Di hari Kamis, 26 Desember 2019, Program Doktor Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Sidang Promosi Doktor untuk Promovenda Saudari Yasnita, S.Pd., M.Si, salah satu dosen program studi PPKN, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Pada acara tersebut para tamu yang hadir di Ruang Auditorium lantai 6 Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia disuguhi dengan frasa “Menyambut Senja dengan Bahagia” yang tertulis di souvenir sidang promosi doktor untuk undangan. Frasa tersebut merupakan ringkasan karya yang telah dihasilkan oleh Yasnita untuk mendapatkan gelar pendidikan tertinggi di program S3 PKN UPI Bandung. Promovenda “Yasnita” memaparkan disertasi berjudul “Konstruksi Makna Lansia dan Pemenuhan Hak-Hak Sebagai Warga Negara (Studi Fenomenologi Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan)” di depan para penguji. Di awal, Promovenda menyampaikan bahwa disertasi ini berangkat dari data bahwa di tahun 2100, diprediksikan jumlah populasi lansia di Indonesia akan mencapai 41% ketika bonus demografi yang diperoleh pada tahun 2045 menjadi lansia. Pada saat itu, piramida kependudukan Indonesia akan mengalami perubahan, dimana jumlah populasi lansia akan lebih banyak dari pada kelompok populasi lainnya. Jika tidak diantisipasi dan disiapkan sejak dini, maka akan menimbulkan berbagai masalah sosial. Yasnita juga menyampaikan jika tema Kelanjutusiaan merupakan wacana yang belum populer di masyarakat, padahal tersedia banyak tantangan dan dinamika yang membutuhkan kontribusi pemikiran dari berbagai pihak. Di Indonesia, kajian tentang lansia di dominasi oleh tema-tema kesehatan, kesepian, dan jaminan sosial negara untuk lansia. Pada tataran praktis, lansia merupakan kelompok populasi yang belum sepenuhnya diperhatikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Bahkan, kajian tentang lansia pun dipandang sebelah mata dan tidak menarik, karena dunia sosial memandang lansia sebagai kelompok populasi tak berguna, tak berdaya. Salah satu dalil yang diungkapkan oleh Yasnita adalah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan perspektif baru dalam mengkaji masalah kelanjutusiaan yang difokuskan pada civic education (mengintegrasikan materi kelanjutusiaan) pada materi pelajaran di sekolah yang relevan dan citizenship education (gerakan kewarganegaraan) sebagai teropongnya. Di akhir, disertasi ini merekomendasikan bahwa negara dan komunitas masyarakat perlu membuat Gerakan Nasional Pemuliaan Lansia yang melibatkan seluruh warga negara sebagai ruang untuk mengedukasi warga negara terutama anak-anak, agar lebih mencintai lansia. Sementara itu, Pemuliaan lansia harus disosialisasikan secara terencana dan konsisten mulai dari tingkat keluarga, masyarakat, sekolah, maupun media massa. Sekolah pun diharapkan dapat mengintegrasikan nilai-nilai kecintaan terhadap lansia pada seluruh peserta didik, sementara media massa memiliki peran yang sangat strategis untuk mengkampanyekan sikap peduli dan cinta terhadap lansia termasuk dalam mensosialisasikan gerakan anti ageism. Pemerintah juga perlu membuat kebijakan yang berpihak pada lansia, disertai dengan kualitas pelayanan dan aksesibilitas yang memudahkan lansia. Jaminan kesejahteraan lansia, tidak difokuskan pada lansia miskin terlantar saja, namun untuk lansia secara umum, seperti pelibatan lansia dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasayrakatan, fasilitas yang memudahkan mobilitas lansia, serta kontrol dan evaluasi terhadap fasilitas yang selama ini ada namun, belum disertai dengan kualitas pelayanan dan aksesibilitas yang memadai untuk lansia. Dekan FIS UNJ, Dr.Yasnita , Direktur Pascasarjana UNJ dan jajaran penguji di sidang terbuka promosi Doktor di Pascasarjana UPI Bandung Sidang promosi doktor ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Dr. Umasih, M.Hum., Wakil Dekan II FIS UNJ Prof. Dr. M. Japar, M.Si., Wakil Dekan III Dr. Andy Hadiyanto, MA, Direktur Pascasarjana UNJ Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd., Koordinator Program Studi PPKN FIS UNJ Dr. Tjipto Sumadi, M.Si., M.Pd., juga para dosen di program studi PPKN dan dosen di lingkungan FIS UNJ lainnya. Berfoto dengan para dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial UNJ Semoga gelar doktor yang telah didapatkan oleh Dr. Yasnita, M.Si. akan membawa penyegaran keilmuan dan akademik di lingkungan fakultas ilmu sosial, yang bisa membantu mengangkat marwah akademik Universitas Negeri Jakarta sehingga bisa mencapai Universitas Bereputasi di Kawasan Asia. FIS UNJ, MENCERDASKAN DAN MENCERAHKAN..!!!
ACARA BEDAH BUKU PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Jakarta 23/12/2019 – Pada hari Jumat, 20 Desember 2019, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta melaksanakan acara Bedah Buku di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Sosial. Acara tersebut ditujukan untuk seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta angkatan 2018 dan 2019 beserta para dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta. Adapun jumlah buku yang di-review adalah dua buku yang ditulis oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta. Buku-buku tersebut akan ditelaah oleh Pak Usep Suhud, PhD dan Ibu Dr. Devie Rahmawati, S.sos., M.Hum., CPR., selaku penelaah buku pada acara tersebut. Acara ini membahas mengenai buku “Wacana Pedagogi Islam Nusantara“ oleh dosen sekaligus koordinator prodi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta, Dr. Dini Safitri, S.Sos., M.Si., CPR. Kemudian buku “Strategi Komunikasi & Statistik Sosial“ oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta sekaligus Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri, S.Sos., M.Si., CICS., CPR. Dimoderatori oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta, Ibu Marissa Puspita Sary, M.Si., buku pertama yang ditelaah adalah “Wacana Pedagogi Islam Nusantara“ oleh Dr. Dini Safitri, S.Sos., M.Si., CPR. Salah satu ulasan buku ini menurut Pak Usep Suhud adalah mengenai organisasi HTI, di mana saat penelitian, HTI belum dilarang di Indonesia sehingga mudah dicari narasumbernya. HTI dipelajari karena awalnya komunikasi agama menjadi komunikasi politik. Sedangkan, menurut Ibu Devie, buku tersebut membahas mengenai ‘pertarungan’ berbagai ideologi. Ibu Devie mengambil contoh, seperti di Jerman setelah adanya PDII. Pada kesempatan yang sama, Ibu Devie juga berbagi ilmu, salah satunya adalah mengenai teknik komunikasi untuk mengambil hati seseorang, yaitu dengan cara ‘menyetujui’ karena pendekatan itu penting. Selain itu , harus berani berkomunikasi, karena berani berkomunikasi tersebut akan menjadi wadah jika kita ingin merasakan yang namanya pencapaian besar, seperti dibiayai ke luar negeri. Selanjutnya, buku “Strategi Komunikasi & Stastistik Sosial“ oleh Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri, S.Sos., M.Si., CICS., CPR. Ibu Kinkin menjelaskan bahwa bukunya membahas tentang literasi media. Beliau juga menggunakan istilah “mengawinkan” strategi komunikasi dengan kuantitatif. Menurut Ibu Devie, buku tersebut berisikan cara suatu komunitas atau organisasi membuat strategi komunikasi. Lalu, Pak Usep berpendapat bahwa teori-teori komunikasi yang ada di dalam buku “Strategi Komunikasi & Statistik Sosial” sudah sangat lengkap sehingga tidak perlu lagi untuk membeli banyak buku. Di akhir sesi review tersebut, Ibu Devie beterima kasih kepada Ibu Kinkin dan Ibu Dini, karena sudah bersedia menulis buku. Melihat di Indonesia produksi buku 18.000 per tahun dengan penduduk 260 juta jiwa. Ibu Devie menambahkan bahwa, harta terbesar ada di dalam buku. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama penulis, moderator, peneleaah, para dosen, juga para mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta.
Internasional Conference on Islam and Civilizations
Jakarta 3/12/2019 – Internasional Conference on Islam and Civilizations, acara yang diadakan oleh program studi Pendidikan Agama Islam berlangsung selama 2 hari pada hari Jumat – Sabtu, 29-30 November 2019 berjalan dengan sukses. Acara bertempat di Aula Maftuchah Yusuf, Gd. Dewi Sartika pada hari pertama dan Aula Gd. University Training Center pada hari kedua, dihadiri oleh sekitar lima ratusan mahasiswa dan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Acara dibuka oleh sambutan dari Dr. Umasih M.Hum Dekan Fakultas Ilmu Sosial. Turut mengundang Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri sebagai pembicara utama ( Keynote Speaker), Dr. Abdullah Al-Hajjaji, Dr. Wawan Hari Purwanto, Dr. Aam Abdussalam dan Dr. Andy Hadiyanto sebagai pembicara. Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri dalam pidatonya di hari kedua, memuji karakter muslim Indonesia yang hidup dalam keberagaman. Beliau menjelaskan karakter muslim Indonesia tidak terlepas dari ajaran para Wali Songo yang pertama kali menyebarkan Islam di Indonesia. Dalam proses islamisasi di Indonesia Wali Songo tidak menghilangkan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.
Prodi Perjalanan Wisata Menyelenggarakan Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi Bidang Pariwisata
Jakarta 23 Juni 2019 – Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha Di Bidang Pariwisata, maka Program Studi Perjalanan wisata Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pramindo menyelenggarakan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata kepada mahasiswa-mahasiswa di program studi tersebut. Kegiatan sertifikasi tersebut bertempat di Ruang Serbaguna Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan diselenggrakan dalam 2 (dua) gelombang yaitu pada hari Sabtu, tanggal 13 Juli 2019 dengan jumlah 40 orang dan pada hari kamis, tanggal 18 Juli 2019 sebanyak 24 orang dengan asesor sebanyak 8 orang dengan dengan Skema kompetensi bidang Operasional Tur (Tour Operation) seperti : Ticketing Tour Planning Guiding Acara yang dibuka oleh Koordinator Program Studi Perjalanan Wisata (PW), Ibu Heryanti Utami, M.M, Par, yang berlangsung dari jam 8:00-16:00 WIB. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa sertifikasi profesi ini sangat penting bagi mahasiswa karena selain memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki tenaga kerja juga bisa meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja pariwisata di Indonesia. Di kesempatan yang lain , Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Muhammad Zid, M.Si mengatakan bahwa UNJ juga terpilih sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) karena dinilai layak dan memenuhi persyaratan serta ketentuan yang berlaku dari pihak LSP Pramindo seperti fasilitas-fasilitas yang sesuai standard dan memadai.
Tingkatkan Kompetensi Lulusan, Fakultas Ilmu Sosial UNJ Gandeng Lembaga Sertifikasi Profesi
Humas UNJ 17/7/2019 – Dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusannya, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) melalui program studi D3 Hubungan Masyarakat, menjalin kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua belah pihak dilakukan di Gedung FIS UNJ pada hari Selasa, 16 Juli 2019. Hadir dalam penandatanganan tersebut Dekan FIS UNJ, Dr. Muhammad Zid, M.Si, Chairman LSP PRI Muslim Basya BBA, MBA, Manager Sertifikasi LSP PRI, Her Priantono SE, MM, jajaran dosen Prodi D3 Humas, serta perwakilan mahasiswa Prodi D3 Humas yang akan mengikuti sertifikasi. Dalam PKS tersebut tercantum bahwa FIS UNJ dan LSPPRI bekerjasama dalam penyelenggaraan program Asesmen/Uji Kompetensi untuk profesi Humas/Public Relations untuk mahasiswa maupun masyarakat umum. Selain itu, kerjasama Asesmen/Uji Kompetensi meliputi dua skema sertifikasi, yaitu Skema Sertifikasi Junior Public Relations Officer dan Public Media Relations Officer. FIS UNJ juga dalam kesepakatan tersebut dijadikan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) sesuai dengan Pedoman Panduan Verifikasi Tempat Uji Kompetensi LSP PRI. Dekan FIS UNJ, Dr. Muhammad Zid, M.Si, menyambut baik kerja sama ini. “Kami sangat welcome terhadap LSP PRI. Brand image institusi ditentukan oleh humas. Selama ini humas selalu identik dengan sosok ganteng dan cantik saja. Tapi hal tersebut tidak cukup, bagaimana humas bisa mewakili perusahaan jika tidak memiliki kapabilitas. Humas memerlukan orang-orang yang kapabel dibidangnya karena humas adalah etalase institusi,” jelas Dekan. Dekan juga menanmbahkan bahwa profesi humas adalah profesi yang terbuka untuk semua bidang ilmu, dan sangat mengharapkan agar UNJ dan LSPPRI bisa bersinergi, karena ini sangat dibutuhkan. Senada dengan Dekan, Chairman LSPPRI, Muslim Basya, menyampaikan bahwa profesi humas merupakan profesi yang terbuka untuk siapa saja. “Karena humas merupakan profesi yang terbuka, maka diperlukan sertifikasi agar orang-orang yang berprofesi sebagai humas merupakan orang-orang yang kompeten dibidangnya. Kami merupakan Lembaga Sertifikasi Humas pertama di Indonesia, sejak tahun 2006. Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan UNJ,” ungkap Muslim Basya.