Jakarta, 26 November 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sukses menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Benefit of SULAM (Service Learning Malaysia)”. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Madya Dr. Zainudin bin Hassan, Profesor Madya dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Kuliah umum ini bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang model pengabdian masyarakat berbasis pembelajaran langsung. Acara dibuka oleh Duta FISH UNJ dan dilanjutkan dengan sesi kuliah umum yang dipandu oleh Noprita Herari, M.I.Kom sebagai moderator. Dalam pemaparannya, Prof. Zainudin memperkenalkan program pengabdian masyarakat di UTM, yaitu SULAM, sebuah inisiatif yang mengintegrasikan teori akademik dengan pengalaman langsung bersama masyarakat. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang relevan dengan bidang studi mereka. Narasumber memaparkan berbagai contoh kegiatan SULAM yang telah dilaksanakan, seperti pelatihan pengolahan sampah rumah tangga, pendampingan komunitas dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomi, serta proyek kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat. Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dan disambut antusias oleh peserta. Diskusi yang dinamis menunjukkan ketertarikan peserta untuk menerapkan konsep serupa di lingkungan UNJ. Di akhir kegiatan, moderator menyampaikan kesimpulan dari pemaparan narasumber. Melalui kuliah umum ini, FISH UNJ berharap mahasiswa dapat memahami nilai-nilai pengabdian masyarakat secara lebih mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap isu lingkungan, serta terdorong menciptakan program positif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Penulis: CKGEditor: WPSTim FISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (457) Internasionalisasi (30) Kemahasiswaan (13) Penelitian (4) Pengabdian (6) Pengajaran (21) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (28) Prestasi (4) Prodi (16) Program Unggulan (24) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (21) Berita Terbaru
FISH UNJ dan UTM Gelar Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi untuk Tingkatkan Pemahaman Publikasi Ilmiah
Jakarta, 27 November 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi di Gedung K Lantai 2 Ruang 212, yang menghadirkan narasumber dari Malaysia, Prof. Madya Dr. Zainudin bin Hassan sebagai Associate Professor dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Prof. Zainudin dikenal sebagai seorang akademisi dengan rekam jejak publikasi internasional yang sangat kuat. Sebelum menyampaikan materi, dilakukan pembacaan CV beliau telah melakukan lebih dari 148 publikasi, artikel di berbagai jurnal bereputasi, serta kontribusi dalam penelitian dan kerjasama internasional. Workshop yang digelar selama empat hari ini diharapkan dapat meningkatkan program penelitian ke jenjang berikutnya. Kegiatan pada hari pertama dihadiri oleh Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas, Dr. Kurniawati, M. Si, Selaku Wakil Dekan I FISH UNJ, Dr. Aris Munandar, M. Si, Selaku Wakil Dekan II FISH UNJ, Dr. Elisabeth Nugrahaeni P. S., M.Si, Selaku Wakil Dekan III FISH UNJ, Koordinator Program Studi, Tim Kegiatan, Tim Kerjasama Nasional, Tim Internasionalisasi, Tenaga Kependidikan, serta mahasiswa berprestasi (Mawapres). Dekan FISH UNJ memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya peningkatan kualitas publikasi ilmiah sebagai bagian dari upaya memperkuat reputasi akademik FISH UNJ di tingkat nasional dan global. Workshop ini membahas mengenai strategi penulisan artikel ilmiah yang efektif, struktur penulisan sesuai standar jurnal internasional bereputasi, teknik penyusunan temuan riset, dan tips menghadapi proses review. Prof. Zainudin menekankan pentingnya kolaborasi riset lintas negara dan konsistensi publikasi sebagai indikator produktivitas akademik. Melalui workshop ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas riset dan publikasi sivitas akademika, sekaligus memperkuat langkah internasionalisasi fakultas di kancah global. Pada hari kedua kegiatan dibuka dengan sambutan dari, Wakil Dekan III, Dr. E. Nugrahaeni P., M.Si., dalam sambutannya ia menyampaikan, bahwa pelatihan ini bisa meningkatkan program publikasi secara luas. “Dengan pelatihan seperti ini akan memacu untuk membuat program penelitian yang terpublikasi secara luas,” tutur dalam sambutannya. Pada pemaparannya Prof. Zainudin membahas serta menekankan pentingnya memahami publikasi ilmiah dari tahap dasar. Beliau mengangkat pertanyaan mendasar, “Why publish?”, dan menjelaskan bahwa publikasi diperlukan untuk kelulusan, pengakuan akademik, hingga penyebaran pengetahuan. Materi mencakup apa yang layak dipublikasikan, jenis-jenis manuskrip publikasi, penggunaan grammar, serta dasar-dasar scientific writing seperti kejelasan, objektivitas, dan ketepatan. Ia juga mengingatkan etika kepenulisan, termasuk pentingnya mencantumkan nama mahasiswa di dalam proyek penulisan. Kuliah umum menjadi kegiatan di hari kedua, dengan tajuk “Benefit Of SULAM (Service Learning Malaysia)”. Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang model pengabdian masyarakat berbasis pembelajaran langsung. Kuliah umum yang dipandu oleh Noprita Herari, M.I.Kom sebagai moderator. Dalam pemaparannya, Prof. Zainudin turut memperkenalkan komunitas pengabdian masyarakat yang terdapat di Universiti Teknologi Malaysia, yakni SULAM, sebuah program pengabdian masyarakat yang mengintegrasikan teori akademik dengan pengalaman langsung bersama masyarakat. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat secara sosial sekaligus relevan dengan bidang studi mereka. Beliau juga memaparkan berbagai contoh kegiatan SULAM yang telah dilaksanakan, seperti pelatihan pengolahan sampah rumah tangga, pendampingan komunitas dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomi, serta proyek-proyek kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa FISH UNJ dapat memahami nilai-nilai pengabdian masyarakat secara lebih mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam isu lingkungan, serta terdorong untuk menciptakan program-program positif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Pada hari keempat, Prof. Zainudin mengupas lebih lanjut mengenai cara penulisan artikel ilmiah dan dihadiri oleh sejumlah dosen dari berbagai program studi FISH UNJ. Kegiatan workshop dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Dr. Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., yang menyampaikan ucapan terima kasih serta turut senang ketika acara ini terselenggara dengan baik. “Saya mewakili civitas akademika sangat bangga dan senang senang acara ini bisa dilaksanakan dengan baik. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. Zainudin atas ilmunya terkait penulisan ilmiah, kami berharap acara ini bukan hanya terselenggara dengan begitu saja tetapi ada hasil yang memang benar-benar nyata adanya,” ujar dalam sambutannya. Diskusi terkait rencana penjalinan kerjasama ini membahas bagaimana kampus dapat memberdayakan mahasiswa melalui penelitian ilmiah dengan menggandeng Universitas Teknologi Malaysia sebagai rekan kerjasama dengan harapan dapat membuka cakrawala wawasan. Sebagai penutup Prof. Firdaus selaku Dekan FISH UNJ memberikan plakat dan cinderamata sebagai tanda terima kasih dan kenang kenangan yang diberikan kepada Prof. Zainudin. Workshop yang dilakukan selama empat hari ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan civitas akademika FISH UNJ dalam menulis dan mempublikasikan artikel di jurnal internasional bereputasi. Penulis: CM, GIC, NA, SNA, CKG, JRPS, EL & SHM Editor: WPS Tim FISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (457) Internasionalisasi (29) Kemahasiswaan (13) Penelitian (4) Pengabdian (6) Pengajaran (20) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (28) Prestasi (4) Prodi (16) Program Unggulan (23) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (21) Berita Terbaru
FISH UNJ dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Perkuat Literasi Spasial Generasi Z dalam Penataan Ruang Laut Berkelanjutan
Jakarta, 30 Oktober 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (MoA dan IA) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan tema “Laut Sebagai Ruang Hidup: Literasi Spasial Generasi Z dalam Penataan Ruang Laut Berkelanjutan”, pada Kamis (30/10) di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh civitas akademika dari dua program studi, yaitu S1 Ilmu Hukum dan S1 Geografi, serta diikuti oleh para dosen, mahasiswa, dan perwakilan dari Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut KKP. Acara dibuka dengan sambutan oleh Dekan FISH UNJ, Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., yang menyampaikan pentingnya sinergi antara akademisi dan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya laut. Menurutnya, kerja sama ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung tata kelola laut yang berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan. “Kerja sama ini menjadi wujud nyata kontribusi akademisi dalam mendukung kebijakan tata ruang laut yang berkelanjutan. Mahasiswa harus menjadi garda depan dalam memahami laut sebagai ruang hidup yang menyatu dengan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Firdaus Wajdi dalam sambutannya. Usai sambutan, dilakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dan Implementation Agreement (IA) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ sebagai bentuk komitmen jangka panjang dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat terkait penataan ruang laut. Kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum yang menghadirkan pembicara dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebagai Keynote Speaker, Dr. Effin S.H., M.H., Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, menyampaikan pentingnya kesadaran spasial dalam memahami laut sebagai ruang hidup. Ia menegaskan bahwa penataan ruang laut bukan hanya urusan teknis, tetapi juga menyangkut keberlanjutan kehidupan masyarakat pesisir. “Penataan ruang laut bukan hanya urusan teknis, tetapi juga menyangkut keberlanjutan hidup masyarakat pesisir,” ujar Dr. Effin dalam paparannya. Ia juga menambahkan bahwa generasi muda perlu melihat laut tidak hanya sebagai sumber daya ekonomi, tetapi juga sebagai ruang hidup yang harus dijaga keseimbangannya. “Generasi Z memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Dengan literasi spasial, mereka bisa memahami laut bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi sebagai ruang hidup yang harus dijaga,” jelasnya. Lebih lanjut, Dr. Effin menegaskan bahwa kolaborasi lintas disiplin antara bidang hukum, geografi, dan sosial sangat diperlukan untuk memastikan kebijakan tata ruang laut berjalan efektif dan berkelanjutan. “Ilmu hukum, geografi, dan sosial harus bersinergi. Tanpa dasar hukum yang kuat dan pemetaan yang tepat, penataan ruang laut berkelanjutan sulit diwujudkan,” tambahnya. Sementara itu, Amehr Hakim, S.Pi., M.Si., Direktur Pembinaan Penataan Ruang Laut KKP, sebagai narasumber, menekankan pentingnya data spasial sebagai dasar penyusunan kebijakan tata ruang laut yang akurat dan adaptif terhadap perubahan zaman. Ia menegaskan bahwa kebijakan yang baik selalu berangkat dari data dan pemahaman ilmiah yang mendalam. “Kebijakan yang baik selalu berangkat dari data yang akurat. Karena itu, penataan ruang laut harus berbasis peta, bukan asumsi,” tegas Amehr Hakim. Ia menjelaskan bahwa laut Indonesia menghadapi tantangan besar, mulai dari perubahan iklim hingga dorongan ekonomi biru, sehingga diperlukan pendekatan yang inovatif dan fleksibel. “Laut kita tidak bisa dikelola dengan pendekatan statis. Harus ada inovasi dan adaptasi agar kebijakan ruang laut tetap relevan dengan kondisi sosial dan ekologis yang terus berubah,” ungkapnya. Amehr juga mengapresiasi langkah UNJ dalam memperkuat kolaborasi akademik lintas bidang. Menurutnya, kerja sama ini menjadi contoh nyata bagaimana dunia pendidikan dapat berperan aktif dalam penguatan literasi spasial di kalangan generasi muda. “FISH UNJ menunjukkan bagaimana dunia akademik dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan literasi spasial dan kesadaran lingkungan bagi generasi muda,” tutupnya. Diskusi kuliah umum dipandu oleh Tri Wandi Januar, M.Sc., Ph.D., dosen Program Studi Geografi FISH UNJ, yang bertindak sebagai moderator. Ia mengapresiasi antusiasme mahasiswa dari kedua program studi yang terlibat aktif dalam sesi tanya jawab. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya tentang ilmu kelautan, tetapi juga tentang membangun cara berpikir spasial di kalangan mahasiswa. “Literasi spasial bukan sekadar peta, tapi cara kita memahami hubungan manusia dengan ruang hidupnya,” ujar Tri Wandi. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin antara mahasiswa hukum dan geografi untuk memahami laut secara utuh. “Mahasiswa hukum bisa belajar soal batas kewenangan wilayah laut, sementara mahasiswa geografi belajar memetakannya. Ini sinergi yang konkret,” lanjutnya Sebagai penutup, Tri Wandi berharap kerja sama antara UNJ dan KKP dapat berlanjut dalam bentuk riset, kegiatan lapangan, dan proyek kolaboratif yang melibatkan mahasiswa secara langsung. “Semoga kerja sama UNJ dan KKP tidak berhenti di tanda tangan MoA saja, tapi terus berkembang ke riset dan aksi nyata di lapangan,” harapnya. Acara ditutup dengan pemberian sertifikat ke narasumber, dan dilanjut dokumentasi foto bersama. Melalui kegiatan ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan literasi spasial, keberlanjutan lingkungan, serta kolaborasi lintas ilmu demi terciptanya tata kelola ruang laut yang berkeadilan dan berkelanjutan bagi generasi masa depan. Penulis: ASA Tim FISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (455) Internasionalisasi (26) Kemahasiswaan (13) Penelitian (3) Pengabdian (6) Pengajaran (19) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (20) Prestasi (3) Prodi (16) Program Unggulan (15) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru
FISH UNJ Gelar FGD Bersama Prof. Umberto Pagano Bahas Inklusi Pendidikan di Italia
Jakarta, 16 Oktober 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Prof. Umberto Pagano, Ph.D., Associate Professor of Sociology dari University of Catanzaro, Italia. Diskusi ini membahas penelitian Prof. Umberto yang berjudul “Evaluating School Inclusion in Italy: A Shared Quality Index for Developing a More Inclusive Education for All.” Kegiatan berlangsung di Ruang 212, Gedung K FISH UNJ, dan dihadiri oleh sejumlah dosen dari berbagai program studi, khususnya Pendidikan Sosiologi dan Sosiologi. Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan FISH UNJ, Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D.; Koordinator Program Studi Pendidikan Sosiologi, Suyuti, S.Pd.I., M.Pd.; serta Koordinator Program Studi Sosiologi, Dr. Rusfadia Saktiyanti Jahja, S.Sos., M.Si. FGD dibuka dengan sambutan dari Dekan FISH UNJ, Firdaus Wajdi, Ph.D. yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Umberto dan memperkenalkan para dosen peserta diskusi sebagai bentuk pembuka dialog akademik. Dalam sesi utama, Prof. Umberto memaparkan hasil penelitiannya mengenai inklusi pendidikan di Italia, yang menekankan pentingnya pengembangan indeks kualitas bersama untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif. Diskusi berlangsung secara interaktif, dengan sejumlah dosen menyampaikan pertanyaan dan pandangan mereka terkait topik yang dipresentasikan. Prof. Umberto memberikan tanggapan yang komprehensif, membuka wawasan baru bagi peserta mengenai pendekatan inklusi dalam sistem pendidikan. Menjelang akhir kegiatan, Firdaus Wajdi, Ph.D. menyampaikan penutup yang merangkum esensi diskusi. “Saya rasa kita banyak belajar dari dukungan riset dan pengalaman Prof. Umberto. Indeks ini bukan hanya untuk mengukur, tetapi untuk menilai dan mengembangkan sistem pendidikan yang mampu memahami perbedaan antar siswa,” ujarnya. Dengan berakhirnya sesi diskusi, rangkaian kegiatan FGD resmi ditutup. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi internasional dan memperkaya perspektif akademik dalam pengembangan pendidikan inklusif di Indonesia. Penulis: DA & ELEditor: WPSTim FISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (452) Internasionalisasi (26) Kemahasiswaan (13) Penelitian (2) Pengabdian (6) Pengajaran (18) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (18) Prestasi (2) Prodi (16) Program Unggulan (15) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru
Kuliah Umum Pendidikan Sejarah UNJ Gali Identitas Bangsa Melalui Visual Majapahit
Jakarta, 15 Oktober 2025 — Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sukses menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Majapahit dalam Lensa Visual: Inspirasi Identitas dan Peradaban Bangsa Menuju Indonesia Emas.” Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yaitu Dr. Nur Aeni Marta, S.S., M.Hum., Koordinator Program Studi Pendidikan Sejarah FISH UNJ; M. Hasmi Yanuardi, S.S., M.Hum., Dosen Pendidikan Sejarah; serta Drs. Mohammad Shobirinoer Rasyid, Pemerhati Budaya dan Sejarah. Kuliah umum ini bertujuan memberikan wawasan baru mengenai pentingnya pelestarian dan pemaknaan sejarah Majapahit dalam membentuk identitas serta peradaban bangsa Indonesia. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum sebagai pewara acara, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dekan FISH UNJ, Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., turut hadir dan menyampaikan apresiasinya dalam sambutan pembuka. “Acara ini sangat baik bagi generasi muda untuk mempelajari sejarah melalui lensa visual,” ujarnya. Kuliah umum yang berlangsung di Aula Labschool UNJ dipandu oleh Marah Bangun, S.S., sebagai moderator. Sebelum sesi diskusi dimulai, moderator memperkenalkan para narasumber dan menjelaskan alur kegiatan kepada peserta. Dalam sesi utama, para narasumber membedah buku “Wijaya: Buku Visual Majapahit” karya Heru Effendy. M. Hasmi Yanuardi menekankan pentingnya sejarah publik dalam memperluas pemahaman masyarakat terhadap warisan budaya bangsa, serta mengajak peserta berdiskusi mengenai isi buku tersebut. Drs. Mohammad Shobirinoer Rasyid menyoroti visi besar Kerajaan Majapahit dalam menyatukan Nusantara dan memperkenalkan beragam budaya kerajaan. Sementara itu, Dr. Nur Aeni Marta memberikan penjelasan mendalam tentang visualisasi sejarah sebagai sarana untuk menghidupkan kembali semangat kebangsaan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif yang disambut antusias oleh peserta. Di akhir acara, moderator menyampaikan kesimpulan dari pemaparan narasumber, diikuti dengan pemberian cinderamata sebagai bentuk apresiasi. Kuliah umum ditutup oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sejarah visual sebagai media edukasi dan refleksi jati diri bangsa menuju Indonesia Emas. Penulis: CKG, VR, AG, dan JRPSEditor: WPSTim FISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (451) Internasionalisasi (25) Kemahasiswaan (13) Penelitian (2) Pengabdian (6) Pengajaran (17) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (18) Prestasi (2) Prodi (15) Program Unggulan (15) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru
Mahasiswa Humas dan Komunikasi Digital UNJ Ikuti Beauty and Handsome Class untuk Bangun Citra Profesional
Jakarta, 13 Oktober 2025 — Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sukses menyelenggarakan kegiatan Beauty and Handsome Class di Gedung Ki Hajar Dewantara, Lantai 8, Kampus A UNJ. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Hukum dan Etika Komunikasi yang bertujuan membentuk citra profesional mahasiswa, baik dari segi penampilan maupun sikap dalam berkomunikasi. Acara dibuka dengan sambutan dari dosen pengampu mata kuliah, Indah Fajar Rosalina, M.I.Kom., yang menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa dalam membangun karakter profesional sebagai calon praktisi humas. Sambutan juga disampaikan oleh Koordinator Program Studi, Asep Soegiarto, S.I.Kom., M.Si. Sesi utama kegiatan diisi oleh Grooming and Attitude Class yang dibawakan oleh Iin Supriyatin Ramli. Dalam sesi ini, mahasiswa mendapatkan pembekalan mengenai cara merawat dan menata penampilan, mulai dari kerapian hijab dan rambut, perawatan kuku, hingga pemilihan busana yang sesuai dengan etika profesional. “Dengan citra yang profesional, nilai kita akan berbeda dibandingkan dengan orang lain,” ujarnya. Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik Beauty and Handsome Class yang dipandu oleh tim dari Wardah dan Kahf. Mahasiswa berkesempatan mencoba langsung teknik perawatan dan tata rias yang sesuai dengan karakter profesional di lingkungan kerja. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara peserta, dosen, dan tim pemateri. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman bermakna dalam membangun citra diri sebagai calon komunikator dan praktisi humas yang profesional. Penulis: GIC, ZR & NLNEditor: WPSTim FISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (450) Internasionalisasi (25) Kemahasiswaan (13) Penelitian (2) Pengabdian (6) Pengajaran (16) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (18) Prestasi (2) Prodi (14) Program Unggulan (15) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru
FISH UNJ Perkuat Jejaring Tri Dharma dalam Rapat Tahunan BKS PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Sosial
Padang, Humas FISH UNJ — Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ) berpartisipasi aktif dalam Rapat Tahunan Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat Bidang Ilmu Sosial yang diselenggarakan pada 23–25 Oktober 2025 di Hotel Truntum, Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini diikuti oleh para dekan dan pimpinan fakultas ilmu sosial dari berbagai perguruan tinggi negeri di wilayah barat Indonesia. Rapat tahunan ini menjadi forum strategis untuk memperkuat jejaring kerja sama antarperguruan tinggi negeri di bidang ilmu sosial, membahas arah kebijakan akademik, kolaborasi riset, serta pengembangan program pengabdian kepada masyarakat. Selain rapat koordinasi, agenda kegiatan juga mencakup penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), seminar nasional bertema “Kolaborasi dan Sinergi Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat”, kegiatan pelepasan bibit penyu sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, serta lomba kreativitas mahasiswa. Dekan FISH UNJ, Firdaus Wajdi, menyampaikan bahwa keikutsertaan fakultas dalam kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat jejaring Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Melalui forum BKS PTN Wilayah Barat, kami berharap jejaring kerja sama antarperguruan tinggi semakin kuat, terutama dalam kolaborasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Apalagi kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai perguruan tinggi baik di bawah Kemdikbudristek maupun Kementerian Agama, sehingga jejaring dan potensi kolaborasi akan semakin luas,” ungkapnya. Lebih lanjut, Firdaus menegaskan bahwa jejaring yang terbangun melalui BKS PTN ini juga memiliki dampak langsung terhadap peningkatan mutu lembaga dan program studi di lingkungan FISH UNJ. “Dengan jejaring ini, FISH UNJ dapat meningkatkan mutu layanan lembaga karena bisa belajar dari praktik terbaik (best practices) lembaga lain. Dengan demikian, diharapkan reputasi program studi yang berada di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum akan semakin meningkat,” tambahnya. Partisipasi FISH UNJ dalam kegiatan ini mencerminkan komitmen fakultas untuk terus memperkuat sinergi akademik antarperguruan tinggi di Indonesia bagian barat. Melalui kolaborasi yang produktif, FISH UNJ berupaya mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi, penelitian sosial, serta pengabdian masyarakat yang berdampak luas bagi masyarakat dan dunia akademik. Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (449) Internasionalisasi (23) Kemahasiswaan (13) Penelitian (2) Pengabdian (6) Pengajaran (15) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (17) Prestasi (2) Prodi (14) Program Unggulan (15) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru
Pendidikan Sejarah di Era Digital: Antara Kolaborasi Global, Inovasi, dan Identitas Kebangsaan
Jakarta, 15 Oktober 2025 — Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISH), Universitas Negeri Jakarta, sukses menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk “Pendidikan Sejarah dalam Lanskap Global: Kolaborasi, Inovasi, dan Identitas Kebangsaan di Era Digital.” Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Rabu sore ini menghadirkan dua narasumber nasional dan internasional yang dikenal luas dalam bidang pendidikan sejarah, yakni Prof. Dr. Agus Mulyana, M. Hum. (Universitas Pendidikan Indonesia, Ketua MSI, dan Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan) dan Sugeng Prakoso, S.S., M.T., dosen Pendidikan Sejarah FISH UNJ (kandidat doktor dari Universitas Bonn, Jerman). Kegiatan ini dipandu secara hangat oleh Lobelia Husna, M.Pd. selaku moderator. GLOBALISASI DAN TANTANGAN PENDIDIKAN SEJARAH Dalam sambutannya, Dr. Abrar, M. Hum., Koordinator Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, menegaskan pentingnya menguatkan kembali peran sejarah di tengah derasnya arus globalisasi dan revolusi digital. “Kita tidak hanya dituntut untuk menjadi pengajar yang mentransfer pengetahuan,” ujarnya, “tetapi juga menjadi fasilitator yang membangun cara berpikir kritis, kreatif, dan reflektif pada peserta didik.” Menurutnya, kuliah umum ini menjadi ruang refleksi penting agar para dosen dan mahasiswa mampu memaknai pendidikan sejarah bukan sekadar hafalan masa lalu, melainkan sebagai sarana membangun identitas nasional di tengah dinamika global yang terus berubah. INOVASI DAN KOLABORASI: PEMBELAJARAN SEJARAH DI ABAD 21 Dalam paparan utamanya, Prof. Agus Mulyana menyoroti bagaimana pembelajaran sejarah perlu bertransformasi seiring perubahan zaman. Ia menekankan pentingnya kreativitas, kolaborasi lintas budaya, dan literasi digital dalam memperkuat makna pendidikan sejarah. “Pembelajaran sejarah abad ke-21 harus berpusat pada peserta didik, kritis terhadap sumber, dan menghubungkan masa lalu dengan masa kini,” jelasnya. Sementara itu, Sugeng Prakoso memperkenalkan pendekatan inovatif yang disebut Teaching as Subversive Intimacy (TSI)—sebuah pedagogi yang menempatkan mahasiswa sebagai subjek berpikir kritis. Menurutnya, TSI menjadikan kelas sejarah sebagai “bengkel argumen era digital,” di mana mahasiswa belajar menyusun argumen berdasarkan bukti sejarah melalui model POP/POIP (Point–Observation–Position/Interpretation–Position). “Dengan TSI, mahasiswa tidak lagi menghafal identitas, tapi mengerjakannya sendiri lewat bukti, tafsir, dan argumen. Identitas menjadi hasil kerja pikir yang hidup dan bisa diuji,” tegas Sugeng. MENJAGA IDENTITAS DI TENGAH ARUS GLOBAL Kuliah umum ini tidak hanya menghadirkan wacana teoretik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa inovasi pendidikan tidak boleh memisahkan sejarah dari akar kebangsaan. Para peserta—mahasiswa, dosen, dan pemerhati pendidikan sejarah dari berbagai universitas di Indonesia—terlibat aktif dalam sesi diskusi. Banyak yang menyoroti pentingnya menyeimbangkan semangat globalisasi dengan pelestarian nilai-nilai nasional, terutama di ruang digital yang rentan terhadap bias dan reduksi makna sejarah. Acara yang berlangsung selama dua jam ini menghasilkan sejumlah gagasan penting, di antaranya: Perlunya integrasi sejarah lokal dan global dalam kurikulum pendidikan. Penguatan kemampuan berpikir kritis dan literasi digital bagi siswa, guru dan mahasiswa pendidikan sejarah. Penerapan AI sebagai “sparring partner” dalam melatih kemampuan argumentasi sejarah yang terverifikasi dan bertanggung jawab. HARAPAN UNTUK PENDIDIKAN SEJARAH INDONESIA Menutup kegiatan, Dr. Abrar, M. Hum., menyampaikan harapannya agar kuliah umum ini menjadi langkah kecil menuju pembelajaran sejarah yang inovatif, reflektif, dan berkarakter kebangsaan. “Semoga kegiatan ini menginspirasi para pendidik untuk menjadikan sejarah bukan hanya cerita masa lalu, tetapi ruang dialog yang hidup antara nilai, teknologi, dan identitas bangsa.” Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kuliah umum ini menegaskan posisi Magister Pendidikan Sejarah FISH UNJ sebagai salah satu pelopor dalam membangun pendidikan sejarah yang adaptif terhadap era digital sekaligus berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan. Kegiatan: Kuliah Umum “Pendidikan Sejarah dalam Lanskap Global: Kolaborasi, Inovasi, dan Identitas Kebangsaan di Era Digital.” Tanggal: Rabu, 15 Oktober 2025 Waktu: 16.00–18.00 WIB Tempat: Zoom Meeting (online) Narasumber: Prof. Dr. Agus Mulyana, M. Hum. – Dosen UPI, Ketua MSI, Direktur Sejarah dan Permuseuman Sugeng Prakoso, S.S., M.T. – Dosen Pendidikan Sejarah FISH UNJ (Kandidat Doktor, Universitas Bonn). Moderator: Lobelia Husna, M.Pd. Penyelenggara: Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, FISH UNJ Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (449) Internasionalisasi (23) Kemahasiswaan (13) Penelitian (1) Pengabdian (5) Pengajaran (14) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (16) Prestasi (2) Prodi (14) Program Unggulan (15) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru
Kuliah Umum: Islam dan Dinamika Komunitas Muslim di Australia
Jakarta, 18 September 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Islam dan Dinamika Komunitas Muslim di Australia”. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FISH UNJ, Firdaus Wajdi, Ph.D., yang menekankan pentingnya memperluas pengetahuan, persepsi, pengalaman, serta kolaborasi antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam konteks keberagaman komunitas Muslim. Kuliah umum ini menghadirkan narasumber dari Western Sydney University, Australia, yaitu Dr. Jan Ali, seorang sosiolog agama yang fokus pada studi Islam. Dalam paparannya, Dr. Jan Ali menjelaskan bahwa komunitas Muslim di Australia memiliki sejarah panjang yang dimulai dari interaksi antara nelayan Makassar dan masyarakat Aborigin di pesisir barat laut Australia. Nelayan Makassar, yang dikenal sebagai pedagang teripang dari Sulawesi Selatan, secara rutin melakukan perjalanan melintasi Laut Arafura untuk berdagang. Sejarah komunitas Muslim di Australia juga mencakup kedatangan penunggang unta asal Afghanistan serta migrasi Muslim pasca Perang Dunia II yang meningkat sejak tahun 1975. Menurut Dr. Jan Ali, umat Muslim di Australia berasal dari hampir 200 negara dan menggunakan sekitar 400 bahasa. Mayoritas berasal dari Asia Selatan dan Timur Tengah, menjadikan komunitas Muslim sebagai salah satu kelompok paling beragam secara nasional, etnis, dan parokial. Keberagaman ini tercermin dalam lokasi geografis, tradisi etnis, bahasa, nilai-nilai sektarian, prinsip-prinsip doktrinal, serta identitas nasional yang mereka anut. Lebih lanjut, Dr. Jan Ali mengungkapkan bahwa komunitas Muslim di Australia berupaya melestarikan identitas etnis dan agama mereka melalui pengembangan lembaga sosial dan keagamaan. Mereka secara aktif mengelola berbagai layanan berbasis kebutuhan lokal, seperti kesejahteraan sosial, pendidikan (termasuk sekolah), fasilitas keagamaan (masjid dan musala), layanan pemakaman, dukungan kesehatan, konseling pernikahan dan duka, penyelesaian sengketa keluarga, serta bantuan perumahan dan integrasi sosial. Menutup sesi kuliah umum, Dr. Jan Ali menyampaikan pesan kepada pemerintah dan para pembuat kebijakan di Australia agar tidak memecah kantong-kantong etnis yang telah terbentuk. “Sebaliknya, dukunglah mereka dan kembangkan strategi untuk mendorong interaksi yang lebih efektif, lebih sering, dan lebih sistematis antar komunitas,” ujarnya. Ia menekankan bahwa peningkatan interaksi antar komunitas etnis akan mendorong kerja sama yang lebih besar dan memperkuat integrasi sosial. Jika pemerintah membuka jalur interaksi antara komunitas etnis dan masyarakat arus utama, hal ini akan mempercepat proses integrasi dan kontribusi mereka dalam pembangunan nasional secara kolektif dan efektif. Penulis: NAEditor: WPSFISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (447) Internasionalisasi (22) Kemahasiswaan (13) Pengabdian (5) Pengajaran (12) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (14) Prestasi (1) Prodi (14) Program Unggulan (12) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru
Mahasiswa FIS-H UNJ Ikuti Workshop Green Leadership Academy di Pekanbaru
Pekanbaru, 20 September 2025 — Dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Jakarta, Annisaa Nasywa dan M. Hafiz Yahpi, menghadiri Workshop Green Leadership Academy yang diselenggarakan oleh Tumbuh Institut bekerja sama dengan Partai Hijau Riau. Kegiatan bertema “Generasi Pemimpin Hijau” ini berlangsung pada 19–20 September 2025 di Hotel Pangeran, Pekanbaru, dan diikuti oleh 50 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kedua mahasiswa UNJ didampingi oleh dosen Program Studi Sosiologi, Dr. Robertus Robert, M.A., yang tidak hanya mendampingi peserta, tetapi juga menjadi salah satu pemateri dalam workshop tersebut. Workshop dibuka dengan Tari Persembahan, dilanjutkan dengan sambutan dari Hengky Primana, Founder Partai Hijau Riau, dan Rocky Gerung, Founder Tumbuh Institut. Turut hadir Kapolda Riau, Irjen. Pol. Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum., yang memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. Materi pertama disampaikan oleh Rocky Gerung yang membahas Rasionalitas Komunikatif dan Demokrasi Deliberatif. Ia menekankan tiga isu utama yang harus dikuasai oleh pemimpin masa depan, yaitu keamanan global, lingkungan hidup, dan solidaritas kemanusiaan. Selanjutnya, Kapolda Riau menyampaikan materi tentang pentingnya keberpihakan pemimpin terhadap lingkungan hidup. “Setiap pemimpin harus berpihak pada lingkungan hidup yang mereka tinggali, demi menjaga hubungan baik antara manusia dan alam,” ujarnya. Materi terakhir pada hari pertama disampaikan oleh Dr. Robertus Robert, M.A., yang membahas konsep ekosipasi—sebuah gagasan tentang hubungan manusia dan alam sebagai kritik terhadap emansipasi yang merusak lingkungan. Hari pertama ditutup dengan gala dinner di restoran Hotel Pangeran. Pada hari kedua, materi dibuka oleh Muhammad Luthfi, Pimpinan Tumbuh Institut, yang memberikan pelatihan tentang penyusunan policy brief agar mudah dipahami dan diterima oleh pembuat kebijakan. Kemudian, Bivitri Susanti menyampaikan materi tentang advokasi isu sosial dan lingkungan, serta pentingnya sikap mahasiswa terhadap ketidakadilan. Materi terakhir disampaikan oleh Haris Azhar, aktivis HAM, yang membahas wawasan tentang politik, ekonomi, organisasi, dan ideologi. Ia memberikan pemahaman mengenai strategi politik yang perlu dibangun oleh seorang pemimpin. Selain menerima materi, peserta juga melakukan praktik lapangan dengan mengunjungi Tabung Harmoni Hijau Riau, milik Kapolda Riau. Tempat ini berfungsi sebagai bank pohon dan memiliki fasilitas peternakan kambing serta budidaya ikan. Para peserta juga berkesempatan menanam pohon sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Rumah Singgah Tuan Kadi, situs bersejarah yang memiliki nilai budaya penting bagi masyarakat Pekanbaru. Penulis: Mahasiswa Pendidikan SejarahEditor: WPS Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (447) Internasionalisasi (22) Kemahasiswaan (13) Pengabdian (5) Pengajaran (13) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (15) Prestasi (1) Prodi (14) Program Unggulan (13) Tak Berkategori (12) Tata Kelola (20) Berita Terbaru