JAKARTA, 2 Juni 2025 — Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil menyelenggarakan Seminar Nasional dan Call for Papers bertema “Membumikan Pancasila” di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika, Lantai 2, UNJ. Acara bergengsi ini menandai komitmen berkelanjutan dalam memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila di era digital dan global. Kolaborasi Strategis Tiga Institusi Pendidikan Terkemuka Seminar nasional ini terlaksana berkat sinergi strategis antara PPKn UNJ, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KNI). Kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan pengembangan keilmuan, memperluas jejaring kerja sama akademik, dan memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam konteks penguatan ideologi kebangsaan. Acara dibuka dengan sambutan dari para pejabat struktural UNJ, dipimpin oleh Dr. Firdaus Wajdi, S.Th.I., M.A., Ph.D (Dekan FISH UNJ) dan Prof. Ahman Sya (Ketua Senat UNJ). Turut hadir memberikan dukungan penuh Dr. Kurniawati, M.Si (Wakil Dekan I), Dr. Aris Munandar, M.Si (Wakil Dekan II), Dr. E. Nugrahaeni P., M.Si (Wakil Dekan III), serta para Guru Besar dan Dosen PPKn FISH UNJ. Seminar dibuka dengan keynote speech oleh Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si yang diwakili Mayjen TNI (Purn) Nasir Madjid, S.E. dengan tema “Pancasila dan Ketahanan Nasional”. Materi pembuka ini menekankan relevansi Pancasila sebagai fondasi ketahanan bangsa di tengah dinamika geopolitik global. Sesi Pertama: Refleksi Hak, Kewajiban, dan Integrasi Sosial Sesi pertama dimoderatori Dr. Yasnita, M.Si dengan tiga narasumber kompeten: Dr. Ichwani Siti Utami, M.Pd mengangkat tema “Refleksi atas Hak dan Kewajiban Warga Negara”, membahas keseimbangan peran negara dalam menjamin hak warga serta kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dr. Mariatul Kiptiyah, M.Pd menyampaikan materi “PKn sebagai Pilar Integrasi Sosial di Tengah Keberagaman”, menyoroti pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai perekat bangsa dalam masyarakat majemuk Indonesia. Dr. Yuyus Kardiman, M.Pd memaparkan “Pancasila dan Keadilan Sosial”, menekankan implementasi Pancasila sebagai falsafah hidup untuk mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial. Sesi ini mendapat respons antusias dengan empat pertanyaan dari peserta, terdiri dari dua pertanyaan peserta daring dan dua dari peserta luring, menunjukkan tingginya engagement akademik. Sesi Kedua: Implementasi Pancasila dalam Kebijakan dan Gotong Royong Dipandu moderator Syifa Syarifa, S.Pd, M.Sc, sesi kedua dibuka Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.Ag dengan tema “Ide Pancasila dalam Kebijakan Publik”, menyoroti urgensi internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap formulasi kebijakan negara. Dilanjutkan presentasi dari: Dr. I Putu Windu Mertha Sujana, S.Pd., M.Pd (Koordinator Prodi PPKn Universitas Pendidikan Ganesha) mengangkat “Membumikan Pancasila melalui Gotong Royong”. Beliau mengkomparasikan nilai gotong royong masyarakat Betawi dan Bali sebagai manifestasi konkret implementasi Pancasila di tingkat grassroots. Dr. Wahyudin Noe, M.Pd (Koordinator Prodi PPKn Universitas Khairun) membahas “Pancasila dan Masyarakat Multikultural”, menganalisis keunikan masyarakat Indonesia yang terbangun atas fondasi perasaan dan tujuan bersama meski dalam keberagaman. Partisipasi Luas dan Publikasi Ilmiah Bereputasi Seminar ini dihadiri peserta dari berbagai kalangan: mahasiswa S1 dan S2 PPKn, dosen, guru, serta praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia, mencerminkan jangkauan nasional acara ini. Kegiatan ditutup dengan presentasi makalah dari peserta Call for Papers. Setiap naskah akan melalui proses review dan revisi berkelanjutan sebelum dipublikasikan dalam prosiding seminar dan jurnal ilmiah bereputasi, berkontribusi pada pengembangan kajian Pancasila kontemporer. Seminar Nasional “Membumikan Pancasila” ini mencerminkan komitmen strategis UNJ dan BPIP dalam memperkuat ideologi Pancasila melalui transformasi pendidikan tinggi. Acara ini menjadi platform kolaboratif yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan mahasiswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan di era digitalisasi dan globalisasi. Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (433) Internasionalisasi (18) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (7) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (7) Prestasi (1) Prodi (10) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (9) Berita Terbaru
Seminar “AI dan Masa Depan Literasi Digital Indonesia” di FISH UNJ: Menyiapkan Generasi Muda Hadapi Revolusi Digital
Jakarta, 29 April 2025- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menjadi pusat perhatian dalam dunia literasi digital dengan menggelar seminar bertajuk “AI dan Masa Depan Literasi Digital Indonesia”. Acara yang berlangsung di Aula Bung Hatta ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ, sebagai bagian dari program “Jakarta SOLID” (Sadar Olah Literasi Digital). Seminar hybrid ini diikuti oleh beragam peserta, mulai dari mahasiswa UNJ, ibu-ibu Dasawisma, hingga peserta disabilitas yang mengikuti secara daring. Acara dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kurniawati selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ. Dalam sambutannya, Kurniawati berharap agar seminar ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi seluruh peserta. “Semoga acara ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua,” ujarnya penuh harap. Hadir pula Wakil Dekan II Aris Munandar dan E. Nugrahaeni P., Wakil Dekan III Fakultas yang turut mendukung jalannya acara serta dihadiri oleh para dosen dari beberapa program studi. Seminar menghadirkan dua narasumber utama yang sangat berkompeten, yaitu Alia Noorayu Laksono dari DPRD DKI Jakarta dan Donny Budi Utoyo dari Siberkreasi. Acara dipandu oleh M. Fikri Akbar, dosen Ilmu Komunikasi UNJ, yang bertindak sebagai moderator. Dalam sesi pemaparan materinya, Donny Budi Utoyo menegaskan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) akan berkembang semakin pesat. Namun, menurutnya, AI belum bisa menggantikan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis manusia. “Berpikir kritis untuk memastikan mana yang benar dan salah, kebanyakan orang ikut yang cara sederhana tapi salah,” ujarnya. Ia menekankan agar AI digunakan sebagai alat untuk menyederhanakan tulisan, bukan menggantikan proses berpikir manusia. “Tolong jangan menyalahgunakan AI. AI seperti api, apabila kecil memiliki manfaat untuk masak, apabila membesar bisa menimbulkan masalah,” tambahnya. Sementara itu, Alia Noorayu Laksono menyampaikan bahwa AI hadir untuk membantu manusia menjadi versi terbaik dirinya, bukan untuk menggantikan peran manusia. “AI bukan untuk menggantikan manusia, tapi untuk membantu manusia menjadi versi terbaik dari dirinya,” katanya. Literasi digital yang kuat dan pemahaman yang bijak terhadap AI dinilai sangat penting agar generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan. Alia juga menegaskan bahwa meskipun teknologi dapat mengefisienkan pekerjaan, sentuhan manusia tetap dibutuhkan untuk menghasilkan karya yang memiliki nilai estetika dan orisinalitas. Sesi diskusi berlangsung sangat interaktif. Mahasiswa dan peserta daring aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan para narasumber. Dalam dialog yang hangat, Donny mengingatkan bahwa AI memang dapat menggantikan pekerjaan yang bersifat repetitif, namun keterampilan manusia tetap menjadi pembeda utama. “Kalian bukan tergantikan oleh AI, namun kalian akan tergantikan oleh para ahli yang menggunakan AI,” jelasnya. Alia menambahkan, “Untuk kampanye atau poster menggunakan bantuan AI itu tidak masalah. AI akan merangsang orang membuat sesuatu karya. Namun, sentuhan manusia tetap dibutuhkan untuk menghasilkan estetika karena semua hal tidak bisa digantikan oleh AI.” Moderator, Fikri, turut mengingatkan agar mahasiswa tidak terbiasa bergantung pada AI dan tetap mengasah kemampuan berpikir kritis. Alia menutup dengan pesan penuh motivasi, “Mau hidup di era apapun, skill pasti sangat dibutuhkan. Tidak bisa dipungkiri karena hidup harus butuh ilmu dan belajar.” Seminar diakhiri dengan pesan dari para narasumber agar mahasiswa tidak terburu-buru menyelesaikan studi dan terus haus akan ilmu. Seminar ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang AI dan literasi digital, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi dan inklusivitas di lingkungan kampus UNJ. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah kemajuan teknologi, peran manusia dengan kreativitas, kritis, dan keterampilan tetap tak tergantikan. Literasi digital yang kuat dan penggunaan AI secara bijak menjadi kunci utama untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi revolusi digital dengan percaya diri dan tangguh. Acara resmi ditutup dengan harapan besar bagi seluruh peserta agar mampu membawa semangat literasi digital dan pemanfaatan AI secara bijak ke lingkungan masing-masing, demi Indonesia yang semakin tangguh dan siap menghadapi masa depan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Penulis: ZREditor: WPSTim FISHmedia Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Organisasi (3) Pengajaran (3) Penjaminan Mutu (2) Program Unggulan (1) Berita Terbaru
Sosialisasi Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ
Jakarta, 7 Mei 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan sosialisasi Program Magister yang berlangsung di Ruang Serba Guna Gedung K UNJ. Acara ini dihadiri oleh Dr. Kurniawati, M.Si, Wakil Dekan I FISH UNJ, Wakil Dekan III, Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah, Koordinator Prodi Pendidikan Geografi, Koordinator Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Tim Bisnis FISH UNJ, serta alumni dari berbagai program studi. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti oleh sambutan dari Dr. Kurniawati, M.Si. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat kepada para alumni yang baru saja lulus, “Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat dan betapa bangganya kami melihat 200-an mahasiswa/i dari FISH telah wisuda pekan lalu. Perjuangan panjang bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil,” ucapnya. Dr. Kurniawati juga memperkenalkan Program Magister FISH UNJ kepada para alumni, “Program Magister kita ini sudah ada sejak lama dan telah menghasilkan banyak lulusan hebat. Namun, mungkin kurang dikenal karena minimnya informasi. Kini, program ini berada di bawah fakultas kita sendiri, inilah kesempatan untuk menyapa teman-teman alumni,” tambahnya. Agenda dilanjutkan dengan pemaparan dari Tim Bisnis FISH UNJ yang diwakili oleh Fajar Aditya Nugroho, M.Par. Beliau membahas isu dan tren terkini di dunia kerja Indonesia, “Secara data, generasi saat ini menghadapi tekanan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dibanding generasi sebelumnya.” Beliau juga menjelaskan bahwa persaingan dunia kerja semakin tajam, tingkat pendidikan berpengaruh pada akses pekerjaan dan jabatan, serta banyak perusahaan yang mencari spesialis dibanding generalis. Fajar Aditya Nugroho menekankan pentingnya pendidikan S2 sebagai jalan transisi karier dan peningkatan jabatan, “Cara menjadi spesialis adalah dengan mengambil S2. Lulusan S2 berpotensi menempati posisi strategis yang lebih spesifik, seperti peneliti, dosen, dan lainnya.” Selanjutnya, masing-masing Koordinator Prodi memperkenalkan program magister mereka. Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah, Koordinator Prodi Pendidikan Geografi, dan Koordinator Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memberikan penjelasan mendalam tentang program studi mereka. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, diikuti oleh penutupan dari DUTA FISH selaku MC. Penulis: AF, SA, & DKEditor: WPSTim FIS Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Organisasi (2) Pengajaran (2) Penjaminan Mutu (2) Program Unggulan (1) Berita Terbaru
Kuliah Umum “UNESCO in Ancient Egypt” oleh Prof. Khaled El-Anany
Jakarta, 7 Mei 2025 – Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sukses menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “UNESCO in Ancient Egypt” bersama Prof. Khaled El-Anany, kandidat asal Mesir untuk Jabatan Puncak UNESCO 2025–2029. Acara ini bertujuan memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi mahasiswa mengenai sejarah UNESCO di Mesir Kuno. Acara dihadiri oleh Dr. Andy Hadiyanto, M.A., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Bisnis; Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Sosial; Dr. Kurniawati, M.Si., Wakil Dekan I; Dr. E. Nugrahaeni P., M.Si., Wakil Dekan III; serta para dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam. Acara dibuka oleh MC Duta Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum. Setelah itu, seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, diikuti dengan lagu kebangsaan Mesir, Biladi, Biladi, Biladi. Kuliah umum dipimpin oleh Mia Mutmainah, M.Hum., sebagai moderator dan berlangsung di Aula Bung Hatta, Universitas Negeri Jakarta. Prof. Khaled El-Anany membuka materi dengan memperkenalkan sejarah United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Selama kuliah umum, narasumber memberikan pengetahuan baru mengenai sejarah UNESCO di Mesir Kuno, di mana Mesir Kuno sudah ada lebih dahulu daripada UNESCO. “Dengan judul ini, saya ingin memberitahu kalian bahwa orang Mesir Kuno tentu saja tidak memiliki UNESCO, tapi mereka percaya dan menghormati nilai-nilai UNESCO,” ujarnya, menjelaskan alasan pemilihan materi ini. Peserta kuliah umum berkesempatan berinteraksi langsung dengan narasumber dengan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh Prof. Khaled El-Anany. Peserta antusias bertanya guna mendapatkan pengetahuan. Sebelum acara berakhir, dilakukan sesi foto bersama serta penyerahan cinderamata sebagai simbol yang berkesan. Acara ditutup kembali oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum. Kuliah umum ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga pengalaman berkesan di bidang sejarah, pendidikan, dan budaya. Penulis: JRPS, B, CKGEditor: WPSTim FIS Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Organisasi (2) Pengajaran (1) Penjaminan Mutu (1) Program Unggulan (1) Berita Terbaru
Menuju World Class University : Prodi Pendidikan Agama Islam FISH UNJ Sambut Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal Sebagai Adjucnt Professor dan Gelar Public Lecture “Contemporary Ijtihad
Menuju World Class University : Prodi Pendidikan Agama Islam FISH UNJ Sambut Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal Sebagai Adjucnt Professor dan Gelar Public Lecture “Contemporary Ijtihad” Jakarta, 25 Februari 2025 – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara public lecture bertajuk “Contemporary Ijtihad” di Maftuchah Yusuf Hall, Gedung Dewi Sartika, lantai 2, kampus UNJ. Acara ini menghadirkan Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal, seorang ahli Fiqh Perbandingan dari Hamad Bin Khalifa University, Qatar. Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta akademisi dari berbagai disiplin ilmu. Rangkaian acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran (Tilawah), menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya,” lagu kebangsaan Qatar, dan Mars UNJ. Sambutan diberikan oleh Dr. Andi, Wakil Rektor IV UNJ. Sesi inti acara ini adalah penyampaian materi oleh Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya ijtihad dalam hukum Islam kontemporer. Ijtihad, menurutnya, harus didasarkan pada sumber hukum yang kuat, yaitu Al-Quran dan Hadis. “Seorang mujtahid (ahli ijtihad) harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip ijtihad, kaidah-kaidah dasar, serta lima aspek penting lainnya agar ijtihad tersebut dapat dipahami dan diterima oleh banyak orang,” ujar Profesor Gammal. Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Profesor Gammal adalah pentingnya penguasaan bahasa Arab bagi seorang mujtahid. Beliau menjelaskan bahwa banyak sumber hukum Islam, seperti Al-Quran dan Hadis, ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang bahasa Arab sangat penting agar seorang mujtahid dapat memahami makna asli dari sumber-sumber tersebut dan menghasilkan ijtihad yang tepat. “Memahami hukum syariat tidak akan sempurna jika tidak memahami bahasa Arab,” tegasnya. Beliau juga mencontohkan bagaimana perbedaan dalam pemahaman bahasa dapat menyebabkan perbedaan dalam interpretasi hukum, seperti kisah Umar bin Khattab tentang takhawuf. Profesor Gammal juga memberikan motivasi kepada para peserta seminar untuk mempelajari bahasa Arab dengan lebih baik. Beliau menyayangkan bahwa masih banyak umat Muslim di Indonesia yang belum menguasai bahasa Arab dengan baik, padahal bahasa tersebut dianggap relatif mudah. “Salah satu universitas di China bahkan memiliki mahasiswa non-Muslim yang bisa berbahasa Arab lebih baik dari kita,” ujarnya, memotivasi para peserta untuk lebih giat belajar bahasa Arab. Profesor Gammal juga menekankan bahwa ijtihad bukan hanya sekadar sebuah bentuk, tetapi lebih kepada pemahaman yang mendalam. Seorang mujtahid harus memiliki pengetahuan yang luas tentang fiqih, ushul fiqh, kaidah-kaidah hukum, serta konteks sosial yang relevan. “Seorang mujtahid harus seperti pesawat dengan sayap kanan dan kiri,” ujarnya, mengibaratkan pentingnya pemahaman multidisipliner bagi seorang mujtahid. Selain mengisi kegiatan Public Lecturer UNJ, Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal,datang sebagai Adjunct professor di Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Prodi Bahasa Arab. Ia akan memberikan kuliah dan melakukan FGD dengan dosen dosen untuk melakukan penelitian bersama dan publikasi, selanjutnya beliau akan mengisi kuliah online. Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama yang melibatkan Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal, para pejabat Universitas Negeri Jakarta (UNJ), serta seluruh peserta seminar. Momen tersebut menjadi simbol kerja sama yang erat antara pihak universitas dan para peserta dalam upaya memperluas wawasan serta pengetahuan melalui seminar yang penuh dengan diskusi ilmiah dan inspiratif. [] Share this article Pencarian Kategori Berita Berita (428) Internasionalisasi (3) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (3) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (4) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (1) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (6) Berita Terbaru
UNJ dan Pattani Thailand: Diskusi Kerja Sama Internasional dan Pertukaran Budaya, Tiga Prodi FISH Siap Berpartisipasi
UNJ dan Pattani Thailand: Diskusi Kerja Sama Internasional dan Pertukaran Budaya, Tiga Prodi FISH Siap Berpartisipasi” Jakarta, 25 Februari 2025– Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara Focus Group Discussion mengenai kerja sama internasional dengan Dinas Pendidikan Provinsi Pattani, Thailand. Acara ini diselenggarakan di Gedung M. Syafei lantai 8, kampus UNJ. Delegasi Pattani yang turut hadir antara lain Wittasit Sa-a, selaku Direktur Office of Private Education Pattani, Dr. Masnah Saree, Wakil Direktur Office of Private Education Pattani, Mustafa Weaalee, Direktur Santitham School, serta rombongan perwakilan beberapa sekolah di Provinsi Pattani. Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Universitas, Prof. Suyono, Ketua LPPM, Prof. Iwan Sugihartono, para dekan dan wakil dekan fakultas, Kepala dan Sekretaris Kantor Urusan Internasional UNJ, dan Kepala serta Kadiv Kantor Humas dan Informasi Publik. Delegasi Dinas Pendidikan Swasta Provinsi Pattani, Thailand, berkunjung ke UNJ dalam rangka menjalin kerja sama dan mengikuti kegiatan pelatihan tentang manajemen pendidikan tinggi. Kunjungan ini juga sekaligus menjadi sarana untuk mempromosikan UNJ dan menjaring mahasiswa asal Thailand. UNJ memiliki visi untuk menjadi universitas berkelas dunia (world class university). Kami berupaya keras untuk menarik mahasiswa asing agar berkuliah di UNJ. Kami senang mendengar bahwa banyak siswa dari Pattani yang akan berkuliah di Universitas Negeri Jakarta. “Harapannya dalam forum ini, kita bisa saling berdiskusi untuk merancang kerja sama yang bisa diimplementasikan dalam waktu dekat,” tutup Prof. Suyono. Kerja sama dengan Provinsi Pattani, Thailand, sudah dilakukan UNJ sejak dua tahun yang lalu. Beberapa waktu lalu, UNJ telah mengirimkan lima mahasiswa untuk magang di Provinsi Pattani, Thailand, yang dibiayai sepenuhnya oleh sekolah tempat magang para mahasiswa tersebut. Kerja sama yang telah dilakukan ini meliputi pelatihan untuk guru, pertukaran siswa, serta industri yang ada di Provinsi Pattani. Acara kemudian dilanjutkan dengan forum diskusi dan tanya jawab antara UNJ dan Dinas Pendidikan Swasta Pattani. Para dekan dan wakil dekan yang hadir mewakili fakultasnya memperkenalkan program studi dan program magang yang telah berjalan. Para dekan dan wakil dekan sangat antusias dan mengajak para siswa di Thailand untuk berkolaborasi dengan Provinsi Pattani agar berkuliah di UNJ dari jenjang sarjana, magister, dan doktor. Selain dilakukan pengenalan tiap-tiap program studi yang ada di Universitas Negeri Jakarta, juga dilakukan diskusi lebih lanjut mengenai peluang kerja sama antara UNJ dan Pattani, diantaranya adalah membahas kemungkinan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum mengirim mahasiswa ke universitas di Provinsi Pattani, Thailand, dan sebaliknya. Dalam wawancara, Dr. Elisabeth Nugrahaeni P., M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, menyatakan bahwa ada berbagai kemungkinan Pattani tertarik bekerja sama di tiga program studi, bahkan mungkin lebih. Beberapa di antaranya adalah Program Studi PPKN, Hukum, dan Pendidikan Agama Islam. Setelah diskusi mengenai kerja sama berakhir, sertifikat diberikan kepada Mr. Wittayasil SA-A l, diikuti sesi foto bersama yang melibatkan Mr. Wittayasil SA-A l dan para petinggi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Momen tersebut menjadi simbol kerja sama antara UNJ dan Pattani. Acara ini diakhiri dengan ucapan terima kasih dan foto bersama. Penulis: ASA, CM Editor: WPS Tim FISH Media Center Share this article Pencarian Kategori Berita Berita (428) Internasionalisasi (3) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (3) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (4) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (1) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (6) Berita Terbaru
FISH UNJ dan UiTM Bersinergi: Pererat Hubungan Akademik Dengan Sentuhan Budaya
Jakarta, 25 Februari 2025 — Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menyambut kunjungan Beta College Representative Committee dari Universiti Teknologi Mara Malaysia (UiTM). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Sentuhan Budaya UNJ-UiTM yang bertujuan mempererat hubungan akademik dan kebudayaan antara kedua institusi. Acara berlangsung di Lantai 9 Gedung Ki Hajar Dewantara, Universitas Negeri Jakarta. Kunjungan ini dihadiri oleh Mrs. Adzura Elier Ahmad, Dosen Senior Departemen Pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua (TESL), Dr. Ahmad Zulfadhli Khairuddin, Dosen Senior Departemen Studi Pendidikan, serta 13 mahasiswa perwakilan dari UiTM. Kedatangan delegasi disambut hangat oleh jajaran akademisi dan mahasiswa UNJ. Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB, dibuka oleh Duta FISH UNJ. Setelah itu, seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya,” diikuti dengan lagu kebangsaan Malaysia, “Negaraku,” serta Mars Universitas Negeri Jakarta. Setelah sesi pembukaan, perwakilan UiTM menyampaikan sambutan yang diikuti dengan sambutan dari Dr. Aris Munandar, Wakil Dekan 2, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta. Sebagai bagian dari kunjungan, Kantor Urusan Internasional (KUI) UNJ memberikan sesi pengenalan mengenai Universitas Negeri Jakarta yang bertujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai kampus Universitas Negeri Jakarta serta fasilitas yang tersedia. Pihak Universiti Teknologi Mara Malaysia (UiTM) juga berkesempatan memperkenalkan budaya Malaysia melalui presentasi interaktif yang menampilkan keunikan dan kekayaan budaya negara mereka. Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan tur kampus, di mana para tamu dari UiTM diajak melihat berbagai fasilitas UNJ, seperti perpustakaan, ruang teater, klinik pratama UNJ, serta Plaza UNJ yang menjadi ikon kampus. Tur ini bertujuan memberikan gambaran langsung mengenai lingkungan akademik di Universitas Negeri Jakarta. Mahasiswa UiTM juga berkesempatan berdiskusi tentang materi “Ideologi dan Kesepakatan 1 Nusantara” yang dipandu oleh Dr. Yuyus Kardiman dan Mohammad Maiwan, M.Si., Ph.D. Dengan memanfaatkan fasilitas UNJ, diadakan pula sesi podcast bersama. Dalam kesempatan ini, UNJ memperkenalkan permainan tradisional Indonesia, seperti Rangku Alu dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, dan Dampu Bulan yang berasal dari DKI Jakarta. Para mahasiswa UiTM dengan antusias mencoba permainan ini dan belajar cara memainkannya. Sebagai pelengkap, UNJ juga menyajikan hidangan tradisional Indonesia, yakni onde-onde dan minuman khas Betawi, es selendang mayang. Di sisi lain, delegasi UiTM memperkenalkan budaya Malaysia melalui permainan tradisional seperti Sepak Raga dan Wau (layang-layang khas Malaysia). Mereka juga memperkenalkan makanan khas Malaysia seperti Nasi Lemak dan Nasi Kerabu, yang menarik perhatian para peserta UNJ. Menjelang penghujung acara, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempersembahkan pertunjukan budaya khas Indonesia yang menampilkan tarian “Wonderful Indonesia” dan “Ronggeng Manis.” Persembahan ini menjadi penutup acara yang sangat memukau. Acara ini diakhiri dengan kata penutup oleh perwakilan mahasiswa UiTM, Nor Adina. Lalu dilakukan sesi foto bersama serta penyerahan cendera mata sebagai simbol persahabatan dan kerja sama antara UNJ dan UiTM. Acara ini tidak hanya memperkuat hubungan akademik antara kedua universitas tetapi juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dalam bidang penelitian dan pertukaran mahasiswa. Penulis: CKG, JRPS Editor: WPS Tim FISH Media Center Share this article Pencarian Kategori Berita Berita (428) Internasionalisasi (3) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (3) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (4) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (1) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (6) Berita Terbaru