Jakarta, 5 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Program Studi Sejarah Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia sukses menyelenggarakan Seminar Sejarah bertajuk “Pancasila: Solusi Perdamaian Dunia dalam Perspektif Humanis dan Kebudayaan”. Acara ini berlangsung di Aula Latief, Kampus UNJ, dan dihadiri oleh berbagai tokoh akademik dan mahasiswa. Seminar ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNJ, Prof. Komarudin, serta dihadiri oleh Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan, Prof. Agus Mulyana, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ, Firdaus Wajdi, para dosen, dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Pancasila sebagai Modal Sosial dan Kultural Sesi pertama seminar menghadirkan Yudi Latif, yang menyampaikan materi secara daring. Ia menekankan bahwa Pancasila merupakan fondasi kuat dalam membangun perdamaian dunia melalui pendekatan humanis dan kultural. “Indonesia memiliki modal sosial berupa keberagaman agama, etnis, dan budaya yang telah terjalin sejak lama. Keragaman ini menjadi dasar saling percaya dan kekuatan kultural dalam mencari solusi bersama,” ujar Yudi Latif. Ia juga menambahkan bahwa kesejahteraan tidak hanya diukur dari aspek materi, tetapi juga dari ikatan sosial dan spiritual yang terjaga melalui nilai kepedulian dan empati masyarakat Indonesia di tengah arus individualisme global. Peran Generasi Muda dan Media Sosial Pembicara kedua, Olivia Zalianty, menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di era digital. Ia menekankan bahwa media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarkan nilai-nilai kebangsaan. “Implementasi Pancasila tidak hanya melalui penanaman moral, tetapi juga melalui kesadaran terhadap fenomena sosial yang dihadapi generasi muda saat ini,” jelas Olivia. Ia mengajak generasi muda untuk aktif menggunakan media sosial sebagai ruang edukasi dan refleksi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Imunitas Kultural sebagai Ketahanan Bangsa Sesi terakhir diisi oleh Ngatawi Al Zastrouw, yang membahas konsep imunitas kultural sebagai strategi menjaga ketahanan budaya nasional. “Imunitas kultural adalah kemampuan masyarakat untuk mempertahankan identitas dan nilai-nilai budaya di tengah derasnya arus globalisasi,” tegasnya. Menurutnya, dengan memperkuat imunitas kultural, masyarakat Indonesia dapat mencegah tergerusnya nilai-nilai lokal oleh budaya asing dan menjadikan budaya nasional sebagai fondasi dalam menghadapi perubahan zaman. Antusiasme Peserta dan Dialog Interaktif Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para peserta, yang didominasi oleh mahasiswa, tampak antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan para narasumber. Jawaban-jawaban yang disampaikan membuka wawasan baru dan memperkaya pemahaman peserta mengenai relevansi Pancasila dalam konteks global saat ini. Penulis: EL & NA Editor: WPS Tim FISH Media Center Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (434) Internasionalisasi (18) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (7) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (7) Prestasi (1) Prodi (10) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (10) Berita Terbaru
PPKn UNJ Gelar Seminar Nasional dan Call for Papers: “Membumikan Pancasila”
JAKARTA, 2 Juni 2025 — Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil menyelenggarakan Seminar Nasional dan Call for Papers bertema “Membumikan Pancasila” di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika, Lantai 2, UNJ. Acara bergengsi ini menandai komitmen berkelanjutan dalam memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila di era digital dan global. Kolaborasi Strategis Tiga Institusi Pendidikan Terkemuka Seminar nasional ini terlaksana berkat sinergi strategis antara PPKn UNJ, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KNI). Kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan pengembangan keilmuan, memperluas jejaring kerja sama akademik, dan memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam konteks penguatan ideologi kebangsaan. Acara dibuka dengan sambutan dari para pejabat struktural UNJ, dipimpin oleh Dr. Firdaus Wajdi, S.Th.I., M.A., Ph.D (Dekan FISH UNJ) dan Prof. Ahman Sya (Ketua Senat UNJ). Turut hadir memberikan dukungan penuh Dr. Kurniawati, M.Si (Wakil Dekan I), Dr. Aris Munandar, M.Si (Wakil Dekan II), Dr. E. Nugrahaeni P., M.Si (Wakil Dekan III), serta para Guru Besar dan Dosen PPKn FISH UNJ. Seminar dibuka dengan keynote speech oleh Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si yang diwakili Mayjen TNI (Purn) Nasir Madjid, S.E. dengan tema “Pancasila dan Ketahanan Nasional”. Materi pembuka ini menekankan relevansi Pancasila sebagai fondasi ketahanan bangsa di tengah dinamika geopolitik global. Sesi Pertama: Refleksi Hak, Kewajiban, dan Integrasi Sosial Sesi pertama dimoderatori Dr. Yasnita, M.Si dengan tiga narasumber kompeten: Dr. Ichwani Siti Utami, M.Pd mengangkat tema “Refleksi atas Hak dan Kewajiban Warga Negara”, membahas keseimbangan peran negara dalam menjamin hak warga serta kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dr. Mariatul Kiptiyah, M.Pd menyampaikan materi “PKn sebagai Pilar Integrasi Sosial di Tengah Keberagaman”, menyoroti pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai perekat bangsa dalam masyarakat majemuk Indonesia. Dr. Yuyus Kardiman, M.Pd memaparkan “Pancasila dan Keadilan Sosial”, menekankan implementasi Pancasila sebagai falsafah hidup untuk mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial. Sesi ini mendapat respons antusias dengan empat pertanyaan dari peserta, terdiri dari dua pertanyaan peserta daring dan dua dari peserta luring, menunjukkan tingginya engagement akademik. Sesi Kedua: Implementasi Pancasila dalam Kebijakan dan Gotong Royong Dipandu moderator Syifa Syarifa, S.Pd, M.Sc, sesi kedua dibuka Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.Ag dengan tema “Ide Pancasila dalam Kebijakan Publik”, menyoroti urgensi internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap formulasi kebijakan negara. Dilanjutkan presentasi dari: Dr. I Putu Windu Mertha Sujana, S.Pd., M.Pd (Koordinator Prodi PPKn Universitas Pendidikan Ganesha) mengangkat “Membumikan Pancasila melalui Gotong Royong”. Beliau mengkomparasikan nilai gotong royong masyarakat Betawi dan Bali sebagai manifestasi konkret implementasi Pancasila di tingkat grassroots. Dr. Wahyudin Noe, M.Pd (Koordinator Prodi PPKn Universitas Khairun) membahas “Pancasila dan Masyarakat Multikultural”, menganalisis keunikan masyarakat Indonesia yang terbangun atas fondasi perasaan dan tujuan bersama meski dalam keberagaman. Partisipasi Luas dan Publikasi Ilmiah Bereputasi Seminar ini dihadiri peserta dari berbagai kalangan: mahasiswa S1 dan S2 PPKn, dosen, guru, serta praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia, mencerminkan jangkauan nasional acara ini. Kegiatan ditutup dengan presentasi makalah dari peserta Call for Papers. Setiap naskah akan melalui proses review dan revisi berkelanjutan sebelum dipublikasikan dalam prosiding seminar dan jurnal ilmiah bereputasi, berkontribusi pada pengembangan kajian Pancasila kontemporer. Seminar Nasional “Membumikan Pancasila” ini mencerminkan komitmen strategis UNJ dan BPIP dalam memperkuat ideologi Pancasila melalui transformasi pendidikan tinggi. Acara ini menjadi platform kolaboratif yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan mahasiswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan di era digitalisasi dan globalisasi. Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (433) Internasionalisasi (18) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (7) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (7) Prestasi (1) Prodi (10) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (9) Berita Terbaru
FISH UNJ dan BPIP Teken MoA untuk Perkuat Pengkajian Pancasila dan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Jakarta, 2 Juni 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika Lantai 2, UNJ, pada Senin (2/6). MoA ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pengembangan keilmuan, riset, dan jejaring akademik sebagai bagian dari komitmen bersama dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penandatanganan dilakukan oleh Dekan FISH UNJ, Dr. Firdaus Wajdi, S.Th.I., M.A., Ph.D, dan Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.Ag, Direktur Pengkajian dan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP RI, yang mewakili pihak BPIP. Hadir pula dalam kegiatan ini Dr. Yuyus Kardiman, S.Pd., M.Pd selaku Koordinator Program Studi S1 dan S2 PPKn UNJ, serta Prof. Dr. Achmad Husen, M.Pd, Guru Besar Prodi PPKn UNJ. Kolaborasi ini diprakarsai oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) UNJ yang telah lama menjalin hubungan erat dengan BPIP. Kerja sama ini menjadi bentuk nyata dari komitmen kedua institusi dalam melanjutkan dan memperdalam pengkajian nilai-nilai Pancasila serta mendorong penguatan peran pendidikan tinggi dalam pengembangan karakter kebangsaan. “Kerja sama ini merupakan bagian dari ikhtiar berkelanjutan untuk memperkuat pengembangan ideologi Pancasila secara akademik dan aplikatif,” ujar Dr. Firdaus Wajdi dalam sambutannya. Dengan penandatanganan MoA ini, diharapkan akan lahir berbagai program konkret, seperti riset bersama, seminar kebangsaan, pengabdian kepada masyarakat, serta penyusunan kurikulum berbasis nilai-nilai Pancasila yang kontekstual dengan tantangan zaman. Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (432) Internasionalisasi (18) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (6) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (6) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (9) Berita Terbaru
Tim Humas FISH Ikuti Workshop Broadcasting dan Pengelolaan Website UNJ
Jakarta, 2 Juni 2025 – Tim Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNJ mengikuti Workshop “Broadcasting Acara dan Pengelolaan Website Dalam Membangun Reputasi UNJ” yang diselenggarakan Kantor Humas dan Informasi Publik UNJ di Gedung Syafei Lantai 8. Perwakilan FSIH yang hadir meliputi Abdul Kholik (Kepala Humas FSIH), Devi Septiandini (Kadiv Informasi Publik), dan Sandy Allifiansyah (Kadiv Pemberitaan). Workshop ini bertujuan meningkatkan kapasitas teknis pengelolaan broadcasting dan website di lingkungan fakultas. “Workshop ini sangat relevan dengan kebutuhan kami di FISH untuk mengoptimalkan komunikasi publik dan membangun citra positif fakultas,” ungkap Abdul Kholik. “Dengan skill yang diperoleh, tim kami akan lebih efektif dalam menyampaikan prestasi dan program FSIH kepada publik.” Devi Septiandini menambahkan, “Sebagai pengelola informasi publik, materi tentang pengelolaan website dan keamanan data sangat membantu kami dalam menjalankan tugas.” Workshop dibuka oleh R.A Murti Kusuma Wirasti (Direktur Inovasi Sistem Informasi dan Pemeringkatan) yang menekankan pentingnya visibilitas digital dalam membangun reputasi institusi. Kepala Humas UNJ, Syaifudin, menjelaskan bahwa ini merupakan workshop perdana dari rangkaian pelatihan untuk tim Humas fakultas. Workshop ini berisi dua materi dalam dua sesi utama, yakni Broadcasting pada sesi pertama dengan narasumber Diat Nurhidayat dari PTIK FT UNJ. Dalam sesi pertama, peserta mendapatkan materi tentang pengenalan peralatan siar (kamera, mikrofon, mixer), teknis platform streaming (YouTube, Zoom, media sosial dan standar identitas visual UNJ dalam siaran. Selanjutnya pada sesi kedua, penjelasan mengenai Pengelolaan Website dengan narasumber Bambang Prasetyo Adi dari PTIK FT UNJ yang menyajikan materi seputar desain dan navigasi website yang seragam, penggunaan CMS WordPress UNJ, keamanan data dan etika publikasi digital. Sandy Allifiansyah yang membidangi pemberitaan menyatakan, “Pengetahuan tentang teknis broadcasting ini akan sangat berguna untuk dokumentasi kegiatan FISH dan live streaming acara penting fakultas.” Tim Humas FISH berkomitmen menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas komunikasi publik dan mendukung reputasi UNJ secara keseluruhan. Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (431) Internasionalisasi (18) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (6) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (5) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (8) Berita Terbaru
Menelusuri Deep Learning: Jalan Baru Pendidikan Sosial di Era Digital
Jakarta, 24 Mei 2025 – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ) menyelenggarakan seminar bertajuk “Deep Learning dalam Pendidikan Sosial: Perspektif Sejarah dan Geografi di Era Transformasi Digital” yang berlangsung dengan penuh antusiasme. Acara ini dipandu oleh MC Gina Aulia Putri, dan menghadirkan sejumlah tokoh akademik. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Tri Wandy Januar, M.Sc., yang diwakili oleh Sandi Alfiansyah, Ph.D. Disusul sambutan dari Dekan FISH UNJ, Bapak Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., yang menekankan pentingnya adaptasi dunia pendidikan terhadap perkembangan era digital. “Deep learning merupakan metode belajar komprehensif yang mengajak kita tidak sekadar menghafal, tetapi bergerak aktif dalam memahami makna,” ujar pak Firdaus. Selanjutnya, Prof. Dr. Bapak Hafid Abbas memberikan arahan yang menyoroti tiga isu utama: tantangan sosial saat ini, Deep Learning dalam konteks transformasi sosial, serta kaitannya dengan pendidikan ilmu sosial. Dalam sesi materi, beliau menyampaikan paparan bertajuk “Deep Learning and Social Cohesion”, membahas bagaimana pembelajaran mendalam mampu memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat yang beragam. Berikutnya, Sesi diskusi yang dipandu oleh Fajar Aditya Nugroho, menghadirkan tiga narasumber terkemuka: Prof. Ahmad Sya, Guru Besar Geografi FISH UNJ, menjelaskan pentingnya penerapan deep learning yang humanis dalam pembelajaran geografi untuk menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap kebutuhan masa depan. Prof. Dr. Achmad Husen, M.Pd., Guru Besar Ilmu Lingkungan dan Kewarganegaraan, membahas transformasi peran guru dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Dr. Kurniawati, M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Dosen Magister Sejarah UNJ, menguraikan bagaimana pendekatan Deep Learning memperkuat literasi sejarah, serta menekankan pada pemahaman konseptual seperti hubungan sebab-akibat dan konsekuensi dalam kajian sejarah. Sesi tanya jawab berlangsung dinamis. Dosen dari Unindra, Jamaludin Akbar Alfarizi, mengangkat pertanyaan tentang hubungan antara Deep Learning dan filsafat serta dampaknya terhadap siswa jika kurikulum tidak sinkron dengan praktik di lapangan. Umi Kholisya menyoroti tantangan relasi digital antara dosen dan mahasiswa serta pentingnya kedekatan emosional dalam penerapan deep learning. Sementara itu, pertanyaan dalam kolom komentar Zoom oleh username La Mbeli Rajani menyoroti pendekatan contextual Deep Learning berbasis kearifan lokal di wilayah kepulauan seperti Maluku. Ia menekankan pentingnya pengembangan praktik keilmuan geografi yang kontekstual dan inklusif terhadap keberagaman budaya dan lingkungan Indonesia. Setelah sesi utama, dilanjutkan talkshow inspiratif bersama tiga mahasiswa magister: Maulana Malik Ibrahim (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), Veronika Horohiung (Pendidikan Sejarah), dan Dewi Mutiarawati Suwarjo (Pendidikan Geografi), yang membagikan pengalaman dalam menerapkan pendekatan Deep Learning di bidang masing-masing. Sebagai penutup, panitia mengadakan sesi kuis interaktif yang disambut meriah oleh peserta. Seminar ini membuktikan bahwa integrasi Deep Learning dalam pendidikan sosial bukan sekadar tren, melainkan keniscayaan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan transformatif di era digital. Penulis : BFA dan SHM Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (430) Internasionalisasi (17) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (6) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (4) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (8) Berita Terbaru
Seminar Ulumul Hadis Bersama Prof. Dr. Syeikh Omar Kalash al Husainy: Mengarusutamakan Kajian Aswaja dalam Paradigma Aqidah Washatiyah
Jakarta, 11 Mei 2025 – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Syahamah sukses menyelenggarakan Seminar Ulumul Hadis selama dua hari, 10–11 Mei 2025. Seminar ini menghadirkan ulama internasional, Prof. Dr. Syeikh Omar Kalash al Husainy, Wakil Rektor Innovative University College Malaysia. Kegiatan bertema “Pengarusutamaan Kajian Aswaja dalam Pembentukan Paradigma Aqidah Washatiyah” ini dilaksanakan di Masjid Al Ijtimai FISH dan Gedung Bung Hatta UNJ. Seminar ini dihadiri oleh Dr. Khairil Ikhsan Siregar, MA, selaku pengampu mata kuliah Ulumul Hadis, serta lebih dari 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum. Dalam kuliah umum ini, Syeikh Omar mengkaji secara intensif 40 hadis pilihan seputar iman, aqidah, sifat-sifat Allah, hingga pembahasan mengenai tawasul dan amalan dalam Islam. Penuturan Syeikh Omar yang jelas dan sistematis dinilai mampu memberikan pencerahan mendalam bagi peserta. Berbagai kesan positif datang dari para peserta seminar. Seorang mahasiswa menyampaikan, “Masya Allah, kegiatannya sangat bermanfaat dan menambah wawasan saya mengenai ilmu hadis secara lebih dalam. Terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan acara dengan sebaik-baiknya.” Peserta lainnya mengungkapkan kekaguman atas isi materi yang disampaikan: “Materinya keren banget, daging semua isinya. Walau jadwalnya padat, tapi pembahasannya bikin penasaran, jadi nggak terasa padatnya.” Seminar ini juga memberikan pengalaman yang menginspirasi, seperti kisah seorang ibu yang tetap mencatat materi sambil menggendong anaknya yang tertidur. “Masya Allah, saya kagum melihat semangat ibu tersebut dalam menuntut ilmu. Seminar ini sangat berkesan, apalagi bisa menghatamkan 40 hadis bersama Syekh Omar,” ujar salah satu peserta. Tak hanya ilmu, peserta juga merasakan kenyamanan layanan dan konsumsi yang diberikan panitia. Beberapa peserta menyebutkan, “Dapat snack dan makan siang yang enak dan ngenyangin,” dan bahkan merasa bahagia karena “dapat doorprize buku yang keren banget.” Meskipun sebagian peserta tidak dapat mengikuti seluruh rangkaian acara, mereka tetap mengapresiasi kesempatan yang diberikan. “Hari pertama saya ikut, tapi hari kedua sakit. Tapi tetap senang karena banyak manfaat dan ilmu baru yang saya dapatkan,” kata seorang peserta. Dengan antusiasme dan semangat keilmuan yang tinggi, kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman peserta terhadap ilmu hadis, tetapi juga mengukuhkan pentingnya aqidah wasathiyah (moderat) dalam kehidupan keagamaan umat Islam saat ini. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan semakin terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, guna memperkuat literasi keislaman yang mendalam dan toleran di tengah keberagaman umat. Editor : WPS Share this article Pencarian More than 2 results are available in the PRO version (This notice is only visible to admin users) Kategori Berita Berita (430) Internasionalisasi (18) Kemahasiswaan (5) Pengajaran (6) Pengumuman (3) Penjaminan Mutu (4) Prestasi (1) Prodi (9) Program Unggulan (2) Tak Berkategori (10) Tata Kelola (8) Berita Terbaru Jakarta, 11 Mei 2025 – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Syahamah sukses menyelenggarakan Seminar Ulumul Hadis selama dua hari, 10–11 Mei 2025. Seminar ini menghadirkan ulama internasional, Prof. Dr. Syeikh Omar Kalash al Husainy, Wakil Rektor Innovative University College Malaysia. Kegiatan bertema “Pengarusutamaan Kajian Aswaja dalam Pembentukan Paradigma Aqidah Washatiyah” ini dilaksanakan di Masjid Al Ijtimai FISH dan Gedung Bung Hatta UNJ. Seminar ini dihadiri oleh Dr. Khairil Ikhsan Siregar, MA, selaku pengampu mata kuliah Ulumul Hadis, serta lebih dari 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum. Dalam kuliah umum ini, Syeikh Omar mengkaji secara intensif 40 hadis pilihan seputar iman, aqidah, sifat-sifat Allah, hingga pembahasan mengenai tawasul dan amalan dalam Islam. Penuturan Syeikh Omar yang jelas dan sistematis dinilai mampu memberikan pencerahan mendalam bagi peserta. Berbagai kesan positif datang dari para peserta seminar. Seorang mahasiswa menyampaikan, “Masya Allah, kegiatannya sangat bermanfaat dan menambah wawasan saya mengenai ilmu hadis secara lebih dalam. Terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan acara dengan sebaik-baiknya.” Peserta lainnya mengungkapkan kekaguman atas isi materi yang disampaikan: “Materinya keren banget, daging semua isinya. Walau jadwalnya padat, tapi pembahasannya bikin penasaran, jadi nggak terasa padatnya.” Seminar ini juga memberikan pengalaman yang menginspirasi, seperti kisah seorang ibu yang tetap mencatat materi sambil menggendong anaknya yang tertidur. “Masya Allah, saya kagum melihat semangat ibu tersebut dalam menuntut ilmu. Seminar ini sangat berkesan, apalagi bisa menghatamkan 40 hadis bersama Syekh Omar,” ujar salah satu peserta. Tak hanya ilmu, peserta juga merasakan kenyamanan layanan dan konsumsi yang diberikan panitia. Beberapa peserta menyebutkan, “Dapat snack dan makan siang yang enak dan ngenyangin,” dan bahkan merasa bahagia karena “dapat doorprize buku yang keren banget.” Meskipun sebagian peserta tidak dapat mengikuti seluruh rangkaian acara, mereka tetap mengapresiasi kesempatan yang diberikan. “Hari pertama saya ikut, tapi hari kedua sakit. Tapi tetap senang karena banyak manfaat dan ilmu baru yang saya dapatkan,” kata seorang peserta. Dengan antusiasme dan semangat keilmuan yang tinggi, kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman peserta terhadap ilmu hadis, tetapi juga mengukuhkan pentingnya aqidah wasathiyah (moderat) dalam kehidupan keagamaan umat Islam saat ini. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan semakin terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, guna memperkuat literasi keislaman yang mendalam dan toleran di tengah keberagaman umat. Editor : WPS