Kamis, 13 Oktober 2022 FIS Media Center menggelar workshop dengan tema “Upgrading Your Journalism Skill” di Aula Latief Hendradiningrat, Gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi tentang cara mengolah berita yang tepat baik dari sisi penulisan berita atau pengambilan gambar dari teknik fotografi menghadirkan dua pembicara yaitu Asep Sugiarto, M.Si. selaku Dosen D4 Humas dan Komunikasi Digital serta Marwan Fitranansya, S.S. selaku Senior Copywriter IDN Media. Acara diawali dengan laporan dari Galuh Sukma Dwijayanti selaku Ketua Pelaksana FISMEDITION 2022 dan Siti Fatimah Romlah selaku Ketua FIS Media Center. Pembina FIS Media Center Wina Puspita Sari, M.Si. memberikan sambutan sekaligus mewakili Wakil Dekan III FIS UNJ untuk membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi pelaksanaan workshop ini yang merupakan workshop perdana yang digelar oleh FIS Media Center sejak organisasi ini dibentuk tahun 2013 silam. Wakil Dekan III FIS UNJ Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. berkesempatan memberikan sambutan yang berisi tentang apresiasi beliau terhadap acara workshop FIS Media Center. Beliau berhara workshop atau pelatihan serupa dapat terlaksana dengan memberikan peserta Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Materi pertama dipaparkan oleh Asep Sugiarto, M.Si. tentang foto jurnalistik dari sudut pandang kehumasan. Foto jurnalistik merupakan suatu sajian dalam bentuk gambar tentang suatu kejadian yang berkaitan dengan aspek kehodipan manusia. Foto jurnalistik disampaikan untuk kepentingan manusia berupa kebutuhan akan informasi atai berita yang sedang terjadi di belahan bumi mana pun. Memiliki latar belakang sebagai praktisi Humas dan memiliki pengalaman sebagai jurnalis, Asep Sugiarto, M.Si. memberikan penjelasan mengenai perbedaan foto jurnalistik dengan foto humas. Jurnalistik memiliki prinsip yaitu “Bad news is a good news” sedangkan prinsip humas adalah “Bad news is a bad news, good news is a good news”. Peran foto jurnalistik yaitu sebagai dokumentasi sejarah, pembawa pesan, pengubah kebijakan, serta merupakan seni yang berbicara. Sebagai penutup, beliau menyampaikan bahwa peristiwa yang tak terdokumentasikan hanya akan terkubur tanpa sejarah. Materi kedua dilanjutkan oleh Marwan Fitranansya, S.S. yang membahas topik serupa yaitu foto jurnalistik tetapi dari sudut pandang seorang jurnalis. Marwan Fitranansya, S.S. membuka materinya dengan membahas mengenai resesi ekonomi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023 nanti yang mengakibatkan PHK massal yang tentunya akan meningkatkan angka pengangguran. “Maka dari itu, kualitas diri perlu kita tingkatkan dengan mengasah skill salah satunya adalah skill untuk mengolah berita”, ucapnya. Foto jurnalistik merupakan salah satu produk jurnalistik yang memiliki lima karakteristik yang harus dipenuhi, yaitu aktual, faktual, penting, menarik, dan kontekstual. Marwan Fitranansya, S.S. menjelaskan metode fotografi yang diperkenalkan oleh Walter Cronkite School of Journalism and Mass Communication, Arizona State University yaitu Metode EDFAT. Metode EDFAT merupakan akronim dari entire, detail, frame, angle, dan time. Tak hanya itu, beliau juga turut menjelaskan bagaimana cara mengolah berita yang dimulai dari tahap pembuatan, kaidah penulisan berita, serta piramida terbalik yang digunakan untuk acuan dalam menulis isi berita. Pada sesi ini, peserta melakukan praktek menulis berita dengan waktu 30 menit yang kemudian dikoreksi oleh beliau. Sebagai bentuk terima kasih, FIS Media Center memberikan plakat kepada dua pembicara yang diserahkan oleh Wakil Dekan III FIS UNJ Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si.. DRD Tim FIS Media Center
The Eurasia International Course – Session 6 : “Multiculturalism in Contemporary Korean Society”
Jakarta, 07/10/2022- Fakultas Ilmu Sosial telah menyelenggarakan Kuliah Umum The Eurasia International sesi keenam yang bertemakan “Multiculturalism in Contemporary Korean Society” pada Kamis, 06 Oktober 2022. Kegiatan ini dilaksanakan secara Hybrid, yang diselenggarakan di Gedung Dewi Sartika Lt. 10, Universitas Negeri Jakarta dan secara daring melalui platform Zoom Meetings . Wakil Dekan II FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si., Ketua Pelaksana Eurasia International Course, Rakhmat Hidayat, PhD, panitia Eurasia International Course, FIS Media Center UNJ, dosen, dan mahasiswa turut serta menghadiri sesi pertemuan Eurasia International Course FIS UNJ kali ini. FIS UNJ mengundang Suray Agung Nugroho, M.A., Ph.D. Dosen Universitas Gajah Mada menjadi narasumber pada sesi pertemuan kali ini. Melalui pemaparannya, Suray Agung Nugroho, M.A., Ph.D. berbicara mengenai 5 bentuk keanekagaraman multikulturalisme, diantaranya adalah multikulturalisme isolasinis, multikulturalisme akomodatif, multikulturalisme otonomis, multikulturalisme kritikal atau interaktif dan multikulturalisme cosmopolitan. Setelah pemaparan materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Terdapat 3 penanya terbaik, yakni Firsa (mahasiswa Prodi Geografi), Intan Aulia dan Latifa (mahasiswa Prodi Sosiologi). Mahasiswa dengan pertanyaan terbaik tersebut diberikan apresiasi berupa buku yang disponsori oleh Raja Grafindo Persada. Perkuliahan ini kemudian ditutup dengan ucapan terimakasih oleh Prof. Sarkadi M.Si selaku Dekan FIS UNJ penyerahan sertifikat kepada pembicara yaitu Suray Agung Nugroho, M.A., Ph.D. yang kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut secara luring. SS Editor : WPS Tim FIS Media Center
Webinar “Self Management : Be the Best Version of Yourself”
Jakarta, 06/10/ 2022 – UPT-LBK UNJ melakukan Roadshow diantaranya ke Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ dalam rangka psikoedukasi dan sosialisasi layanan UPT – LBK UNJ. Roadshow UPT – LBK UNJ ini dalam bentuk webinar bagi mahasiswa FBS dan FIS UNJ yang bertemakan “Self Management : Be the Best Version of Yourself”. Webinar ini dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB melalui aplikasi Zoom Meetings. Webinar dibuka dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian sambutan dari Wakil Dekan III FIS UNJ, Dr. Abdul Haris F., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa webinar dengan tujuan psikoedukasi ini penting bagi seluruh bagian dari UNJ baik itu mahasiswa, tendik dan pegawai, khususnya berkaitan dengan isu mental health sehingga penting bagi UPT – LBK UNJ yang memiliki salah satu layanan psikoedukasi untuk mensosialisasikannya kepada mahasiswa UNJ agar layanan yang diberikan UPT-LBK UNJ ini dapat digunakan secara maksimal oleh mahasiswa UNJ. Kemudian dilanjut sambutan dari Ketua Divisi Konseling UPT-LBK UNJ, Dr. Eka Wahyuni, MAAPD yang dalam kesempatan tersebut menjelaskan tentang UPT-LBK UNJ, mulai dari visi misi, layanan yang disediakan, siapa saja penerima layanan, dan cara melakukan pendaftaran layanan. Webinar ini mengundang narasumber yang merupakan Psikolog Pendidikan RuangJiwa.id yaitu Ninette Putri Mustika, M.Psi., Psikolog. Dalam pemaparan materinya, Ninette menyampaikan bagaimana pentingnya mengenali stress akademik, ciri-cirinya, gejala yang terjadi, serta bagaimana cara mengatasi stress akademik tersebut. Selanjutnya mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber terkait topik yang dibahas. Terakhir dilakukan foto bersama dan penutupan oleh MC yaitu mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ Tiara Maharani dan mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNJ Rehzy Rahma. PMM Editor: WPS Tim FIS Media Center
Talkshow Hysteric : Meningkatkan Peran Pemuda Melalui Serat-Serat Sejarah dan Budaya Bangsa
Jakarta, 30/09/2022 – Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah menyelenggarakan Talkshow yang bertemakan “Reach for The Gold and Transcend Limits”. Acara ini diselenggarakan secara luring di Aula GOR Kampus B Universitas Negeri Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Sarkadi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Humaidi, M.Hum selaku Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah, Dr. Nur’aeni Marta selaku Pembina Opmawa Prodi Pendidikan Sejarah, dan Martin Hariman, S.E., M.Ikom selaku Manager Operational Museum Bank Indonesia. Dr. Kurniawati, M.Si selaku Dosen Prodi Pendidikan Sejarah UNJ, Dr. Sumardiansyah selaku Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, dan Faldo Maldini selaku Staff Khusus Menteri Sekretaris Negara adalah narasumber dalam acara ini yang memberikan materi melalui luring dan daring. Acara tersebut dihadiri dan diramaikan oleh para Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah. Acara ini dibuka oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial, Silvana Novita Sari sebagai Master of Ceremony. Acara diawali dengan pemberian sambutan oleh Ketua Pelaksana Hysteric, yaitu Deni Syawal yang menyampaikan tujuan diadakannyakegiatan Hysteric yaitu agar generasi muda mencari bakat dan minat mereka agar dapat berguna bagi nusa dan bangsa. Ketua BEMP Pendidikan Sejarah, yaitu Luthfi Ridzki Fakhrian turut memberikan sambutan dalam acara ini. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Dr. Nur’aeni Marta, Humaidi, M.Hum dan Martin Hariman, S.E., M.Ikom. Sambutan terakhir diberikan oleh Dekan Fakultas Imu Sosial UNJ, yaitu Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa tema dalam acara ini sangatlah menarik karena apabila genarasi muda tidak mencerna dengan baik apa itu serat-serat sejarah, maka arah bangsa akan berbanding terbalik dengan tujuan bangsa yang sekarang. “Dengan sejarah bisa menghancurkan suatu negara” ucap Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ dalam sambutannya. Acara selanjutnya yaitu pemaparan materi oleh Museum Bank Indonesia. Dalam materi tersebut dijelaskan mengenai sejarah uang rupiah di Indonesia serta pemutaran vidio room tour Museum Bank Indonesia. Memasuki inti acara yang berisi diskusi dengan Dr. Kurniawati, M.Si., Dr. Sumardiansyah dan Faldo Maldini, yang dimoderatori oleh Salsabila Nasution selaku Mawapres Terbaik I FIS UNJ. Dalam diskusi tersebut, Dr. Kurniawati, M.Si menyampaikan bahwa pemuda harus kritis terhadap keadaan Indonesia yang saat ini telah diakui oleh negara lain. Beliau menyampaikan bahwa anak muda saat ini memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi dibandingkan dengan orang zaman dahulu. Faldo Maldini menyampaikan bahwa anak muda di Indonesia termasuk dalam kategori politik. “Anak muda harus menjadi pemain utama dalam era keterbukaan informasi” ucap beliau dalam video materinya. Di akhir diskusi, Dr. Sumardiansyah menyampaikan ada 3 hal yang harus dikuasai anak muda dalam literasi yaitu membaca, menulis dan retorika. Nasionalisme anak muda zaman sekarang dapat diwujudkan melalui tulisannya di media sosial dan mengikuti kegiatan volunteer. Setelah diskusi selesai, acara dilanjutkan dengan ishoma dan pengumuman pemenang lomba Hysteric Festival. Acara yang dilaksanakan selama 7 jam tersebut ditutup dengan acara penampilan solo vocal dan band dari mahasiswa UNJ. GSD Editor: WPS Tim FIS Media Center
Fakultas Ilmu Sosial Menghadiri Kegiatan Diskusi Publik Yang Diselenggarakan Oleh Human Studies Institute
Jakarta/ 04/10/2022- Fakultas Ilmu Sosial menghadiri undangan Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta, dalam acara yang bertema, “Quo Vadis Penegakan Hukum Sebagai Instrumen Utama Pembangunan di Papua”. Kegiatan ini diselenggarakan secara luring, di Ballroom Lt. 7 Hotel Acacia Salemba, Jakarta Pusat, pukul 14.30 s/d 17.00 WIB pada Jumat, 30 September 2022. Acara ini bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta hukum dan sosiologis pembangunan serta kesesuaian antara prinsip NKRI. Acara dihadiri oleh 100 mahasiswa/i yang terdiri dari 60 orang dengan luring di acara. Acara dibuka oleh master of ceremony, Naila Nurhaliza dan Luthfi Fazli dari DUTA FIS UNJ.. Agenda selanjutnya, yaitu sambutan dari panitia acara Debi Tiara Wulandari, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Direktur Eksekutif HSI, Dr. Rasminto memoderatori diskusi panel dibawakan oleh tokoh agama pada Sinode GKI Papua, Albertus Yoku, S.Th., yang hadir secara daring, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Suparji Ahmad, Pakar Hukum dan Ketua Umum Peradin, Dr. Firman Wijaya, SH., MH., Aktivis Papua, Charles Kossay, dan Pakar Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. Diskusi dibuka dengan membahas, “Bagaimana kebijakan hukum sebagai daktor utama pembanguan di Papua”, yang dimulai dari, Albertus Yoku, S.Th., beliau menjelaskan beberapa keadaan yang ada di Papua. Masa lalu, kondisi orang asli Papua itu kondisi pada tingkat kehidupan yang diatur melalui pemerintahan dan masing-masing wilayah mempunyai kedudukan dan yang mengatur wilayah mereka. Suku di Papua memiliki pemimpin dan wilayah adat yang mengatur tatanan kehidupan, yang menjadi budaya mereka. Beliau juga menjelaskan, bahwa kehidupan orang asli Papua masa itu aman dan damai, memberi 2 pelajaran, yang pertama mengedukasi kami dan membangun kami secara religius, jadi pembangunan yang diawali dengan religius dan edukasi diterima penuh dengan suka cita oleh masyarakat Papua, misalnya sekolah dan klinik, seluruh rakyat penduduk di pedalaman mengerjakan secara manual dan infrastruktur itu menjadi kekayaaan. Hukum itu harus dibangun dalam hukumnya sendiri, membangun sebagai motivator. Dilanjutkan dengan tanggapan dari Dr. Firman Wijaya, SH., MH., beliau menanggapi, pendekatannya menggunakan pendekatan perspektif bangsa. Dilanjutkan oleh penyampaian materi dari Charles Kossay, terkait bagaimana kondisi fakta masyarakat yang termobilisasi proses pendekatan hukum yang ada di Papua itu sendiri. Beliau menyampaikan, “2001 sampai dengan 2021 selama 20 tahun, pembangunan tidak terlihat signifikan karena pengaruh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan pribadi. Akhirnya 2021 kemarin revisi tentang UU No. 22 Tahun 2021 dengan penambahan dana sebesar 2,25%, yang naiknya sangat signifikan untuk pembangunan ditanah Papua dulu. Tapi masih ada saja oknum yang membuat korupsi. Korupsi di Indonesia ini tidak bisa maju, apa lagi kita di daerah timur Indonesia, dan kita sama-sama mendorong pendekatan kultur.” Dalam diskusi panel tersebut, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si, memberikan tanggapan dan penyampaian puisi, yang berisi, “Nasihatku kepada anak bangsa setelah kami. Menjadikan rumah Indonesia sangat mahal harganya, mari kita jaga bersama agar rumah ini tetap kokoh, jangan sampai ada atap yang bocor, keropos dimakan rayap atau tikus, anaku ingat pesan kami, sebentar lagi kami akan pergi meninggalkan mu, rumah Indonesia ini didirikan dengan mengorbankan jiwa dan darah leluhurmu, jangan sampai rumah Indonesia kau jual untuk kepentingan asing.” Setelah sesi diskusi selesai selanjutnya diadakan sesi tanya dan jawab oleh peserta kepada pemateri, dan kegiatan ditutup mc. LR Editor: WPS Tim FIS Media Center
Studium Generale Prodi Geografi dan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNJ
Jakarta /04/10/2022– Program Studi Geografi dan Pendidikan Geografi FIS UNJ menyelenggarakan Studium Generale secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meetings pada hari Senin, 3 Oktober 2022 pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Acara ini dibuka dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta sambutan oleh Dekan FIS UNJ, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. Dalam sambutannya, Prof. Dr.Sarkadi M.Si menyampaikan bahwa topik yang dibahas pada acara ini relevan dengan kondisi yang masih belum teratasi di Indonesia sehingga penting topik ini untuk terus dibahas terlebih kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi dan Geografi FIS UNJ agar nantinya mereka dapat berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemudian dilanjut dengan pemaparan materi oleh kedua narasumber dengan topik yang berbeda. Topik pertama ialah tentang “Deseminasi Informasi Kebencanaan Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Masyarakat” yang dibawakan oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si dengan dimoderatori oleh Dosen Pendidikan Geografi dan Geografi, Ilham B. Matamburu, S.Si., M.Si. Pada topik pertama ini, Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si menjelaskan pentingnya keterbukaan informasi terkait kebencanaan kepada masyarakat untuk mengurangi resiko seperti korban jiwa, kerusakan tempat hunian, dan menghambat pembangunan serta bagaimana cara mengelola risiko bencana tersebut. Kemudian topik kedua membahas tentang “Stunting dan Ketahanan Nasional” yang dibawakan oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si dan dimoderatori oleh Dosen Pendidikan Geografi dan Geografi, Fauzi Ramadhoan A’Rachman, S.Pd., M.Sc. ini menjelaskan mengenai pentingnya untuk mengetahui ciri-ciri stunting, tingkat stunting di Indonesia, bahayanya bagi ketahanan nasional dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi stunting di Indonesia. Setelah pemberian dilakukan sesi tanya jawab oleh mahasiswa kepada kedua narasumber. Kemudian acara Studium General ini ditutup oleh mahasiswa dari Prodi Pendidikan Geografi dan Geografi FIS UNJ, Khalisa dan Uli sebagai MC. PMM Editor: WPS Tim FIS Media Center
Fakultas Ilmu Sosial Menerima Kunjungan Studi Banding (Benchmarking) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makasar
Jakarta, 02/10/2022, Dalam rangka memperluas wawasan dan sharing knowledge tentang Sistem penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Unit Penjaminan Mutu Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Univesitas Negeri Makasar berkunjung ke Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Studi banding (benchmarking) untuk mengetahui bagaimana implementasi sistem penjaminan mutu di FIS UNJ ini dilaksanakan di Gedung K FIS UNJ, Ruang 212 pada tanggal 29 September 2022. Pada Benchmarking kali ini dihadiri oleh Dekan FIS UNM, Prof. Dr. Jumadi, S.Pd., M.Si, Dekan FIS UNJ, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, Wakil Dekan II, FIS UNJ Dr. Aris Munandar, M.Si, Wakil Dekan III FIS UNJ, Dr. Abdul Haris F., GPJM FIS UNJ, GPJM FIS UNM, TPJM FIS UNJ dan staff dari kedua universitas. Acara ini dibuka oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial yakni Duta Ilham selaku MC, dilanjut dengan pemberian sambutan oleh Dekan FIS UNJ, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. Dan sambutan dari Dekan FIS UNM, Prof. Dr. Jumadi, S.Pd., M.Si. Lalu acara dilanjut dengan pemaparan terkait Gusus Penjaminan Mutu FIS UNJ yang disampaikan oleh Ketua GPJM FIS UNJ yakni Fauzi Abdillah, S.Pd., M.Pd. Dan dilanjut pemaparan oleh Dekan FIS UNM, Prof. Dr. Jumadi, S.Pd., M.Si. Acara diskusi ini berlangsung selama 2 jam, dan ditutup dengan pemberian plakat dari FIS UNJ kepada FIS UNM serta foto bersama. RA Editor: WPS Tim FIS Media Center
The Eurasia International Course Fakultas Ilmu Sosial UNJ 2022 “Keanekaragaman Agama Dan Tantangan Multikulturalisme Di Indonesia”
Jakarta, 01/10/2022 – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan pertemuan kelima The Eurasia International Course FIS UNJ 2022 pada hari Kamis, 29 September 2022 secara hybrid, yang diselenggarakan secara luring di Gedung Dewi Sartika, Lt.10 Universitas Negeri Jakarta dan secara daring melalui aplikasi Zoom Meetings. Wakil Dekan II FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si., Ketua Pelaksana Eurasia International Course, Rakhmat Hidayat,PhD, panitia Eurasia International Course, FIS Media Center UNJ, dosen, dan mahasiswa turut serta menghadiri pertemuan kelima Eurasia International Course FIS UNJ. Pada pertemuan kelima ini, FIS UNJ menghadirkan narasumber Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.SC., Ph.D selaku Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, BRIN yang mengangkat tema “The Religious Diversity & Multiculturalism Challenging in Indonesia”. Melalui pemaparannya, Prof. Ahmad Najib berbicara mengenai 4 poin. Yang pertama ialah mengenai berbagai isu yang terkait dengan multikulturalisme. Kemudian yang kedua mengenai keberadaan Indonesia sebagai negara dengan kebhinekaan, yang diharapkan mampu sebagai pondasi untuk menjadikan kosmopolitan Indonesia. Lalu yang ketiga mengenai berbagai ulasan dari tokoh-tokoh dunia yang terkait dengan masa depan. Kemudian yang terakhir mengenai tantangan kosmopolitan Indonesia. Pada pertemuan ke lima ini terdapat empat mahasiswa sebagai penanya terbaik. Di antaranya ialah Rifky Azizan Bachtera (Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital) yang bertanya mengenai banyaknya masyarakat Indonesia yang belum bisa menerima perbedaan agama, kemudian penanya kedua yaitu Chintya Nur Rahmawati (Sosiologi) yang bertanya mengenai perbedaan aturan budaya pada perempuan zaman dulu dan zaman sekarang, lalu penanya ketiga yaitu Rifda Nur Hanifah (PPKN) yang bertanya mengenai aliran-aliran lain yang bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat dan banyak pengikutnya di Indonesia, serta penanya terakhir yaitu Muhammad Wiranto (PPKN) yang bertanya mengenai Indonesia yang dibataskan hanya terdiri dari 6 agama. Mahasiswa dengan pertanyaan terbaik tersebut diberikan apresiasi berupa buku dari Prof. Ahmad Najib Burhani, dengan harapan agar mahasiswa FIS memiliki pengetahuan yang luas, tidak hanya bertumpu pada mata kuliah namun diharapkan pemikirannya dapat terbuka lebih luas lagi mengenai keadaan yang terjadi di sekeliling kita, seperti halnya perbedaan atau multikulturalisme yang ada di Indonesia. Perkuliahan ini kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat dan plakat kepada pembicara yaitu Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.SC., Ph.D, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut secara luring. SSA Editor: WPS Tim FIS Media Center
Seleksi Tahap 3 Pemilihan Duta Fakultas Ilmu Sosial 2023
Jakarta, 30/09/2022. Pemilihan Duta Fakultas Ilmu Sosial UNJ telah sampai pada seleksi tahap 3 pada Rabu, 28 September 2022. Seleksi tahap 3 tersebut dilaksanakan di Ruang Serbaguna Fakultas Ilmu Sosial UNJ dan dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si.. Pada tahap ini, calon Duta Fakultas Ilmu Sosial UNJ melakukan introductory speech, focus group discussion, dan simulasi pelayanan Fakultas Ilmu Sosial yang akan dinilai oleh dewan juri. Dewan juri yang menilai 20 yaitu Amelia Wisda Sannie, M.I.Kom. selaku None Jakarta Pusat 2019, Mutia Rifa, S.Ag., Pilag Sadupratitahening, S.Psi. Acara diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Pemilihan Duta Fakultas Ilmu Sosial UNJ yaitu Duta Fachrendy Fiqih. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada 20 peserta yang berhasil lolos untuk mengikuti seleksi tahap 3. Ia turut menambahkan agar peserta yang nantinya lolos ke tahap selanjutnya dan menjadi Duta Fakultas Ilmu Sosial UNJ 2023 dapat bertanggung jawab dalam mengemban tugas dan berpesan kepada peserta yang tidak lolos untuk terus semangat dan mencoba kesempatan yang lain. “Kalian dapat menggunakan experience dan ilmu pada hari ini ke kehidupan kalian kedepannya,” ujar Duta Fachrendy Fiqih dalam sambutan yang ia sampaikan. Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. yang berkesempatan menghadiri acara tersebut mewakili jajaran dekanat dengan menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan para tamu. Beliau menyampaikan kepada calon Duta Fakultas Ilmu Sosial UNJ sebagai wakil dari fakultas untuk menjaga citra. “Tetap semangat bagi yang tidak terpilih untuk mengikuti seleksi di lain kesempatan karena masih banyak kesempatan dan peluang yang menanti,” tambah beliau. Pembina Duta Fakultas Ilmu Sosial Dr. Elisabeth Nugrahaeni P., M.Si. memberikan sambutan sekaligus membuka acara seleksi tahap 3 ini. Beliau berharap acara ini dapat memberikan manfaat yang berharga bagi peserta, berupa pengalaman berorganisasi, belajar menjadi seorang humas, dan belajar berkomunikasi. Acara dilanjut dengan penilaian seleksi pertama berupa introductory speech. Masing-masing peserta melakukan speech dihadapan dewan juri selama 2 menit dan dewan juri memberikan tanggapan selama 3 menit. Selanjutnya, peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk melaksanakan focus group discussion. Peserta diberikan beberapa topik mulai dari pendidikan hingga sosial budaya dan mereka harus menentukan posisinya sebagai pihak pro atau kontra dengan menyampaikan argumennya. Terakhir adalah simulasi pelayanan Fakultas Ilmu Sosial yang bertujuan untuk menguji calon Duta Fakultas Ilmu Sosial UNJ mengenai pengetahuannya tentang Fakultas Ilmu Sosial UNJ dan bagaimana sikap profesional mereka sebagai garda terdepan fakultas yang dikemas dalam mini drama. DRD Editor: WPS Tim FIS Media Center
Fakultas Ilmu Sosial dan Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Selenggarakan Puncak Peringatan Hari Hak Untuk Tahu Sedunia atau Right To Know Day
Jakarta, 30/09/ 2022 – Dalam rangka memperingati Hari Hak Untuk Tahu Internasional atau Right To Know Day, Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan FIS UNJ menyelenggarakan diskusi public dengan mengusung tema “Transparansi Kunci Kemajuan Masyarakat dan Badan Publik dari Jakarta Untuk Indonesia Tangguh”. Diskusi terbuka ini dilaksanakan secara luring di Gedung Ki Hadjar Dewantara lt.8 Universitas Negeri Jakarta pada pukul 09.30 WIB. Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa secara fisiologis, keterbukaan informasi sama seperti keberadaan kunci, apakah saat diperlukan keberadaan kunci tersebut ada, sedang dicari, atau disimpan. Dan beruntungnya, Indonesia merupakan negara republik yang demokratis sehingga keterbukaan informasi dijunjung tinggi. Sebagai keynote speech dalam diskusi terbuka ini, Dekan FIS UNJ, Prof. Dr. Sarkadi M.Si., menegaskan bahwa spirit mahasiswa merupakan asset penting bagi keterbukaan informasi, intelegensi akan teknologi informasi yang dimiliki mahasiswa diharapkan mampu membawa perubahan positif di lingkungan kampus dan masyarakat luas. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Wakil Ketua KI Provinsi DKI Jakarta, Nelvia Gustina, S.P., Praktisi Keterbukaan Informasi Publik sekaligus Anggota Kompolnas, H. Mohammad Dawam, S.HI., M.H., Wakil Dekan III FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si., dan Koorpordi Humas dan Informasi Digital FIS UNJ, Asep Sugiarto, SJK, M.Si., dengan moderator News Anchor TV One sekaligus alumni FIS UNJ, Prima Alverina. Keempat narasumber menyampaikan bagaimana pentingnya keterbukaan informasi bagi masyarakat, urgensi transparansi publik dan bagaimana cara membangun kesadaran akan hal tersebut, kebijakan-kebijakan yang mengatur hak dan tanggung jawab dalam mendapatkan informasi, dan bagaimana peran komisi informasi dalam mengolah, mengatur, dan mendistribusikan informasi yang benar, akurat dan tidak menyesatkan. Setelah penyampaian materi oleh para narasumber, selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab dengan mahasiswa. Terakhir dilakukan sesi foto bersama dan penutupan oleh Duta FIS UNJ, Naila Nurhaliza selaku MC. PMM Editor: WPS Tim FIS Media Center