Jakarta, 17/12/ Des/2022 – Panitia Kongres Nasional III Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) 2023 menyelenggarakan kegiatan Grand Launching dan Bedah Buku “Seni Berbisnis Jusuf Kalla–Memadukan Spiritualitas, Profesionalitas, dan Kearifan Lokal” bertempat di Naraya Ballroom, Lt.8, University Training Center (UTC), Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, pada Sabtu, 17 Desember 2022. Acara grand launching ini dibuka oleh MC dan diawali dengan tilawah Al-Qur’an serta menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si. selaku Perwakilan Rektor UNJ. “Terdapat tiga kata penting yakni spiritualitas, profesionalitas, dan kearifan lokal. Tiga kata itulah menggambarkan bagaimana sosok Pak Jusuf Kalla yang kita kenal dengan Pak JK, dalam aktivitas dan sepak terjang beliau,” ujar Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si. dalam sambutannya. Kemudian sambutan disambung oleh Prof. Ir. Hermawan K. Dipojono, MSEE, Ph.D., selaku Ketua Umum PP AMKI. Sebelum memulai sesi pertama, MC membacakan latar belakang dari penulisan buku “Seni Berbisnis Jusuf Kalla–Memadukan Spiritualitas, Profesionalitas, dan Kearifan Lokal”. Sesi pertama berupa pemaparan materi oleh Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. (Imam Besar Masjid Istiqlal) ; Ir. Salman Subakat (CEO PT Paragon Technology and Innovation) ; Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc., Ph.D. (Rektor Universitas Paramadina) ; dan Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Pengusaha Nasional dan Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia) yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Hafid Abbas selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ. Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla menyebutkan bahwa, “Apabila umat Islam benar-benar ingin mengikuti sunnah Rasulullah maka ikuti juga langkah perjuangan beliau di bidang kewirausahaan.” Agenda berikutnya, adalah sesi kedua berupa tanya jawab. Pertanyaan terpilih dibacakan oleh Moderator dan dijawab oleh pembicara terkait. Acara diakhiri dengan penyerahan plakat dari Asosiasi Masjid Kampus Indonesia untuk Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla yang diberikan oleh Prof. Dr. Muhammad Zid, M.Si. selaku Kepala Lembaga LP3 UNJ, dan sesi foto bersama. SRP Editor: WPS Tim FIS Media Center
Kuliah Umum The Eurasia International Course – Session 16 : “Indigenous People and Minority Protection in Indonesia”
Jakarta,15/12/2022. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) kembali menyelenggarakan agenda rutin kuliah umum The Eurasia International Course yang minggu ini memasuki sesi ke 16 dengan mengangkat topik tentang “Indigenous People and Minority Protection in Indonesia”, pada Kamis, 15 Desember 2022. Kuliah umum ini dilaksanakan secara hybrid, yang dilakukan secara luring di lantai 10 Gedung Dewi Sartika, ataupun secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini pun disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube FIS UNJ Official. Pada pertemuan sesi ke enam belas ini, Eurasia International Course mengambil topik yang berbeda dari sesi-sesi sebelum yang membahas tentang isu-isu yang terjadi secara international. Khusus pertemuan kali ini fokus membahas pada sesuatu yang terjadi di Indonesia dengan mengundang pembicara Ira Indrawardana, S.Sos., M.Si. yang berasal dari Universitas Padjajaran sebagai narasumber. Eurasia International Course pada sesi ke enam belas ini bertujuan untuk memahami konteks persoalan Indonesia yang dikenal sebagai Indigenous People. Melalui pembahasannya, beliau menjelaskan mengenai kelompok-kelompok masyarakat yang dianggap minioritas dan berbasis etnisitas yang beragam. Istilah bagi mereka diantaranya: masyarakat terasing, komunitas adat terpencil, suku pedalaman, masyarakat pinggiran, kaum pribumi, masyarakat asli, masyarakat adat atau masyarakat hukum adat. Setelah pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta dengan pertanyaan terbaik diberikan apresiasi berupa buku yang disponsori oleh Raja Grafindo Persada. Kemudian, acara ditutup dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh peserta. TN Editor: WPS Tim FIS Media Center
Kuliah Umum The Eurasia International Course – Session 15 : “Environmental Politics and Social Vulnerability in Indonesia”
Jakarta, 08/12/2022. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) kembali menyelenggarakan kuliah umum The Eurasia International Course, memasuki sesi ke lima belas mengangkat topik tentang “Environmental Politics and Social Vulnerability in Indonesia”. Kuliah umum ini dilaksanakan secara hybrid yang dilakukan secara luring di lantai 10 Gedung Dewi Sartika, ataupun secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini pun disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube FIS UNJ Official. Pada sesi ke lima belas ini, Eurasia International Course mengundang Rachmad Kristiono Dwi Susilo, MA, Ph.D. yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang sebagai narasumber. Melalui pemaparannya, beliau menjelaskan kondisi global dan nasional yang menunjukkan berbagai bencana, seperti banjir, gempa, tsunami, puting beliung bukan peristiwa yang baru. Terlebih kini dikenal Bencana Hidrometereologi, kita akan menghadapi bentuk-bentuk bencana yang semakin bervariasi pada semua level dan wilayah. Persoalan terpenting yakni kerentanan sosial dan ketangguhan sosial. Eurasia International Course pada sesi ke lima belas ini bertujuan agar kita mendapatkan pemahaman yang lebih tentang kondisi global dan nasional, menjelaskan data bencana alam dan bencana sosial yang ada di Indonesia disertai dengan Undang-Undang Nomor 87 Tahun 2020 Tentang Rencana Induk Penanggulangan Bencana Tahun 2020-2044. Setelah pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada mahasiswa yang ingin bertanya mengenai tema kali ini. Peserta dengan pertanyaan terbaik diberikan apresiasi berupa buku yang disponsori oleh Raja Grafindo Persada. Kemudian acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada Rachmad Kristiono Dwi Susilo, MA, Ph.D. sebagai narasumber dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh peserta. FY Editor: WPS Tim FIS Media Center
The Eurasia International Course Sessions 14 “ Multiculturalism, Human Rights and Citizenship in Contemporary Indonesia”
Jakarta, 08/12/2022. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) kembali menyelenggarakan “The Eurasia International Course”, pada Senin, 5 Desember 2022. Pada kuliah kali ini mengundang Dr. Robertus Robet, M.A. sebagai narasumber dengan pemaparan yang berjudul “Multiculturalism, Human Rights and Citizenship in Contemporary Indonesia”. Peserta dapat menghadiri kegiatan secara luring di lantai 10 Gedung Dewi Sartika, ataupun secara daring melalui Aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini juga direkam secara live di akun Youtube Fakultas Ilmu Sosial UNJ dengan judul “The Eurasia International Course Session 14” Multikulturalisme kadang sering disalah pahami. Maka dari itu di The Eurasia International Course pada sessions 14 ini yang bertujuan agar kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih jernih apa itu multikulturalisme, bagaimana ia digunakan dan dimana batas batasnya, pada paparannya juga diberikan contoh kasus kasus multikulturalisme di dunia. Dr. Robertus Robet, M.A. menjelaskan bahwa Multikulturalisme adalah ukuran maknawi antara berbagai macam kelompok sosial dan kelompok kebudayaan yang berbeda beda dan bertukar makna hanya valid di dalam proses komunikasi. Multikulturalisme memahami nilai nilai dan memahami pandangan kebenaran dari berbagai macam kelompok kebudayaan. Multikultularisme itu menuju strategi dan kebijakan yang di adopsi untuk mengelola problem problem keberagaman dan multiplisitas. Sangatlah penting bagi kita menghilangkan eksploisitas kebudayaan, pengenalan antar budaya sangatlah penting karena bisa kita pakai untuk membawa masyarakat multikultural menuju kehidupan yang lebih harmonis. Kuliah kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada mahasiswa yang ingin bertanya mengenai tema kali ini. Banyak sekali ilmu yang bisa didapatkan dengan mengikuti The Eurasia International Course yang sudah mencapai sessions ke 14 ini. FR/SRP Editor: WPS Tim FIS Media Center
Kuliah Umum The Eurasia International Course – Session 13 : “Teaching Multiculturalism : Teacher and Multiculturalism Education”
Jakarta, 24/11/22 – Fakultas Ilmu Sosial kembali melanjutkan agenda rutinnya dengan menyelenggarakan Kuliah Umum The Eurasia International sesi 13 dengan topik “Teaching Multiculturalism : Teacher and Multiculturalism Education”. Kuliah umum ini dilaksanakan secara hybrid, yang diadakan luring di Gedung Dewi Sartika Lt. 10, Universitas Negeri Jakarta dan daring melalui Aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube FIS UNJ Official. Pada sesi pertemuan kali ini, Eurasia International Course mengundang Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si. dari Universitas Pendidikan Indonesia sebagai narasumber. Melalui pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa kebudayaan Indonesia yang ada dapat menjadi sebuah potensi sekaligus ancaman bagi Bangsa Indonesia. Dimana Indonesia merupakan negara yang memiliki daratan dan lautan lebih dari 17.000 pulau, lebih dari 250 juta penduduk yang beragam karakternya, lebih dari 1.340 suku yang memiliki aneka budaya, beragam penganut dan kepercayaan, serta lebih dari 1.000 bahasa. Jika potensi yang ada tidak bisa kita manfaatkan dan dikelola dengan baik, maka akan menjadi bencana bagi keberagaman yang ada di Indonesia. Menurut Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si. pendidikan Multikulturalisme harus mampu memahami keberagaman dalam berbagai skala, yaitu : Global Multiculturalism : Keberagaman antar bangsa yang harus dipahami bahwa “setiap negara memiliki Identitas sendiri” National Multiculturalism : Keberagaman antar kebudayaan dalam suatu negara dijadikan sebagai “modal identitas Nasional” Local Multiculturalism : Dalam ruang lingkup ini keberagaman tidak bisa dihindari sebagai modal awal pemahaman global. Setelah pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta dengan pertanyaan terbaik diberikan apresiasi berupa buku yang disponsori oleh Raja Grafindo Persada. Kemudian, acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si. dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh peserta. WPN, CKEP Editor: WPS Tim FIS Media Center
Benchmarking Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Ke Fakultas Ilmu Sosial UNJ
Jakarta, 12/05/2022. Di era disrupsi teknologi saat ini, tugas dan tuntutan tenaga kependidikan adalah harus bisa menyesuaikan dan memenuhi tuntutan kebutuhan belajar mahasiswa abad industri 4.0, yang meliputi aspek berpikir kritis, kemampuan merumuskan dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, berketrampilan komunikasi, serta memiliki kemampuan multi bahasa, penguasaan transformasi digital. Penggunaan berbagai aplikasi yang dapat memberikan layanan prima meskipun tidak bisa langsung tatap muka. Dan pandemi Covid menjadi momentum untuk bertransformasi dari pelayanan tatap muka menjadi tatap maya. Tenaga pendidik merupakan salah satu komponen penting utama yang mempengaruhi sistem pendidikan tinggi. Menyikapi abad industri 4.0, diharapkan para tenaga kependidikan untuk selalu meningkatkan kompetensi dan pengembangan profesionalitas diri secara berkelanjutan, dengan mengikuti berbagai program pelatihan, seminar secara individu maupun kolektif. Setiap tahun pengalaman belajar mahasiswa berubah dan meningkat, sehingga pelayanan kepada dosen mahasiswa dan alumni juga harus berubah. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan kegiatan benchmarking ke Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Sejumlah 8 orang tenaga kependidikan melakukan diskusi bersama di Ruang 212 Gedung K FIS UNJ pada Kamis, 01 Desember 2022 . Acara ini di pandu oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial. Kemudian dilanjutkan pemberian sambutan dari Ketua Rombongan Kepala Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, maksud kedatangan mereka adalah ingin berdiskusi bersama tentang pelayanan yang sudah dilakukan. Selanjutnya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Prof. Dr. Sarkadi, M.Si menyampaikan beberapa aplikasi yang sudah digunakan FIS dalam rangka memberikan pelayanan secara prima yang efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hasil diskusi ternyata diperoleh beberapa persamaan antara dua fakultas dalam hal jumlah program studi, mahasiswa, pagu anggaran dan beberapa aplikasi yang sudah digunakan. Beberapa aplikasi yang belum digunakan dalam pelayanan prima seperti APLES (Sistem Informasi Pencatatan Surat Elektronik), peminjaman ruang, SIRENA (Sistem Informasi Perencanaan dan Anggaran) dan aplikasi lainnya. Harapannya, aplikasi yang ada dapat memberikan pelayanan secara cepat sesuai dengan kebutuhan dan tuntun zaman. Dimana dalam berkegiatan dengan terekam jejak digitalnya dan dapat disimpan dan ditemukan dengan cepat sewaktu-waktu dibutuhkan. AM, HY Editor: WPS Tim FIS Media Center
Focus Group Discussion Antara Visiting Scolar Western Sydney University Dengan Fakultas Ilmu Sosial UNJ
Jakarta, 30/11/2022. Dalam rangka persiapan internasionalisasi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta mengadakan kegiatan Visiting Scholar dengan mengundang Dr. Jan A. Ali dari Western Sydney University, Australia. Kegiatan visiting Scholar diawali dengan Focus Group Discussion yang mengangkat topik Publication for Early Career Academics and Postgraduate Students, dilaksanakan pada Selasa 29 November 2022 di ruang 212 Fakultas Ilmu Sosial. Kegiatan FGD ini dibuka oleh Wakil Dekan bidang Akademik, Firdaus Wajdi, PhD dan dihadiri oleh dosen-dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial. Firdaus Wajdi, PhD mengucapkan terima kasih atas kehadiran visiting scholar, Dr. Jan Ali dari Western Sydney University dan mengharapkan FGD ini dapat membekali dosen FIS UNJ keahlian untuk publikasi. Selain itu, FGD ini juga diharapkan dapat menstimuli kerja sama atau kolaborasi antar akademisi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta dan Western Sydney University. Dalam paparannya, Dr Jan. A Ali menekankan pentingnya melakukan publikasi dalam bahasa Inggris bagi akademisi. Selain itu Dr. Jan Ali juga memberikan penjelasan tentang pentingnya menerapkan critical thinking dalam penyiapan draft publikasi. Narasumber berkenan untuk berbagi pengalamannya sebagai penulis buku di penerbit internasional, serta penulis dan juga reviewer di jurnal internasional bereputasi. Kegiatan kedua dalam rangka visiting scholar ini adalah dosen tamu yang dilaksanakan pada Rabu, 29 November 2022 di GDS ruang 1007 (smart class) bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Dalam kesempatan ini, Dr. Jan Ali mengelaborasi perkembangan Islam dan Sufisme di negara-negara Barat dengan mengambil fokus di Australia. Muslim Indonesia, khususnya Muslim dari Makasar memiliki peranan dalam perkembangan Islam di Australia. Pada 2021, Muslim di Australia berjumlah 3,2% dari total populasi Australia. Muslim di Australia memiliki beragama ekspresi termasuk Sufisme. Kegiatan visiting scholar ini ditutup dengan ramah tamah bersama dekan, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si., mendukung dan mengharapkan kegiatan visiting scholar ini akan dilanjutkan dengan kegiatan kolaborasi pengajaran dan penelitian internasional di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dalam rangka persiapan double degree dan mendukung proses internasionalisasi Universitas Negeri Jakarta. FW Editor : WPS Tim FIS Media Center
Hari Ulang Tahun KORPI dan Penganugrahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya
Jakarta, 29/11/2022. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Korp Pegawai Republik Indonesia (HUT KORPRI) yang ke 51, Universitas Negeri Jakarta melakukan upacara pada Selasa, 29 November 2022 di Kampus B UNJ, Jl. Pemuda No. 18 Rawamangun Jakarta Timur. Pada kesempatan ini pula dilakukan Penganugrahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor. 62/TK/TAHUN/2022 tanggal 10 Agustus 2022. Berikut penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dikalangan Fakultas Ilmu Sosial : No. Nama Penerima Penghargaan 30 Tahun 1. Prof. Dr. Tjipto Sumadi, M.Si, M.Pd 2. Dr. Djunaidi, M.Hum No. Nama Penerima Penghargaan 20 Tahun 1. Dwi Afrimetty Timoera, S.H., M.H. 2. Yusuf Ismail, S.Ag., M.Si 3. Dr. Andy Hadiyanto, M.A. 4. Hadi Yuwono, A.Md. 5. Dr. Abdul Fadhil, M. Ag. 6. Wenny Hendarti, S.E No. Nama Penerima Penghargaan 10 Tahun 1. Asep Soegiarto, S.IK., M.Si 2. Dr. Dini Safitri, S.Sos., M.Si 3. Khrisnamurti, S.ST. Par., M.Sc. 4. Yuanita Aprilandini Siregar, S.Sos., M.Si 5. Wasono Adi, S.Sos., M.PC 6. Rezka Fedrina, S.ST., M.M Kami ucapkan selamat dan semoga sukses kepada penerima penghargaan yang telah mengabdi dan bekerja keras mengembangkan pendidikan di lingkungan UNJ, khususnya di Fakultas Ilmu Sosial. WPS Tim FIS Media Center
Penyelenggaraan Grand Final Duta Fakultas Ilmu Sosial Tahun 2023
Jakarta, 16 November 2022—Duta Fakultas Ilmu Sosial telah menyelenggarakan Grand Final Duta Fakultas Ilmu Sosial tahun 2023 dengan tema “Living Society in Indonesian Diversity”, pada Selasa, 15 November 2022 di Aula Bung Hatta Lantai 2, Gedung Pascasarjana UNJ dan disiarkan langsung melalui Youtube Live. Acara ini dihadiri langsung oleh Drs. Ahmad Salahudin, selaku Asisten administrasi dan Kesra Jakarta Timur, Bapak Fajar selaku perwakilan Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur dan jajarannya, Bambang Pangestu selaku Camat Pulogadung dan Heri Kurniawan selaku Lurah Rawamangun. Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. selaku Dekan FIS UNJ, Dr. Elisabeth Nugrahaeni P., M.Si. selaku pembina Duta FIS UNJ, Dr. Evy Clara, M.Si. selaku Senat FIS UNJ, Drs. Barmenggano MAP selaku Perwakilan Juri Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur, Linda Zakiah, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Dharma Wanita UNJ, Nazila Fitria selaku Abang None dan Filipus Adimas selaku Grand Finalist L-Men Crew 2022 sekaligus menjadi Juri pada acara kali ini. Dosen-dosen dan para mahasiswa juga turut menghadiri acara ini. Acara dimulai dengan penampilan palang pintu dari Sanggar Siumbang yang merupakan binaan dari Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan oleh Master of Ceremony yaitu Mavin Rizky dan Aureliadra serta penampilan tari persembahan oleh ke-12 Finalis Duta FIS UNJ. Sambutan pertama disampaikan oleh pembina Duta FIS UNJ yaitu Dr. Elisabeth Nugrahaeni P., M.Si.. Dalam sambutnya beliau berharap agar mahasiswa FIS UNJ dapat mengikuti kegiatan kegiatan positif di FIS agar dapat meningkatkan citra FIS di khalayak luas. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Sarkadi, M. Si, Selaku Dekan FIS UNJ dan Drs. Ahmad Salahudin, selaku Asisten administrasi dan Kesra Jakarta Timur, sekaligus membuka secara resmi keberlangsungan acara Grand Final Duta Fakultas Ilmu Sosial 2023. Rangkaian acara utama yakni dimulai dengan sesi perkenalan dan catwalk dari 12 Finalis Duta FIS UNJ, diantaranya Dudin Mahfudin, Ivanna Rusli, Adi Budi Satrio, Rahmawati Nurtriyana, M. Ariz Hibrizi, Putri Lestari, Fathur Rahmani, Cahya Adrevi, Agung Setiawan, Aulia Rizky, Arjuna Saputra dan Olivia Pazrin. Kemudian, dilanjut dengan sesi tanya jawab kepada para Finalis Duta FIS UNJ dengan waktu 30 detik untuk menjawab pertanyaan yang sudah dipilih melalui fishbowl. Acara dilanjut dengan penampilan dari Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur yang menampilkan tari Jakarta kolaborasi. Kemudian dilanjut lagi dengan sesi Catwalk dari para ke-12 Finalis Duta FIS UNJ 2023 dan para Duta FIS 2022. Waktu yang ditunggu telah tiba. Diskusi antar juri telah menemukan kata mufakat. Pengumuman juara pun dibacakan oleh Master of Ceremony dengan hasil yakni, Juara I Duta yaitu Arjuna Saputra dan Olivia Pazrin, Wakil I Duta yaitu Adi Budi Satrio dan Rahmawati Nurtriyana, Wakil II Duta yaitu Fathur Rahmani dan Aulia Rizky, Duta Favorit yaitu M. Ariz Hibrizi dan Ivanna Rusli, Duta Pendidikan yaitu Agung Setiawan dan Putri Lestari dan Duta Persahabatan yaitu Dudin Mahfudin dan Cahya Adrevi. Acara Grand Final Duta FIS UNJ 2023 yang berlangsung selama 4 jam ditutup oleh sesi foto bersama dekan para juri, tamu, serta dosen-dosen FIS UNJ. SS Editor: WPS Tim FIS Media Center
Sosialisasi dan Edukasi Pedoman PPKS UNJ di Fakultas Ilmu Sosial
Jakarta, 16/11/2022 – Satgas Penanganan Pencegahan Kekerasan Seksual (PPKS) UNJ telah menyelenggarakan Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Negeri Jakarta pada Fakultas Ilmu Sosial pada hari Rabu, 16 November 2022. Acara ini dilaksanakan di Lt. 1 Ruang Serbaguna, Gedung K Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta secara luring dan juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube FIS UNJ dan aplikasi zoom meeting.. Acara sosialisasi ini dibuka oleh MC, dan diawali dengan sosialisasi perumahan BSI. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan oleh Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, dan disambung dengan sambutan oleh Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si. selaku Ketua SATGAS PPKS UNJ. “Alhamdulillah, SATGAS PPKS UNJ ini diberi fasilitas oleh Pak Rektor di Lantai 6, Gedung M. Syafe’i. Jadi kalau ada yang mau curhat atau lagi galau karena mengalami kekerasan seksual bisa langsung datang ke sana. Di sana ada Bu Ririn, ada psikolog, dan ada teman-teman SATGAS yang piket di setiap harinya. Kami juga punya hotline 24 jam, jadi silakan datang atau curhat kapan pun.” ujar Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si. dalam sambutannya. Kemudian, para peserta dipersilahkan untuk mengisi pre-test yang dibagikan oleh panitia. Setelah itu, acara dilanjut dengan sosialisasi sesi pertama dengan topik “Pengenalan Mengenai Fenomena Kekerasan Seksual dan Urgensi Permendikbudristek PPKS dalam Menangani Kasus Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi” yang dibawakan oleh Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si. Dalam sesi pertama ini, Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si. menyebutkan bahwa sudah ada banyak sekali kasus kekerasan seksual yang terjadi di perguruan tinggi. Namun, banyak korban yang takut untuk speak up atau melaporkan kejadiannya karena takut mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, dengan adanya SATGAS PPKS UNJ ini, diharapkan semua orang yang mengalami kekerasan seksual di sekitar lingkungan UNJ ini bisa mendapatkan perlindungan yang kuat. Selanjutnya adalah sosialisasi sesi kedua mengenai alur penanganan kekerasan seksual di lingkup UNJ dengan narasumber Dr. Iriani Hapsari, M.Psi. selaku Kepala Divisi Penindak, Pendampingan, dan Perlindungan Satgas PPKS UNJ. Dr. Iriani Hapsari, M.Psi. menyampaikan bahwa Satgas PPKS UNJ adalah wadah pengaduan kasus-kasus kekerasan seksual dan membantu teman-teman sebagai ruang yang aman dan nyaman. Pengaduan tersebut dapat dilakukan apabila salah satu pihak merasa tidak nyaman atau terganggu terhadap perilaku yang tidak wajar terkait kekerasan seksual. Poin utama dari penanganan kekerasan seksual adalah mekanisme pelaporan kekerasan seksual, pendampingan, perlindungan, sanksi administratif, pemulihan korban (kerja sama dengan pihak eksternal disesuaikan kebutuhan), dan konseling terhadap pelaku. PPKS Satgas UNJ tidak hanya sekedar menerima laporan pengaduan tetapi juga melakukan pendampingan psikologis pada korban dan konseling terhadap pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya. Adapun tahap dalam penanganan kekerasan seksual di UNJ. Tahap pelaporan dapat dilakukan melalui hotline Satgas PPKS UNJ atau mendatangi kantor Satgas PPKS UNJ di Gedung M. Syafe’I, Lantai 6 dan laporan akan ditindaklanjuti oleh tim Satgas 3×24 jam. Selanjutnya tahap verifikasi dan asesmen dimana bukti akan diverifikasi dan dikirim ke tim investigasi dan menjadwalkan pemanggilan korban, pelaku, dan saksi bila diperlukan. Pada tahapan investigasi, hasil investigasi akan disampaikan secara transparan pada korban maupun terlapor. Lalu tahap rapat pleno tim Satgas untuk kesepakatan dan memberikan laporan hasil dan rekomendasi kepada rektor karena sanksi diputuskan oleh rektor dan jajarannya. Dan tahap pendampingan terhadap korban melalui pendampingan psikologis dan pemulihan berjalan paralel atau rujukan. Dalam paparannya, Dr. Iriani Hapsari, M.Psi. menyampaikan ada tiga tingkatan sanksi, yaitu ringan, sedang, berat. Sanksi ringan berupa penindakan atau pembinaan mengenai etika dilakukan jika pelaku menyampaikan ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan, memperlihatkan alat kelaminnya dengan sengaja tanpa persetujuan korban, menyampaikan ucapan yang bernuansa seksual kepada korban, dan menatap korban dengan nuansa seksual. Apabila pelaku terus menerus menjadi pelaku kekerasan seksual maka ada konsekuensi hukum. Bentuk kekerasan seksual yang mendapatkan sanksi sedang antara lain mengirimkan pesan baik gambar, foto, audio, ataupun video bernuansa seksual dan menyebarkan foto atau informasi pribadi pelapor yang bernuansa seksual tanpa persetujuan pelapor. Sanksi sedang akan melibatkan kepolisian atas permintaan pelapor, atau bila perkara yang dilakukan melanggar perundang-undangan dapat dilaporkan oleh pihak kampus atau mahasiwa. Sanksi berat diberikan antara lain apabila memaksa atau memperdayai pelapor untuk melakukan kegiatan seksual, melakukan percobaan penetrasi, membiarkan terjadinya kekerasan seksual dengan sengaja, dan perbuatan kekerasan seksual lainnya seperti gambar di bawah. Sesi selanjutnya diadakan pemutaran film pendek sebagai edukasi kekerasan seksual yang menampilkan gambaran masyarakat yang sering kali masih menyalahkan korban, bukan pelaku. Dilanjutkan dengan sesi diskusi berupa tanya jawab dengan kesimpulan bahwa ketika muncul rasa tidak nyaman dari salah satu pihak, maka hal tersebut dapat segera dilaporkan ke Satgas PPKS UNJ agar konflik tidak bereskalasi dan korban bisa segera mendapat pendampingan. Selainitu, indikator kekerasan seksual adalah tidak adanya consent atau persetujuan. Acara diakhiri dengan penyerahan plakat dari pihak satgas kepada dekanat dan sesi foto bersama. PV, FA Editor: WPS Tim FIS Media Center