Humas UNJ 17/7/2019 – Dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusannya, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) melalui program studi D3 Hubungan Masyarakat, menjalin kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua belah pihak dilakukan di Gedung FIS UNJ pada hari Selasa, 16 Juli 2019. Hadir dalam penandatanganan tersebut Dekan FIS UNJ, Dr. Muhammad Zid, M.Si, Chairman LSP PRI Muslim Basya BBA, MBA, Manager Sertifikasi LSP PRI, Her Priantono SE, MM, jajaran dosen Prodi D3 Humas, serta perwakilan mahasiswa Prodi D3 Humas yang akan mengikuti sertifikasi. Dalam PKS tersebut tercantum bahwa FIS UNJ dan LSPPRI bekerjasama dalam penyelenggaraan program Asesmen/Uji Kompetensi untuk profesi Humas/Public Relations untuk mahasiswa maupun masyarakat umum. Selain itu, kerjasama Asesmen/Uji Kompetensi meliputi dua skema sertifikasi, yaitu Skema Sertifikasi Junior Public Relations Officer dan Public Media Relations Officer. FIS UNJ juga dalam kesepakatan tersebut dijadikan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) sesuai dengan Pedoman Panduan Verifikasi Tempat Uji Kompetensi LSP PRI. Dekan FIS UNJ, Dr. Muhammad Zid, M.Si, menyambut baik kerja sama ini. “Kami sangat welcome terhadap LSP PRI. Brand image institusi ditentukan oleh humas. Selama ini humas selalu identik dengan sosok ganteng dan cantik saja. Tapi hal tersebut tidak cukup, bagaimana humas bisa mewakili perusahaan jika tidak memiliki kapabilitas. Humas memerlukan orang-orang yang kapabel dibidangnya karena humas adalah etalase institusi,” jelas Dekan. Dekan juga menanmbahkan bahwa profesi humas adalah profesi yang terbuka untuk semua bidang ilmu, dan sangat mengharapkan agar UNJ dan LSPPRI bisa bersinergi, karena ini sangat dibutuhkan. Senada dengan Dekan, Chairman LSPPRI, Muslim Basya, menyampaikan bahwa profesi humas merupakan profesi yang terbuka untuk siapa saja. “Karena humas merupakan profesi yang terbuka, maka diperlukan sertifikasi agar orang-orang yang berprofesi sebagai humas merupakan orang-orang yang kompeten dibidangnya. Kami merupakan Lembaga Sertifikasi Humas pertama di Indonesia, sejak tahun 2006. Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan UNJ,” ungkap Muslim Basya.
HALAL BIHALAL DAN PELEPASAN PEGAWAI DAN DOSEN PURNA BAKTI
Fakultas Ilmu Sosial Bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM F) menyelenggarakan Halal Bihalal 1440 H Bagi Civitas Akademika sekaligus pelepasan pegawai dan dosen purna bakti. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 18 Juni 2019 Pukul 09.00 s.d selesai bertempat di Ruang Serba Guna FIS – UNJ Hikmah Halal Bihalal disampaikan oleh Ustadz Dr. Abdul Fadhil, M.Ag.
Delegasi Fakultas Ilmu Sosial Pamit Bersiap Menuju Leipzig
Jakarta 21 Juni 2019. 5 mahasiswa serta 3 dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta bersiap untuk mengikuti program ‘Law and Culture within the DAAD’ (LaC) tahun 2019. 5 mahasiswa yang mengikuti program LaC berasal dari berbagai prodi diantaranya yakni dari Clarissa Syahla dan Lucky Ibrahim dari Hubungan Masyarakat, Ermalia dari Pendidikan Geografi, Syifa Syarifa dari Pendidikan Kewarganegaraan & Pancasila serta Virly Amelia dari Perjalanan Wisata. Dan dosen yang turut mewakili yakni Heryanti Utami, MM.Par dan Khrisnamurti, M.Sc dari Perjalanan Pariwisata serta Dra. Asma Irma S, M.Si Pendidikan Geografi.Para delegasi akan mengikuti kegiatan pertamanya di Leipzig, Jerman pada 24 Juni – 4 Juli 2019 dan di lanjutkan kegiatan di Jakarta pada 26 – 27 Agustus 2019 dan di lanjut dengan kegiatan di Universitas Brawijaya Malang pada 28 Agustus – 02 September 2019. Kegiatan Law and Culture sudah memasuki tahun keenam, di tiap tahunnya para peserta diseleksi dengan proses yang ketat dan standar yang tinggi untuk bisa bergabung kedalam program ini. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dr. Muhammad Zid, M.Si mendukung penuh kegiatan Law and Culture 2019 ini, “Semoga para mahasiswa dan dosen dapat mengambil manfaat untuk masa depan tidak hanya ilmu akademis tapi juga relasi dan jaringan yang dapat terjalin rangkaian kegiatan”.Tahun ini Law and Culture mengambil tema besar mengenai permasalahan Gender yang akan dikaji secara sosial dan hukum baik di Leipzig, Jakarta sampai di Malang.