Jakarta, 3 April 2022 – Dekanat dan Keluarga Besar mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1443 H. Semoga keberkahan di bulan Ramadhan tahun ini memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Prosesi Wisuda dan Penyerahan Ijazah Wisudawan FIS UNJ Program Diploma dan Sarjana Semester 115 Tahun Akademik 2021/2022
Jakarta, 30 Maret 2022 – Pada hari Rabu, 30 Maret 2022 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta melaksanakan prosesi wisuda dan penyerahan ijazah wisudawan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta program diploma dan sarjana semester 115 tahun akademik 2021/2022. Kegiatan ini dimulai pada pukul 11.00 WIB dan dilaksanakan secara luring dan daring serta didokumentasikan secara live di Youtube channel Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Para pimpinan diantaranya Dekan FIS UNJ Prof. Dr. Sarkadi, M.Si., Wakil Dekan I FIS UNJ Firdaus Wajdi, Ph.D., Wakil Dekan II FIS UNJ Dr. Aris Munandar, M.Si., dan Wakil Dekan III FIS UNJ Dr. Abdul Haris F., M.Si. hadir secara luring di Gedung Olahraga (GOR) Kampus B Universitas Negeri Jakarta, sedangkan para wisudawan hadir secara daring di dalam Zoom Meeting . Prosesi wisuda dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. Beliau mengucapkan selamat kepada 230 lulusan dari Fakultas Ilmu Sosial UNJ program diploma dan sarjana. Program diploma terdiri dari D3 Hubungan Masyarakat sebanyak 5 lulusan dan D3 Perjalanan Wisata sebanyak 4 lulusan. Program sarjana terdiri dari S1 Pendidikan Agama Islam sebanyak 18 lulusan, S1 Ilmu Komunikasi sebanyak 1 lulusan, S1 Pendidikan Geografi sebanyak 54 lulusan, S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebanyak 37 lulusan, S1 Pendidikan PPKN sebanyak 7 lulusan, S1 Sejarah sebanyak 36 lulusan, S1 PendidikanSosiologi sebanyak 28 lulusan, dan S1 Sosiologi sebanyak 40 lulusan. “Kami pimpinan fakultas merasa berbahagia dan mengucapkan selamat atas wisuda pada semester ini. Kepada seluruh 230 lulusan, ini adalah kebanggan bagi Anda semua selama sekian tahun Ande menempuh studi di FIS dengan berbagai macam aneka ragamnya dengan berbagai macam kesulitan dan kemudahannya, Alhamdulllah hari ini Anda diwisuda dan Anda akan menerima ijazah,” ucap Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. sebagai harapan kepada wisudawan dalam sambutannya. Proses wisuda dilakukan dengan pemanggilan nama wisudawan satu per satu oleh MC, kemudian orangtua ataupun wali wisudawan secara simbolis memberikan ijazah kepada wisudawan. Acara berjalan dengan lancar dan khidmat hingga pemanggilan nama ke-230 wisudawan. Sebagai penutup, MC menutup acara dan mempersilakan pimpinan untuk meninggalkan ruangan. PMM dan WPS Tim FIS Media Center UNJ
Program 10 Minggu Menulis Artikel Jurnal Bereputasi: Komitmen Pengembangan Kapasitas Penulisan Ilmiah untuk Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta
Jakarta (23/03/2022), Sebagai salah satu bentuk komitmen fakultas terhadap pengembangan kapasitas para dosen, khususnya dalam penelitian dan publikasi ilmiah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menggelar Program 10 Minggu Menulis Artikel Jurnal Bereputasi. Acara ini dibuka pada 23 Maret 2022 pukul 15.00 WIB dan akan dilanjutkan pada hari dan waktu yang sama setiap pekan selama total sepuluh pertemuan. Untuk tetap menjaga protokol kesehatan sepanjang acara, program peningkatan kapasitas ini diadakan secara daring dengan memanfaatkan aplikasi konferensi video Zoom. Pertemuan perdana ini dibuka dengan laporan Wakil Dekan I FIS, Firdaus Wajdi, Ph.D. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa program peningkatan kapasitas ini terinspirasi dari buku Writing Your Journal Article in Twelve Weeks: A Guide to Academic Publishing Success, yang ditulis oleh Wendy L. Belcher. Dengan mempertimbangkan kebutuhan kontekstual di fakultas, program ini dimodifikasi dengan dua tujuan utama, yakni meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dan meningkatkan ketercapaian luaran penelitian di kalangan dosen FIS, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan tercapainya dua tujuan ini, diharapkan program pelatihan penulisan tersebut dapat mendorong para dosen dalam memenuhi Indikator Kinerja Utama kelima (IKU 5), yang menekankan pentingnya meluaskan manfaat penelitian yang dosen lakukan bagi masyarakat. Agenda dilanjutkan dengan sambutan Dekan FIS, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, yang sekaligus secara resmi menandai dimulainya program tersebut. Pada kesempatan ini, Prof. Sarkadi menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada narasumber pertemuan pertama, Prof. Dr. Erfan Handoko, yang bersedia meluangkan waktu untuk berbagi ilmu pengetahuan sekaligus menjadi inspirasi bagi para dosen peserta program. Dengan menghadirkan narasumber-narasumber ahli di bidangnya, Prof. Sarkadi berharap FIS dapat mengejar ketertinggalan dalam penulisan artikel ilmiah dan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Prof. Sarkadi juga menyampaikan bahwa target luaran dari program ini adalah tiap peserta mampu menghasilkan minimal satu artikel yang dipublikasikan di jurnal bereputasi, sehingga dapat mendukung peningkatan kualitas SDM dosen baik di tingkat fakultas, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNJ, maupun universitas. Setelah sambutan, Yosi Erfinda, S.St., M.Par., selaku pembawa acara membacakan aturan kegiatan dan profil singkat narasumber. Topik utama yang dibahas dalam pertemuan perdana program ini adalah Pemilihan Jurnal Bereputasi dan Langkah Menulis Judul serta Abstrak Artikel. Pemaparan disampaikan oleh Prof. Erfan Handoko, M.Si. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Sebagai seorang akademisi, Prof. Erfan dikenal produktif dalam penulisan artikel ilmiah dan merupakan satu dari 500 peneliti terbaik internasional. Dalam pemaparannya, Prof. Erfan menyebutkan bahwa “karya yang bagus dimulai dari riset yang bagus”. Oleh karena itu, penulisan artikel ilmiah sama sekali tidak bisa dipisahkan dari perancangan, perencanaan, dan implementasi riset yang terstruktur dan solutif terhadap permasalahan yang diangkat. Pola pikir macam ini menurutnya, akan menuntun para penulis untuk membayangkan sejak awal riset direncanakan, apa saja tema dan bagaimana rancangan artikel ilmiah yang potensial dihasilkan dari penelitian yang akan atau sedang digarap. Narasumber juga menuturkan bahwa sebuah penelitian yang baik, potensial dikembangkan menjadi artikel yang baik untuk dipublikasikan pada jurnal bereputasi baik, dan menghasilkan sitasi yang baik. Untuk menyemangati peserta, narasumber juga mengingatkan bahwa ada banyak kebaruan yang bisa digali di bidang sosiohumaniora. Sifat dinamis yang menjadi karakter dunia sosial humaniora memungkinkan celah penelitian terjadi di banyak konteks, sehingga banyak topik baru yang bisa dikembangkan sebagai tema penelitian. Prof. Erfan juga menekankan pentingnya membangun lingkungan akademis untuk menjaga semangat dan kualitas penelitian serta publikasi ilmiah. Hal ini antara lain dapat dicapai dengan membentuk tim-tim peneliti, menyiapkan pusat data bersama, dan membuka ruang-ruang diskusi ilmiah sebagaimana digagas melalui program ini. Program 10 Minggu Menulis Artikel Jurnal Bereputasi ini terdiri dari tiga bagian utama yang meliputi pemaparan materi dari narasumber ahli, diskusi dan tanya jawab, serta pengumpulan tugas per-pekan sesuai materi yang diberikan. Pemaparan narasumber dilakukan dengan tujuan membuka cakrawala berpikir dan memberikan inspirasi bagi para dosen peserta. Peserta juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan narasumber guna menguatkan pemahaman dan menajamkan alur penulisan atau konten dari artikel yang sedang dipersiapkan. Sedangkan pengumpulan tugas per-pekan berperan sebagai jangkar yang menjaga konsistensi, semangat, dan energi positif peserta dalam menulis. Program yang diikuti oleh 25 peserta yang merupakan perwakilan dosen dari tiga belas program studi di lingkungan FIS UNJ ini merupakan batch pertama dari dua batch yang dicanangkan digelar pada 2022. Melalui program ini diharapkan minat dan keterampilan dosen-dosen FIS dalam menulis artikel ilmiah sesuai standar jurnal bereputasi dapat terus dipupuk, dikembangkan, dan membawa manfaat luas bagi lebih banyak kalangan.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) melakukan Workshop mengenai Manajemen OPMAWA ORMAWA dan Sosialisasi SIMKATMAWA Dalam Menunjang Pemenuhan Indeks Kinerja Utama
Bogor, (21/03/2022-22-03-2022) Rapat kerja Bersama OPMAWA dan ORMAWA FIS UNJ 2022/2023 berlangsung secara hybrid, secara luring di Hotel Salak Heritage Padjajaran Bogor dan daring melalui zoom meeting. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada Senin, 21 Maret 2022 dan Selasa, 22 Maret 2022. Pada hari pertama dilakukan diskusi dalam rangka pembekalan kepengurusan organisasi mahasiswa periode 2022-2023 guna menunjang kepengurusan periode ini serta mempererat koordinasi antara managemen fakultas dengan OPMAWA dan ORMAWA. Rapat tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Sarkadi M.Si selaku Dekan FIS UNJ, Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si. selaku Wakil dekan II FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. selaku Wakil Dekan III FIS UNJ, Dosen-Dosen Pembina Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan pemateri diskusi yaitu Dr. Rasminto, M.Pd selaku Ketua IKA FIS UNJ, Shandy Aditya, BIB., MBPS selaku Staff Pengembangan WR III, Dr. Dirgantara Wicaksono, CH, Cht, S.Pd, M.Pd, MM selaku CEO Guru Youtuber Alumni FIS UNJ, dan Juri Ardianto, Ph.D selaku Ketua IKA UNJ. Kegiatan rapat dibuka oleh Duta Syahril dan Duta Afina selaku MC dan dilanjutkan pembacaan tilawah oleh Fahrul Sulaiman, kemudian sambutan Ketua Pelaksana oleh Muhammad Rudini, serta pembacaan laporan oleh Wakil Dekan III FIS UNJ, Bapak Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si.. Acara dibuka oleh Prof. Dr. Sarkadi M.Si. Dalam sambutannya, dekan menyampaikan bahwa “Tanggal 25 dan 26 akan dilakukan rapat oleh senat dan koorprodi-koorprodi serta semua mahasiswa BEM akan dirangkul oleh Fakultas Ilmu Sosial, baik itu anggota senat, para pembimbing mahasiswa, para dosen, para admin dari masing-masing prodi dan mahasiswa akan diajak melakukan rapat. Rapat ini ditujukan terkait dengan IKU, prestasi-prestasi mahasiswa yang baik dicatat, di dokumentasikan dan sertifikat disimpan dengan baik serta berkomunikasi baik dengan dosen pembimbing. Diharapkan ORMAWA dan OPMAWA dapat bekerja dengan baik dan memiliki motivasi yang tinggi karena itulah esensi dari berorganisasi.” Selanjutnya adalah pemaparan materi oleh narasumber pertama yaitu Bapak Dr. Rasminto, M.Pd selaku Ketua IKA FIS UNJ terkait Sinergitas Alumni dan Mahasiswa FIS UNJ Menuju Kemajuan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber kedua yaitu Bapak Shandy Aditya, BIB. MBPS selaku Staff Pengembang WR III mengenai Membangun Kemandirian ORMAWA dan OPMAWA FIS UNJ di Era Digital. Kegiatan selanjutnya yaitu presentasi program kerja dari setiap OPMAWA BEM Prodi Fakultas Ilmu Sosial UNJ, presentasi program kerja OPMAWA FIS UNJ (BPM), presentasi program kerja Mawapres FIS UNJ, presentasi program kerja Duta FIS UNJ, presentasi program kerja FIS Media Center oleh ketua dari masing-masing OPMAWA dan ORMAWA. Dan Kegiatan rapat hari pertama pun di tutup oleh Prof. Dr. Sarkadi M.Si selaku Dekan FIS UNJ. Agenda hari kedua yakni “Pelantikan Pembina dan Pengurus Opmawa dan Ormawa Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Agenda tersebut dibuka oleh MC, Mohamad Syahril Sabda. Kemudian dilakukan Pembacaan Sumpah dan Ikrar Ketua Opmawa dan Ormawa Fakultas Ilmu Sosial, oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si., yang diikuti oleh Ketua dan seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Opmawa dan Ormawa FIS UNJ. Selanjutnya adalah pembacaan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial, tentang Pengangkatan dan Pelantikan Pembina, Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa, Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa, Badan Semi Otonom, Duta FIS, FIS Media Center, Forum Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. berharap seluruh pengurus organisasi kemahasiswaan untuk berprestasi. “Perjalanan, hidup Anda, sudah memasuki era yang baru, era dimana anda memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin organisasi. Dan ini menjadi sejarah dalam hidup Anda akan dicatat bahwa Anda pernah menjadi pengurus suatu organisasi kemahasiswaan. Ketikan Anda menjadi pembicara dimanapun, catatan itu tidak akan pernah hilang di CV anda Curriculum Vitae Anda, karena ini adalah catatan sejarah, maka catatlah sejarah itu dengan kebaikan-kebaikan, dengan prestasi-prestasi, dimana Anda menjadi pengurus di organisasi tersebut.” Beliau juga berharap dalam mengemban Amanah ini selalu diberikan Kesehatan, kekuatan, dalam menjalani suatu organisasi. Berikutnya dilakukan penyampaian nasihat dan ucapan selamat oleh Perwakilan Dosen Pembina Kemahasiswaan, diantaranya Dr. Nugrahaeni Prananingrum, M.Si., Nada Ariana Romli, M.I.Kom., Wina Puspita Sari, M.SI., Dr. Nur’aeni Marta, SS, M.Hum., Achmad Nur Hidayat, M.Pd., dan Dr. Sucahyanto, M.Si. selain mengucapkan selamat, mereka juga berpesan bahwa ini merupakan titik awal untuk mengelolah dan mengembangkan potensi untuk genersi penerus dan mengembangkan image yang baik untuk Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Sebelum ditutup, kembali dilakukan pemaparan materi mengenai “Visi dan Misi serta Program IKA UNJ untuk Mendukung kemajuan UNJ”, oleh Ketua Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta, Juri Ardiantoro, Ph.D., yang di moderatori Ketua BSO PUSDIMA, Diva Salsabilla Dayanti. Pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta dari ruangan maupun Zoom Meetings. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto Bersama serta pembacaan doa penutup. Acara Rapat Kerja Bersama Opmawa dan Ormawa FIS UNJ diakhiri oleh MC. LR, CK dan WPS Tim FIS Media Center
FAKULTAS ILMU SOSIAL MENGGELAR SEMINAR NASIONAL BELA NEGARA 2022 BERTEMAKAN BELA NEGARA BAGI GENERASI MUDA PADA MASA PANDEMI COVID-19
JAKARTA (19/03/2022), Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta menggelar Seminar Nasional Bela Negara 2022 dengan tema “Bela Negara Bagi Generasi Muda Pada Masa Pandemi Covid-19” pada tanggal 19 Maret 2022. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Aula Latief GDS Lantai 2 dan melalui platform Zoom Meetings. Seminar nasional bela negara 2022 diawali dengan sambutan dan laporan dari Dekan FIS UNJ Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. Beliau menyampaikan bahwa konsep bela negara yang sebenarnya bagi mahasiswa adalah berprestasi sesuai bidangnya baik prestasi akademik maupun non-akademik. Acara ini merupakan program dari universitas yang kemudian dilaksanakan oleh fakultas, program ini sudah dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya pemerintah dalam menanamkan kesadaran, kecintaan, rasa saling memiliki serta pembelaan mahasiswa terhadap negara. “Jadi disiplin, penanaman diri, tertib, taat hukum, memiliki karakter yang kuat itu adalah esensi dari bela negara. Ketika mahasiswa memiliki konsep-konsep seperti itu tentang bela negara yang sebenarnya, maka insyaallah akan menjadi harapan bagi bangsa Indonesia kedepan bahwa generasi muda memiliki karakter-karakter yang baik.” Beliau juga berharap Fakultas Ilmu Sosial UNJ dapat menginspirasi fakultas-fakultas lain dan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan yang serupa dengan kegiatan seminar nasional bela negara sehingga target Indonesia untuk mencapai generasi emas pada tahun 2045 dapat terjadi dan karena konsep bela negara ditanamkan mulai hari ini dan seterusnya di Fakultas Ilmu Sosial dan umumnya di Universitas Negeri Jakarta. Kemudian Wakil Rektor III UNJ Dr. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si. memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar nasional bela negara 2022 secara daring. Dalam sambutannya, Dr. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si. berharap kepada seluruh peserta khususnya para mahasiswa sebagai generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam menjawab setiap permasalahan bangsa. “Mari kita terus perkokohkan tali persatuan dan kesatuan, saling membantu, saling menolong, dan saling gotong royong, serta selalu optimis dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang. Kekurangan dan kelemahan harus sama-sama kita perbaiki, mari kita tanamkan semangat bela negara dalam diri kita untuk memperkuat NKRI yang kita cintai,” ucap Dr. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si.. Seminar Bela Negara 2022 mengundang Wakil Gubernur DKI Jakarta , Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A untuk memberikan keynotespeech. Beliau menyampaikan bahwa bela negara merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa pengecualian setiap bangsa yang berkembang dan terus melakukan perubahan tentu diiringi oleh perubahan ancaman yang menuntut kepekaan beradaptasi. Ancaman yang berbeda tentu saja mempengaruhi wujud dari bela negara. Jika dulu bela negara dilakukan dengan fisik, maka saat ini khususnya generasi muda bisa melakukan perjuangan non fisik. Adapun wujud bela negara non fisik dapat diartikan sebagai upaya berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial, maupun peningkatan kesejahteraan bangsa.” Sebelum memasuki sesi pemaparan materi oleh para pembicara, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. memberikan plakat kepada para pembicara serta melakukan foto bersama dengan para pembicara maupun dengan para dosen Fakultas Ilmu Sosial yang hadir di seminar nasional bela negara secara luring. Setelah sesi foto bersama, dilanjutkan dengan inti acara seminar nasional bela negara 2022 yaitu pemaparan materi oleh pembicara yang dimoderatori oleh Dr. Yasnita, S. Pd., M.Si selaku Dosen Program Studi PPKN FIS UNJ. Para pembicara dalam seminar ini yakni Dr. Andy Hadiyanto, MA selaku Kepala Pusat Pengembangan Karakter UNJ, Marsma TNI dr. F. Sukma W., Sp.S., M.Kes. selaku Dosen Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan, Kolonel TNI Dr. Heriyadi, M.Si. selaku Inspektorat Mabes TNI, Brigjen Pol. Drs. Richard M Nainggolan, M.M. M.B.A. selaku Direktur Peran Serta Masyarakat BNN, serta Prof. Dr. Mohammad Najib selaku Wakil Ketua Umum ICMI. Materi pertama diisi oleh Prof. Dr. Mohammad Najib. Prof. Dr. Mohammad Najib memaparkan mengenai bagaimana peran generasi muda sebagai kaum intelektual dalam negara. Menurut Prof. Dr. Mohammad Najib, bela negara sama halnya dengan ikatan rumah tangga. Artinya, ketika suatu negara sudah mendeklarasikan kemerdekaannya dan membentuk konstitusi, maka semua pihak dalam sebuah negara memiliki hak dan kewajiban, dan kewajiban warga negara adalah menjaga, mempertahankan, melestarikan, mengembangkan, dan menghidupkan negaranya. “Di dalam pasal terkait dengan bela negara itu sudah sangat jelas bahwa setiap warga negara berkewajiban untuk melakukan bela negara. Nah, jadi bela negara adalah memang suatu kewajiban, suatu keharusan, suatu keniscayaan. Tidak boleh ada unsur atau komponen apapun yang ada di dalam itu yang tidak terlibat dalam bela negara,” ucap Prof. Dr. Mohammad Najib. Prof. Dr. Mohammad Najib turut membahas mengenai Indonesia Emas tahun 2045 yaitu tantangan-tantangan yang telah dirumuskan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dan kewajiban seorang warga negara yang telah disepakati oleh para elit bangsa diantaranya adalah bagaimana seorang warga negara menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan oleh negara sebagai penutup dari pemaparan materinya. Dr. F. Sukma W., Sp.S., M.Kes. mengisi materi kedua secara daring dan membahas mengenai bagaimana menguatkan psikososial pemuda di masa pandemi Covid-19. Sebagai pembuka materi, dr. F. Sukma W., Sp.S., M.Kes. mengatakan, “Perubahan yang secara global ini, membuat Indonesia harus berperan aktif dalam menanggulangi segala macam aspek yang dapat membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik atau ke arah buruk.” Beliau juga turut menyatakan bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi generasi milenial dalam menghadapi tantangan yang semakin berat untuk berhadapan dengan era 4.0 dan menjawab AGHT baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk peran aktif generasi milenial pada era 4.0 dan menghadapi bioterorisme adalah sebagai influencer dalam mengedukasi melalui media sosial kepada masyarakat Indonesia dengan pemahaman dan pengertian tentang bagaimana penggunaan media sosial yang benar dan tidak menyesatkan. Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Heriyadi, M.Si., dengan topik yang ia bawakan yaitu bela negara bagi generasi muda di era digital dan pandemi Covid-19, serta prediksi ancaman dan partisipasi publik. Beliau mengatakan bahwa berpikir strategis adalah berpikir antisipatif. “Ahli sejarah mengatakan sejarah itu bukan masa lalu, tetapi bagian dari masa depan, itulah berpikir strategis” ucap Dr. Heriyadi, M.Si.. Materi yang beliau sampaikan didasarkan pada materi yang ia dapatkan dari pendidikan militer juga dari pengalaman militernya. Ancaman keamanan negara, tidak lagi hanya terkait dengan ancaman fisik (militer) namun juga ancaman non-fisik. Terdapat perkembangan dalam berperang yang kemudian dikenal sebagai “Seni Berperang”, hal ini kemudian banyak direkonstruksi oleh berbagai ahli seperti ahli ekonomi. Dahulu orang melihat secara sederhana bahwa ancaman merupakan ancaman fisik militer. Namun, saat ini sudah tidak lagi perihal ancaman fisik
Fakultas Ilmu Sosial UNJ dan Suku Dinas Parekraf Jakarta Timur Meninjau Lokasi Sawah Abadi Di Wilayah Cakung Jakarta Timur
Jakarta, (10/03/2022) Dalam rangka mewujudkan rencana kerja sama antara FIS UNJ dan Sudin Parekraf Jakarta Timur. Pada hari Rabu, 09 Maret 2022 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) yang diwakili oleh Wakil Dekan III FIS UNJ Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. dan Koorprodi Usaha Perjalanan Wisata, Rahmat Darmawan, meninjau Sawah Abadi di Wilayah DKPKP, Cakung, Jakarta Timur. Disana mereka bertemu dengan pihak Suku Dinas yaitu Bapak Ali Nurdin selaku Kepala KPKP, Bapak Ahmad Ghozali, M.Si selaku Kepala Dinas Pariwisata, Bapak Harry, dan Bapak Sugeng. Keberangkatan pihak FIS dari UNJ pada pukul 11.00 dengan perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit Pertemuan tersebut membahas terkait perencanaan lokasi Sawah Abadi sebagai konsep wisata edukasi oleh FIS UNJ. Adapun konsep wisata edukasi yang dapat dilakukan yaitu berupa kunjungan penelitian laboratorium oleh siswa. Jadi siswa yang datang ke Sawah Abadi nanti dapat mempelajari bagaimana cara membajak sawah dan memperkenalkan kepada siswa bagaimana sapi yang bertugas menggarap tanah. Siswa belajar mengenai proses penanaman padi secara langsung. Konsep design tourism yang diusung sebagai awal pembuatan lokasi destinasi wisata Sawah Abadi yaitu based on segment market artinya akan dibuat atraksi yang sesuai dengan target segmen pasar yang ada, manmade attraction: karena Sawah Abadi merupakan nature, maka untuk menarik minat pengunjung akan dilakukan pembangunan sebuah atraksi yang sekiranya menarik segmen pasar. Dan untuk memulai sebuah destinasi wisata perlu memperhatikan konsep 5A: accessibility,activity, amenities, attraction dan accommodation Koe lima hal tersebut diperlukan dan menjadi perhatian agar Sawah Abadi dapat dilirik oleh pasar. CK dan WPS Tim FIS Media Center
SUKU DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR MENYAMBANGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA UNTUK LEBIH MENGENAL KONSEP WISATA EDUKASI YANG DIMILIKI PRODI PERJALANAN WISATA FIS UNJ
Jakarta (08/3/2022) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta menerima kunjungan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Timur pada Selasa, 08 Maret 2022. Kunjungan ini dimaksudkan untuk lebih mengenal konsep wisata edukasi yang dimiliki Perjalanan Wisata FIS UNJ. Keberhasilan Perjalanan Wisata UNJ mendampingi Desa Cisaat menjadi desa wisata edukasi membuat Sudin tertarik. Hal ini merupakan tindak lanjut dari diskusi yang sebelumnya dilakukan secara daring melalui zoom meeting pada minggu sebelumnya. Bapak Ahmad Gozali, M.Si selaku Kadis Suku Dinas Pariswisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur dan jajarannya disambut baik oleh Prof. Dr. Sarkadi, M.Si selaku Dekan FIS UNJ, Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si. selaku Wakil dekan II FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. selaku Wakil Dekan III FIS UNJ, Rahmat Darmawan, S.Pd., MM.Par selaku Koorprodi Perjalanan Wisata dan dosen dosen dari prodi Usaha Perjalanan Wisata bertempat di Ruang Rapat Fakultas 212. Pada pertemuan tatap muka ini, Sudin mempresentasikan profil, struktur organisasi serta tugas dan fungsi dari Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur termasuk didalamnya dijelaskan mengenai 17 sub sektor ekonomi kreatif dan destinasi pariwisata dan kawasan strategis parisiwata daerah yang dimiliki Kota Administrasi Jakarta Timur, diantaranya Wisata Religi di Pemakaman Condet (Habib Umar Al Mikhum), Wisata Edukasi Agrowisata di Cibugary, Cibubur, Cilangkap, Pulau Kambing, Wisata Kuliner di Festival Balai Pustaka 2019 serta Sport Tourism Velodrom yang dimanajemeni oleh Jakpro dengan konsep kunjungan stadium tour.. Mereka pun menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan atraksi-atraksinya terutama Cibugari, agrowisat Cilangkap, sawah abadi di Cakung dan sekitarnya menjadi atraksi wisata yang memiliki konsep yang berbeda dengan daerah Jakarta lainnya. Pada pertemuan yang masih dalam tahap penjajakan ini, Koorprodi UPW menjelaskan perjalanan dalam mendampingi desa wisata yang dimulai dari penyusunan proposal kegiatan pada tahun 2018, kerja sama dengan Kemenpar – Kemendes pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 mendapat Apresiasi dari Wisnu Utama Kategori PTN Terbaik dalam pendampingan Desa. Dimana yang menjadi target kegiatan adalah menjadi desa yang mandiri. Jadi pola pendampingan yang dilakukan berbasis riset dan pengabdian pada masyarakat yang konsisten, dimana hasil penelitian produk diberikan kepada industri, lalu melihat apakah pasar menerima, baru diberikan kepada masyarakat. Kemudian dilakukan pengabdian kepada masyarakat, melatih masyarakat untuk mengelola desa (berbasis masyarakat), menyusun roadmap dan melakukan penilaian setiap tahun. Yang menjadi stakeholder pendampingan desa wisata adalah masyarakat, industri, media, pemerintah dan akademisi. Korprodi Usaha Perjalanan Wisata pun memberikan penjelasan mengenai konsep wisata edukasi yang dapat diterapkan di destinasi destinasi yang ingin dikembangkan oleh Sudin. Konsep Pentahelix, yang digunakan oleh Prodi Usaha Perjalanan Wisata dalam pendampingan sebuah destinasi yang bertemakan wisata edukasi sejauh ini berjalan dengan baik sesuai dengan yang diprogramkan oleh Prodi Perjalanan Wisata UNJ. Konsep penta-helix atau multipihak merupakan sebuah konsep dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa yang memiliki nilai ekonomis dalam rangka upaya penguatan ketahanan ekonomi masyarakat untuk menemukan pola kemitraan dalam pengembangan potensi suatu kawasan yaitu dengan melibatkan multipihak yang saling bersinergi sehingga diharapkan dapat mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mencapai percepatan pembangunan ekonomi, ketahanan pangan dan energi, kesejahteraan, perbaikan lingkungan hidup serta membangun kesadaran atas keberadaan kekayaan negara. Hasil pertemuan tersebut adalah berupa rencana kerjasama dengan beberapa prodi di UNJ untuk pembangunan desa, rencana pengembangan kerjasama dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat dan kembangkan kerjasama di bidang kewirausahaan. Sedangkan konsep desa wIsata edukasi yang diusulkan adalah learning experience, living experience dan tourism experience dengan awal kegiatan berupa analisis keadan geografi, analisis pasar wisata DKI Jakarta dan pemanfaataan potensi lahan pertanian dan peternakan. Tim FIS Media Center
Fakultas Ilmu Sosial UNJ dan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur Mengadakan Rapat Koordinasi Awal Mengenai Pengembangan Kepariwisataan di Wilayah Jakarta Timur
Jakarta, (04/03/2022) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan rapat koordinasi awal dengan Sudin Parekraf Jakarta Timur yang berlangsung secara daring melalui zoommeeting. Diskusi pada Jumat, 04 Maret 2022 ini dimaksudkan dalam rangka pengembangan Kepariwisataan di Wilayah Jakarta Timur. Diskusi tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Sarkadi, M.Si selaku Dekan FIS UNJ, Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si. selaku Wakil dekan II FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. selaku Wakil Dekan III FIS UNJ, Gozali, M.Si selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Tinur, Rahmat Darmawan, S.Pd., MM.Par selaku Koorprodi Usaha Perjalanan Wisata, Asep Soegiarto, S.IK.,M.Si. selaku Koorprodi Hubungan Masyarakat dan Dosen-Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Diskusi dibuka dan dipandu oleh Syifa Maulina Syaharani selaku MC. Kemudian Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, selaku Dekan FIS UNJ memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan diskusi. “Hari ini, kita bertemu dalam rangka mengkaji dan menjajaki kemungkinan kerja sama antara FIS UNJ dengan Dinas Parekraf Jakarta Timur, berkaitan dengan pengembangan kepariwisataan. Tentu kami menyambut baik terkait dengan kerja sama ini, karena merupakan implementasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi yakni adanya kerja sama antara pihak-pihak yang terkait dengan civitas akademika diantaranya dengan Sudin Parekraf di Wilayah Jakarta Timur. Diharapkan pertemuan ini bisa ditindaklanjuti dengan pembuatan Memorandum Of Agreement (MOA) atau Perjanjian Kerjasama (PKS) ” Selanjutnya dilakukan pemaparan berbagai potensi pariwisata di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur disampaikan oleh Gozali, M.Si selaku Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur. Di Wilayah Jakarta Timur terdapat banyak tempat yang memiliki potensi sebagai tempat wisata, bahkan Jakarta Timur memiliki lebih banyak museum dibandingkan tempat lain, yakni di Taman Mini. Jakarta Timur juga memiliki Veldrome yang dapat menjadi wisata sport. Selain itu juga ada daerah Cilangkap dengan luas 19 hektar yang berpotensi menjadi agrowisata serta sawah abadi dengan luas 5 hektar di daerah Cakung. Harapannya terjalin kerjasama dan focus pada daerah Cibugary (Cibubur Grand Diary) dengan ternak sapi perah di daerah Pondok Rangon, Jakarta Timur yang memiliki potensi pariwisata yang sangat tinggi. Daerah ini merupakan salah satu lokasi yang menjadi binaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta dan mengusulkan daerah Cibugary dalam Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun ini, setelah tahun sebelumnya megajukan daerah Condet yang mendapatkan posisi 300an.” Ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Jakarta. Koordinator prodi Usaha Perjalanan Wisata FIS UNJ pun menyampaikan pengalamannya mendampingi daerah binaan yang menjadi pemenang ketiga Desa Wisata Nasional, yakni Desa Wisata Cisaat, Subang. Selain Desa Cisaat, beliau juga menyampaikan pengalamannya mendampingi Kepulauan Seribu menjadi desa wisata edukasi bahari di Pulau Tidung dan Pulau Pramuka. “Kemarin kami melakukan pendampingan Desa Wisata berbasis riset, menemukan produk kemudian produk tersebut dikirim ke industri, sehingga menjadikan kunjungan wisata yang cukup baik. Setelah itu melakukan pendampingan kepada masyarakat tersebut agar dapat memberikan pelayanan wisata yang cukup baik.” Ujar Koorprodi Usaha Perjalanan Wisata. Koorprodi Usaha Perjalanan Wisata pun sependapat bahwa Wilayah Jakarta Timur memiliki potensi wisata dan menarik jika dijadikan agrowisata, karena masyarakat kini lebih tertarik dengan wisata alam. Beliau berharap diskusi ini dapat berlanjut dan difasilitasi oleh WD III untuk melakukan kunjungan ke lapangan untuk mendapatkan data kemudian melakukan analisis dan pemetaan potensi polanya seperti apa. Sedangkan Koorprodi Hubungan Masyarakat UNJ, menyoroti kemungkinan kerjasama ini sesuai dengan bidang ilmunya yaitu perlunya promosi dan publikasi yang masif agar potensi wisata di Wilayah Jakatta Timur diketahui oleh banyak orang. Adapun Wakil Dekan II dan Wakil Dekan I FIS UNJ menyampaikan tanggapannya berkaitan dengan kerjasama ini dari sisi internal fakultas. Mereka berharap kerjasama ini dapat disandingkan dengan kegiatan penelitian untuk mengetahui permasalahan yang mungkin ada untuk dicarikan solusi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dosen FIS UNJ maupun mahasiswa dan berharap jika dilakukan secara intensif dapat diakui sebagai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa, yakni pembelajaran di luar perguruan tinggi. Harapan mereka pun sama yakni agar kerjasama ini berjalan dengan baik dan mendapatkan manfaat yang optimal. Sebelum berakhirnya acara, Dekan FIS UNJ kembali menegaskan dan meminta Koorprodi UPW dan Humas untuk segera membuat MOA atau PKS antara FIS UNJ dan Sudin Parekraf Jakarta Timur yang difasilitasi oleh WD III. Kegiatan diskusi yang berjalan selama 57 menit pun akhirnya ditutup oleh Wakil Dekan III FIS UNJ yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif Sudin Parekraf Jakarta Timur ini dan diharapkan berkelanjutan dengan pertemuan tatap muka untuk mengembangkan wisata di Wilayah Jakarta Timur. Tim FIS Media Center
Mahasiswa Berprestasi FIS UNJ Melaksanakan Grand Final Pilmapres Tahun 2022
Jakarta, (14/02/2022) bertempat di Ruang Serba Guna FIS telah dilaksanakan Grand Final Pilmapres tahun 2022 secara luring yang bertempat di Ruang Serba Guna FIS dan daring melalui Zoom Meeting. Grand Final Pilmapres tahun 2022 merupakan puncak dari rangkaian acara Mawapres yang dimulai dari seleksi awal sejak tanggal 9 Desember 2021. Prof. Dr. Sarkadi, M.Si selaku Dekan FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. selaku Wakil Dekan III FIS UNJ, Dr. Dini Safitri, S.Sos., M.Si., CPR. Selaku Dewan Juri dan Koorprodi S1 Ilmu Komunikasi, Asep Soegiarto, S.IK., M.Si. selaku Dewan Juri dan Koorprodi DIII Hubungan Masyarakat, Julia Nourita, Ph.D selaku Dewan Juri dan Direktur Program dan Pengembangan The Habibie Center, Edura TV serta The Rawamangun Muka hadir secara luring dengan protocol kesehatan yang ketat. Sedangkan Dr. H. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si. selaku Wakil Rektor III UNJ, Mohammad Hasan Ansori, Ph.D selaku Direktur Eksekutif The Habibie Center, para Dekan UNJ, para Dosen FIS UNJ serta Mahasiswa UNJ turut hadir secara daring. Kegiatan ini dibuka dan dipandu oleh Mohamad Syahril Sabda, dan Silvana Novitasari selaku MC dari DUTA FIS UNJ 2022, kemudian dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh oleh Dr. H. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si. selaku Wakil Rektor III UNJ. Prof. Dr. Sarkadi, M.Si selaku Dekan FIS UNJ pun memberikan sambutan dan membuka acara tersebut. . “Siapapun yang terpilih mewakili fakultas di tingkas universitas, berjuanglah secara maksimal sesuai dengan kemampuan. Jangan berputus asa, jangan merasa minder dengan fakultas lain. Kalau anda sudah terpilih mewakili fakultas, anda harus lakukan yang terbaik yang anda miliki, kami akan mendoakan dan bangga kalau kalian meraih UNJ 1 untuk Mahasiswa Berprestasi. Mudah-mudahan acara ini berlangsung dengan baik dan saya ucapkan terimakasi kepada panitia yang sudah berkerja keras dari awal sampai hari ini.” tutur Dekan FIS dalam sambutannya. Acara dilanjutkan dengan sosialisasi Program The Habibie Center oleh Mohammad Hasan Ansori, Ph.D selaku Direktur Eksekutif The Habibie Center. The Habibie Center adalah suatu yayasan, lembaga pemikir (think tank) yang berupaya memajukan modernisasi dan demokratisasi di Indonesia. Selanjutnya, para Finalis Pilmapres FIS 2022 mengambil nomor urut untuk melakukan presentasi dan tanya jawab. Presentasi dan tanya jawab tersebut dimulai dari finalis S1, yaitu Arini Susanti, Gusti Firmansyah, Nikita Diana Nabila, Salsabila Nasution, Fadia Rizky Agustin, Andiko Nanda Fadilah, Muhammad Hair Rizky dan Abdul Rohman Tarigan. Lalu dilanjutkan dengan presentasi finalis D3, yaitu Yusuf Gilbran dan Maesa Quratuain. Setelah para Finalis Pilmapres FIS 2022 mempresentasikan Karya Ilmiahnya dan tanya jawab dengan dewan juri. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan hiburan dari Zaky Syahri Ramdhan (The Rawamangun Muka) seraya menunggu juri berdiskusi untuk menentukan juara. Waktu yang ditunggu telah tiba. Diskusi antar juri telah menemukan kata mufakat. Pengumuman juara pun dibacakan oleh Master of Ceremony (MC) dengan hasil yakni, Juara I Mawapres S1 diraih oleh Salsabila Nasution, Juara II diraih oleh Andiko Nanda, Juara III diraih oleh Muhammad Hair Rizky, Juara I Mawapres D3 diraih oleh Yusuf Gilbran, serta Juara terfavorit diraih oleh Arini Susanti dan Juara Terinspiratif diraih oleh Abdul Rohman Tarigan. Acara Grand Final Pilmapres FIS 2022 ditutup oleh Dekan FIS usai penyematan dan pemberian plakat kepada Para Juara. Tim FIS Media Center
Fakultas Ilmu Sosial UNJ Menggelar Focus Group Discussion (FGD): Sosialisasi Wilayah Binaan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2022
Jakarta, (21/02/2022) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) melakukan focus group discussion dan sosialisasi wilayah binaan pengabdian kepada masyarakat FIS UNJ Tahun 2022 yang berlangsung secara daring melalui zoom meeting. Diskusi pada Senin, 21 Februari 2022 ini dimaksudkan untuk menjelaskan potensi dan analisis kebutuhan program pengabdian masyarakat di dua wilayah binaan Fakultas Ilmu Sosial agar implementasi tri dharma perguruan tinggi tepat sasaran dan berjalan optimal sesuai dengan harapan. Diskusi tersebut dihadiri oleh Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si. selaku Wakil dekan II FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. selaku Wakil Dekan III FIS UNJ, Koorprodi, Dosen-Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNJ dengan Rahmat Darmawan, M.M.Par dan Dr. Ode Sofyan Hardi, M.Si. sebagai narasumber. Diskusi dibuka dan dipandu oleh Prima Yustitia, M.Si selaku MC. Kemudian Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan diskusi mewakili Dekan FIS yang berhalangan hadir. “Diskusi ini membahas wilayah binaan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Tujuan pelaksanaan diskusi ini adalah untuk memberikan gambaran potensi di wilayah binaan Fakultas Ilmu Sosial untuk pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen FIS UNJ di tahun 2022. FIS UNJ 2022 mengajukan dua wilayah untuk dijadikan wilayah binaan. Wilayah yang pertama adalah wilayah DKI Jakarta yang diajukan dengan dasar telah diinisiasi oleh Prodi Pendidikan Geografi yang mendapatkan hibah kompetitif Program Kompetisi Kampus Merdeka dari Kemdikbudristek. Sementara itu, wilayah yang kedua adalah wilayah non-DKI Jakarta yaitu Desa Cisaat Subang yang telah mendapatkan pendampingan dari Prodi Perjalanan Wisata dengan dukungan dari Kemenparekraf.” Pemaparan pertama dilakukan oleh Rahmat Darmawan, M.M.Par terkait potensi Desa Cisaat yang merupakan desa binaan UNJ yang berhasil menjadi Juara 3 Desa Wisata Edukasi Tingkat Nasional. “Desa Cisaat merupakan desa yang secara administratif terletak di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Hampir 62% penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani dan potensi desa yang diusung adalah perkebunan nanas, budidaya sapi perah, biogas, produksi arang, olahraga paralayang, dan sebagainya. Seluruh program studi yang ada di lingkungan FIS UNJ dapat berkontribusi, di antaranya dalam aspek hukum, agama, sejarah, geografi, humas dan komunikasi. Masuknya akademisi di Desa Cisaat diharapkan dapat menjadi lilin lilin kecil atau obor yang dapat menerangi kehidupan desa” Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber kedua yaitu Dr. Ode Sofyan Hardi, M.Si terkait Sosialisasi Potensi P2M di Wilayah DKI Jakarta. “Pelaksaan pengabdian masyarakat di wilayah DKI Jakarta yaitu di Kelurahan Kebon Baru dan Manggarai, Kecamatan Tebet, serta Kampung Melayu. Sosialisasi yang sudah dilaksanakan yaitu sosialisasi mengenai pemilahan sampah sebagai upaya pencegahan banjir akibat tumpukan sampah di Sungai Ciliwung serta bekerja sama dengan BMKG melakukan sosialisasi tentang Edukasi Fenomena La Nina dan Dampaknya bagi Kehidupan di SMPN 26 Jakarta Kampung Melayu.” Prodi di Lingkungan FIS dapat memberikan edukasi pada karang taruna, majelis taklim atau pun sekolah jika sudah dilakukan pembelajaran tatap muka. Kegiatan selanjutnya merupakan sesi pertanyaan dari dosen FIS UNJ di antaranya Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si, Dr. Ciek Juliati H, MM., M.Si, Dr. Desy Safitri, M.Si, Abdul Rachman H, SH, MH dan Prof. Dr. Etin Solihatin, M.Pd. mengenai prosedur pengajuan proposal pengabdian masyarakat, surat kesediaan mitra dan kemungkinan pelaksanaan pengabdian masyarakat di tempat wilayah yang lain. Pertanyaan pertanyaan tersebut dijawab oleh Wakil Dekan I dan narasumber. WD I menyampaikan bahwa kegiatan P2M prodi yang berada di lingkungan FIS diarahkan pada dua wilayah binaan tersebut untuk pelaksanaan P2M yang berjalan secara sustainable, multi-years, dan multi bidang ilmu. Sehingga perubahan yang terjadi dapat diukur dan dapat dirasakan secara lebih holistik. Namun jika ternyata ada prodi yang masih mempunyai Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mitra lain, maka Kooprodi dapat membagi dosennya melakukan P2M di lokasi mitra tersebut dan juga di wilayah binaan FIS. Kegiatan diskusi yang berjalan selama 1, 5 jam pun akhirnya ditutup oleh Wakil Dekan I FIS UNJ. Dalam sesi penutupnya, WD I FIS UNJ menyampaikan semoga kolaborasi prodi untuk melaksanakan P2M di wilayah binaan dapat memberikan manfaat. Beliau menyampaikan satu kutipan mengenai team work yaitu “Coming together is the beginning, keeping together is progress, working together is success”. Tim FIS Media Center